Hari itu adalah hari pekan budaya sekolah. Semua murid kelas satu hingga kelas tiga Weilai International High School menghias kelas beserta sekolah mereka dengan sebaik mungkin. Acara yang diadakan setiap musim gugur ini adalah fetival yang ditunggu-tunggu oleh semua murid. Bukan hanya murid WISH, tetapi juga murid dari luar sekolah. Karena acara ini dibuka untuk umum. Siapapun boleh datang untuk menyaksikan keseruan festival ini. Biasanya Yui adalah orang yang paling semangat saat acara ini diselanggarakan. Ia akan menjadi orang yang sangat sibuk untuk memastikan teman-temannya tidak ada yang kabur ataupun menghindari festival ini. Ia akan memastikan siapapun menyumbangkan tenaga ataupun pikiran mereka agar kelas X menjadi kelas terbaik. “Yui begitu terobsesi menjadikan keals kita sebagai kelas terbaik tahun kemaren, kenapa tahun ini dia malah berkeluyuran kesana kemari? Dia bahkan tidak peduli lagi apakah aku ikut membantu atau tidak.” Salah satu murid laki-laki di kelas X mengelu
Di tempat dimana ruang klub berada, di dalam ruang menjahit, Zhu Yui beserta beberapa pasang mata yang menatap ke arahnya, sedang mengahadapi hal tersulit selama hidupnya. Ia tidak berbakat memasak, dan ternyata ia juga tidak berbakat menjahit.Seperti profesional, gerakan tangan gadis bermarga Zhu sudah menjanjikan hal yang luar biasa. Bersama dengan benang berwarna merah, konsentrasinya tidak terpecahkan sejak ia datang. “Sudah selesai!” teriakan Zhu Yui medesak orang-orang yang ada di klub menjahit datang untuk megerubunginya.“Minggir.” Zaon— seorang pria yang merupakan ketua klub sebelumnya dan juga 'guru' yang telah Zhu Yui pilih untuk mengajarinya kemampuan tersembunyi— bersuara dari sisi lainnya. Para anggota lain seketika membukakan jalan untuk sang ketua yang meletakkan crochet buah strawberry setengah jadi yang telah ia kerjakan semenjak beberapa hari lalu. Seperti di film-film, Yui menyerahkan hasil karya kepada sang guru. Berharap ia sudah melewati tahapan demi tahapan s
Cinta kami abadi. Adalah hal yang Yui muda pikirkan. Pikirannya yang masih begitu naïve mengira bahwa apapun yang ada di depan, menghalangi setiap langkah yang mereka lakukan, selama cinta itu masih ada dan abadi, maka mereka tidak akan pernah terpisahkan, kecuali maut semata.“Selesai juga!” Zhu Yui memandangi sulaman di sapu tangan putih yang telah ia buat. Itu mungkin hanya sebuah sulaman sederhana, akan tetapi bagi Yui itu adalah pencapaiannya yang paling luar biasa.“Sudah selesai?” lirik Zaon. “Sini aku lihat.” mantan ketua klub menjahit itu memeriksa hasil karya Yui. “Lumayan. Setidaknya yang ini terlihat lebih baik dari pada yang sebelumnya.” Yui tidak lagi bisa menghitung sudah berapa banyak kain yang telah ia korbankan demi membuat sapu tangan yang ukurannya tidak seberapa ini. Untungnya anggota klub menjahit memberikan dukungan mereka kepada Yui. Ada yang kasihan, namun tidak sedikit pula yang malah bertaruh apakah Yui bisa menyelesaikan sulamannya tepat waktu.“Jadi guru Z
Zhu Yui menopang dagunya dengan telapak tangannya. Duduk jauh dari hiruk pikuk cafe 12-X yang cukup ramai, ia tidak berhenti mengeluh semenjak kedatangannya beberapa menit yang lalu. Beberapa teman sekelasnya yang melihat hanya bisa menggeleng. Zhu Yui mereka sudah berubah, dia bukan lagi si gadis gila yang mereka kenal.Yui berdiri, membiarkan gaun birunya yang cantik bergerak sesuai dengan gerakan yang ia buat. Yui terlihat begitu cantik hari itu, dengan make up tipis beserta rambut yang ditata sebaik mungkin, ia tidak kalah dengam Cinderella yang asli.Sayangnya semua itu berbanding terbalik dengan wajah kusutnya yang tidak kunjung membaik. Ia seperti terpaksa berada di sana. “Hei, jika kau tidak ingin berada di sini, pergi sana.” Mika, yang berpatroli seperti polisi lagi-lagi menjumpai Yui yang kusut.“Bagaimana mungkin aku pergi begitu saja. Aku sudah mengabaikan kalian semua beberapa hari ini, aku tidak mungkin mengabaikan tugasku di sini.” kenyataannya, tugas yang Yui maksud ba
