Share

31. Niat Desta

Sudah jatuh, masih tertimpa tangga pula. Begitu nasib Zia saat ini. Setelah ia kecopetan semua uangnya, berikut ponselnya, ia juga benar-benar ditalak Gusti. Sekarang, tubuhnya menggigil demam. Salat subuh pun ia tidak berlama-lama dan langsung masuk ke dalam selimut. Ia pasrah dengan apa yang terjadi. Jika saja Tuhan mengambil nyawanya, maka ia ikhlas, tetapi ada anak yatim-piatu bernama Hilmi yang harus ia jaga, sesuai amanah Mbak Hani.

Sampai siang hari, ia tidak bisa bangun dari tempat tidur karena muntah dan sakit kepala yang luar biasa. Muntahnya sudah ia tampung dalam plastik, tetapi belum ada tenaga untuk membuangnya ke dapur.

Tok! Tok!

"Zia, buka pintu! Zia!" gadis itu tidak mampu menyahut panggilan dari Desta. Ia hanya membuka kelopak mata sekilas, lalu menutupnya kembali.

Brak!

Suara pintu didobrak paksa. Zia dapat mendengarnya, tetapi ia tidak bisa melakukan apapun.

"Zia, ya ampun, kamu kenapa? Duh, badan kamu panas sekali. Kita ke dokter." Tubuh ini hanya bisa meras
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status