Hari ini malam terakhir Galaksi di Jakarta
Miliarder blasteran Eropa-Asia itu menghabiskan malamnya di club ternama, hanya CEO dari perusahaan besar yang menjadi member clu ekslusif ini,baik pria maupun wanita. Hanya member tertentu yang di perkenankan membawa satu saja non member untuk mendampinginya.Syarat memasuki club itu juga harus mengunakan topeng setengah wajah, dan anggotanya bebas melakukan apa saja.Topeng itu menutupi identitas mereka, dan tentu saja identitas mereka akan aman di tangan pengurus club.Galaksi sendiri sudah menjadi member di club tersebut sudah sejak 2 tahun yang lalu, dan ia selalu menyempatkan untuk datang ke club itu setiap kali berkunjung ke rumah Omanya, sekaligus mendatangi kantor cabang yang ada di Jakarta.“Tuan, Mr.Alex berhalangan hadir malam ini, tapi ia berjanji akan mendatangi anda ke Amsterdam.” Seru Kevin asisten pribadi sekaligus tangan kanan Galaksi.“Kau percaya dengan omong kosong pria tua itu? Saya menjamin dia tidak akan pernah menampakkan batang hidungnya di Amsterdam, segera akuisisi perusahaannya, saya sudah memberikan tenggang waktu yang lama, dan pria tua itu memanfaatkannya dengan baik.” Tegas Galaksi“Baik tuan.”“Yasudah saya ingin kembali ke Apartemenku, kau urus pembayarannya, saya ingin istirahat dan jangan ganggu saya” Ucap GalaksiSetelah mengatakan itu Galaksi dengan santai jalan menuju private lift yang akan membawanya ke apartemen pribadi di lantai atas gedung ini.Ia melangkah santai dengan gaya memasukan satu tangannya ke dalam saku celana panjangnya, mengabaikan para wanita yang menggoda dan menatap penuh minat padanya sepanjang jalan menuju lift.Galaksi meletakkan tangannya ke sensor lift, pintu lift terbuka dan ia melangkah masuk ke dalam lift tersebut.Tapi saat pintu lift nyari tertutup,tangan seseorang menahannya hingga akhirnya pintu lift kembali terbuka, dan seorang wanita dengan langkah gontai ikut masuk ke dalam private liftnya.Dengan panik tangan lentik wanita tersebut menekan tombol close hingga pintu lift kembali tertutup.Galaksi bersandar pada dinding lift, sambil melihat wanita tersebut yang mulai menghela nafas lega, kejadiannya cukup cepat hinggaGalaksi tidak sempat mencegah wanita itu untuk ikut masuk bersamanya.Sambil bersendekap dan menarik turunkan sebelah alisnya tinggi-tinggi, Galaksi, Galaksi melihat wanita itu secara menyeluruh. Wanita itu menggunakan mini dres hitam tanpa lengan seatas lutut, topengnya sendiri tidak mampu menutupi kecantikan alami wanita itu, sementara rambut drak brown panjangnya di biarkan tergerai indah menutupi sebagian bahunya yang terlihat putih bersih, semakin menambah anggun penampilannya.“Apa kau juga pemilik salah satu apartemen disini sayang?” Tanyanya tapi wanita itu menggeleng“Tidak, tapi biarkan saya ikut ke atas dulu, ada yang berniat menjebak saya, ohhh” wanita itu mengerang pelan sambil memeluk dirinya sendiri.“Ada apa denganmu”Galaksi melangkah maju mendekati wanita itu dan menyentuh bahunya yang terbuka.Wanita itu kembali mengerang saat telapak tangan Galaksi menyentuh kulitnya, layaknya magnet, wanita itu langsung tertarik ke arahnya lalu memeluk dan ingin menciumnya.Galaksi berhasil menghindar dan mendorong wanita tersebut sampai terjatuh.“Awww” pekik wanita itu“Apa tujuan kau kesini sama wanita lainnya? Menginginkan anak dari pria asing yang mapan tanpa ikatan pernikahan? Maaf nona saya buka pria yang kau maksud” geram GalaksiMeski begitu matanya tidak bisa beralih dari wanita itu, seolah-olah sesuatu telah menguncinya.“Tolongg...panas..aku merasa panas tolong bantu aku” rintih wanita itu sambil menekuk dan memeluk kedua lututnya.Galaksi mengerti apa yang tengah di alami oleh wanita tersebut, “ya tuhan, apa ada yang memberimu obat perangsang”? Tanyanya“Panas..tolongg aku” hanya kata itu yang keluar dari mulut wanita ituSejurus akhirnya pintu lift terbuka,tidak mau terlibat masalah di negara lain, Galaksi bergegas keluar melewati wanita itu dan langsung mengumpat pelan saat membayangkan wanita malang itu bisa saja di gilir di bawah sana kalau ia tidak menolongnya.Galaksi bukanlah pria suci, tapi lebih baik pria itu melewati malam ini bersama dengannya alih-alih dengan pria hidung belang di bawah sana.Selain itu Galaksi merasa ada sesuatu di dalam dirinya yang tidak mau melepaskan wanita ini begitu saja.Sambil menggerutu kesal, Galaksi membopong wanita tersebut di lengannya bak bridal style lalu membawanya masuk ke dalam apartemennya, wanita itu terus saja menyurukan wajahnya ke ceruk leher Galaksi dan erangan protes keluar dari mulutnya saat Galaksi menurunkannya.