Keadaan di atas atap sangat berbanding terbalik dengan keadaan di bawah sana. Suara keramaian itu teredam bersamaan dengan pintu yang tertutup di belakangnya. Yui mencari tempat yang paling nyaman, sambil menatap jauh, ia membiarkan angin menyengarkan pikirannya, karena jujur saja, Zhu Yui sangat panik mendengar perkataan Hinode barusan. Ia tidak ingin membuat Aiden salah paham, ia tidak ingin membuat Aiden berpikir bahwa Yui mengabaikannya dan tidak peduli lagi padanya setelah Yui menjadi kekasih sang pengeran sekolah.Dengan cepat Yui kembali mengambil ponselnya, membuka kembali kontak Aiden melakukan panggilan.Satu detikDua detikTiga detikYui mendengarkan setiap detik panggilan itu tersambung untuk diangkat oleh seseorang di ujung sana. Sayangnya hingga beberapa saat kemudian, Aiden masih belum mengangkat telepon darinya.Untuk kedua kalinya Yui kembali mencoba, sayangnya yang dia dapatkan adalah hal yang sama. Aiden tidak mengangkat panggilan telepon itu, dan untuk yang ketika
"Kenapa kau melihatku seperti itu?" Xian Mika, salah satu murid kelas bawah yang sudah menuliskan namanya dalam sejarah Weilai International High School karena kepintarannya, seorang gadis berkacamata yang juga meerupakan ketua kelas 12-X, seorang gadis yang penuh obsesei dan tidak bisa diremehkan. Dan gadis itu adalah temannya sendiri.Yui masih dalam keadaan terkejut. Ia baru saja menerima panggilan dari Aiden. hati dan perasaannya baru saja dibawa terbang kelangit ketujuh, ia sedang di masa berbunga-bunga. Zhu Yui bahkan belum sempat menikmati semua kebahgiaan itu ketika seseorang mengatakan kepadanya bahwa ia akan mengikuti lomba sore ini.Seperti sebuah tradisi, para anggota dewan kesiswaan akan mengadakan perlombaan utama di hari terakhir festival. Setiap kelas boleh mengirimkan perwakilan kelas mereka, namun juga bukan berarti setiap kelas diwajibkan untuk ikut, bahkan jika mau setiap kelas boleh mengirimkan lebih dari satu orang untuk mengikuti perlombaan ini.Mereka menyebut
Dari balik jendela, pohon willow menggigil. Seorang wanita terbangun di tengah malam, menyanyikan sebuah lagu dalam tangisan. Mengikatnya erat, rajutan bunga. Gadis yang naive, menunggu kekasihnya untuk kembali. Bait pertama ia nyanyikan, dengan mata yang tertutup, suaranya mengalun lembut, menyatu dengan musik, bergema di udara. Suara khas Yui yang seperti hembusan nafas pelan tedengar nyaman masuk ke dalam telinga penonton. Bagaimana aku bisa melupakan kenangan indah itu? Kau pikir hanya dengan menyuruhku melupakan, maka aku akan lupa? Setiap kata yang ia nanyikan dengan nada yang mendayu, seakan membawa cerita, menyihir pendengar. Suara yang memanggilku kini telah pergi. Kekasihku yang terbang seperti burung. Mungkin suara Yui tidak sebagus penyanyi-penyanyi di luar sana, tanpa teknik yang luar biasa atau trik-trik lainnya. Yui memiliki ciri khasnya sendiri, dimana setiap tarikan juga hembusan nafas yang ia keluarkan seperti memberikan nyawa pada nyanyian itu. Seperti s
Pemberhentian pertama adalah kelas 12-A. Kelas Avery Aiden yang menyediakan stand es krim dengan rasa yang berbeda dari tempat lain. Di lantai yang hanya diisi oleh mereka yang berasal dari kalangan kelas atas, hari ini sangat ramai dikunjungi oleh orang-orang.Yui melompat dengan semangat. Ini seperti berkencan dengan Aiden. Mereka tidak pernah berkencang sejak jadian, jikapun mereka pergi berkencan ke luar sekolah, tidak akan ada yang percaya. Statusnya dimata murid lain masih Zhu Yui gadis kelas bawa gila yang mengejar cinta seorang Avery Aiden, bukan Zhu Yui kekasih Avery Aiden."Hei Aiden. Aku pikir kau tidak akan kembali hingga besok. Bukankah keluargamu mengadakan persta ulang tahun untukmu?" Teman sekelas Aiden bertanya setelah melihat Aiden di sana. Di kelas, Aiden itu adalah seseorang yang sangat spesial. Termasuk juga sangat terkenal, apa yang ia lakukan, apa yang ia makan bisa menjadi trending topic di sekolah.Dengan sopan Aiden menjawab, "ya. Aku segera ke sini setelah p