Share

SEMBILAN PULUH DUA

Arvan berada di ruang tengah apartemennya. dia sudah rapi dengan pakaian semi formalnya. Dengan santai dia duduk dan mengganti saluran televisi. Dia terlihat tampan dan berkharisma mengenakan baju kaos dengan kerah V neck berwarna abu dibalut blazer warna senada. Dia memadukan dengan celana katun dan sepatu kets berwarna putih. Dia menatap jam dinding dan berpikir waktunya masih cukup untuk sampai ke tempat yang disebut Johan dengan tepat waktu.

Arvan masih mengganti chanel televisi berharap mendapatkan tayangan bagus sembari menunggu Amanda bersiap. Dia mengulanginya beberapa kali namun tetap tidak ada acara yang menarik baginya. Setelah tidak menemukan tayangan yang menarik, Arvan mengalihkan pandangannya pada ponselnya. Lebih baik dia mencari berita online saja.

Arvan dengan sabar menunggu amanda bersiap untuk undangan dinner yang disampaikan johan beberapa hari lalu. Arvan bahagia untuk johan karena akhirnya sahabatnya itu akan menjadi seorang ayah. Walaupun dia masih tidak menyan
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status