Share

Sudiro Marah

Ada apa, Pa?" tanya Satria.

"Kamu ya yang meminta orang untuk mencopet Sania. Apa tujuan kamu?" tanya Sudiro marah.

Satria mengakui semua, dia juga mengaku kalau tak mendapatkan apa-apa dari tas Sania. Namun, Sudiro tetap saja marah pada Satria.

"Gak sepatutnya kamu melakukan itu, Satria. Beruntung orang itu tidak melukai Sania," kata Sudiro. "Lain kali jangan ganggu Sania lagi. Lagi pula kamu sudah merestui hubungan kamu," bentak Sudiro. "Dan kamu Alma, harusnya kamu itu nasehati suami kamu, jangan diam saja," kata Sudiro.

Ibnu terlihat tersenyum saat mendengar Sudiro marah besar. Dia pasti merasa menang karena berhasil membuat anak dan Bapak jadi bertengkar. Apalagi setelah ini dia pasti akan makin semangat mengompori Sudiro.

"Jangan ikut-ikutkan Alma dengan masalah ini, Pa. Semua masalah ini kan papa yang buat. Papa yang sudah melakukan kesalahan sehingga harus menikah dengan wanita jahat itu," bantah Satria.

"Sania sudah berubah, nyatanya dia tidak melaporkan dirimu ke kantor pol
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status