Share

SEMBILAN PULUH ENAM

"apa kabar calon keponakanku?" Tanya Arvan saat dia dan Johan tengah istirahat makan siang.

"Dia semakin aktif, aku dan Tasya baru menemuinya semalam," ucap Johan dengan mata berbinar.

"Syukurlah. Sepertinya kamu akan semakin sibuk nantinya," ucap Arvan.

"Tidak masalah. Aku senang melakukannya untuk putriku," ucap Johan masih dengan wajah bahagianya

Pembicaraan mengenai calon anaknya selalu bisa membuat mata sahabatnya itu berbinar. Setiap membicarakan kehamilan Tasya maka Johan akan menanggapinya dengan semangat seakan momen itu adalah sesuatu yang berharga bagi Johan. Bahkan beberapa permintaan Tasya yang menurut Arvan sedikit tidak masuk akal tidak membuat binar di mata Johan menghilang. Hal itu membuat Arvan penasaran sekaligus iri. Apa menjadi ayah akan semenyenangkan itu?

Arvan yang merupakan anak tunggal tidak terlalu mengerti apa itu berbagi kasih sayang. Dia juga tidak terlalu suka berkumpul dengan sepupunya yang sudah memiliki anak. Menurutnya anak kecil sangat merepotkan. Ti
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status