“Jangan pergi, kamu harus membantuku, aku sedang sekarat”.pinta Aliza sambil menahan tangan Galaksi“Aku mau mengambilkan mu minum,pasti tenggorokan mu kering” ujar Galaksi menepis tangan wanita itu, dan ia bergegas menuju dapur dan menuangkan segelas air dingin untuk wanita itu.“Apa yang kau lakukan, kenapa kamu membuka pakaianmu” tanya Galaksi saat kembali ke ruang tamu dan melihat wanita itu sudah terlihat polos“Aku tidak tau, ini semua di luar kendaliku,tolong selamatkan aku dari neraka ini aku sudah tidak tahan lagi, tolong bantu aku”...“Minum ini” seru Galaksi sambil mengulurkan segelas air dingin dan wanita itu langsung meneguknya sampai habis dan menyerahkan kembali gelas kosong itu pada Galaksi.“Apa kau tau hanya ada satu cara untuk membantumu dalam siksaan itu”“Cara apapun akan aku lakukan asal aku bisa bebas dari siksaan ini rasanya panas sekali aku tidak tahan, cepat bantu aku”.Galaksi menaikkan sebelah alisnya “Kau sedang memerintah atau sedang meminta tolong” tanyanya“Cepat lakukan apa yang harus kamu lakukan,aku sudah tidak tahan”. Teriak wanita itu“Kalau itu maumu” Seru Galaksi sebelum mengendong lagi wanita itu dan membawanya ke kamar lalu merebahkannya di atas tempat tidurnya“Kenapa kau membawaku ke kamar,apa kau berniat melecehkan ku?” tanya wanita itu dengan panik“Inilah satu-satunya cara untuk meringankan penderitaan mu itu sayang, aku berada dalam dirimu” jawab Galaksi sambil tersenyum tipis dan menanggalkan semua pakaiannya, wanita itu menjerit sambil menutupi wajahnya“Kau bertingkah seperti wanita baik-baik saja, tidak ada gadis baik-baik yang akan memasuki club ini” cibir Galaksi sambil mendekati wanita itu“Apa tidak ada cara lain lagi?” tanya wanita itu sambil menarik selimut untuk menutupi badannya tapi Galaksi menyibak selimut itu dan membuangnya ke lantai.“Ini satu-satunya cara, sayang!”“Kau!!” geram wanita itu sambil melotot kearah galaksiGalaksi membuka laci mejanya lalu mengumpat pelan saat tidak mendapatkan apa yang dia cari‘Sial, aku belum pernah berhubungan tanpa alat pelindung. Rutuknya dalam hatiWanita itu menggeleng dengan kuat, “Tidak itu tidak boleh”Galaksi mengangkat bahunya, “Terserahmu , kalau begitu aku tidak bisa membantumu,biar kita sama-sama tersiksa”.Wanita itu dengan keras kepala menolak permintaan Galaksi, dan menahan gairahnya sekuat tenaganya, meskipun pada akhirnya wanita itu menyerah juga.“Cepat lakukan sialan, apapun itu asal bisa membebaskanku”. Perintahnya‘Wanita ini luar biasa, mampu meminta tolong dalam bentuk perintah, gumab Galaksi dalam hati sambil memposisikan diri di atas wanita itu.Galaksi mencium bibir wanita itu,awalnya wanita itu kaget, tapi lama kelamaan wanita itu menikmatinya juga bahkan ikut berpatisipasi dalam ciuman tersebut.Tidak ingin membuang waktu lagi, Galaksi menyatukan tubuhnya dengan wanita tersebut dengan sekali hentakan.“Arrrrrrrgggggghhhh” jerit wanita tersebutTerlambatDengan kedua siku menopang tubuhnya, Galaksi mengangkat sedikit tubuhnya untuk menatap wajah wanita itu.“Ya tuhan! Ini yang pertama kali untuk mu? Kenapa kau berada dalam club itu, tanyanya dengan nada tidak percaya”.‘Siapa yang dengan tega telah menjebak wanita ini?’ lanjutnya dalam hati.Dua bulan berlalu...“Sekarang katakan siapa Ayah dari anak itu? Desak appanya, Jone. Yang nyaris kehilangan kesabarannya itu Karena Aliza benar-benar tidak tau siapa pria yang bersamanya malam itu.“Apa, aku benar tidak tau siapa pria itu, karena dia tidak melepaskan topengnya” Jawab Aliza untuk kesekian kali.Jessy Eommanya Aliza kembali berdiri dan menenangkan suaminya.“Sayang tenangkan dirimu,ingat Aliza sedang mengandung cucu kita” bujuk Jessy manarik tangan Jone untuk kembali duduk di sampingnya“Liza apa sekarang rencana mau?” tanya Jessy“Aku akan tetap mempertahankan anak ini!” tegas AlizaJone kembali berdiri dan jalan hilir-mudik sambil mengacak-acak rambut frustasi.“Kamu bahkan belum menikah, bagaimana mana kamu mengurus anak itu Lizaa? Bagaimana kalau anakmu bertanya siapa ayahnya?” tanya Jone“Aku akan jawab kalau aku hamil dari proses inseminasi dari bank sperma” jawab Aliza santai“Yatuhan Lizaaaa!! Eomma tidak setuju kalau kamu mengatakan hal seperti itu pada cuc
Dengan langkah gontai, Galaksi mengambil handphone dan menghubungi asisten pribadinya“Kevin, cepat keruangan ku sekarang juga”. perintahnya tanpa menunggu jawaban dari Kevin, Galaksi lalu mematikan sambungan telponnya kemudian merebahkan tubuhnya ke atas tempat tidur.Galaksi mengingat-ingat semalam dia makan apa, tapi sepertinya tidak ada yang salah dalam makanannya,dan sudah beberapa hari ini Galaksi tidak meminum minuman beralkohol tinggi jadi bukan asam lambung masalahnya.Tidak lama kemudian ada yang mengetuk pintu kamarnya “Siapa” tanya Galaksi sambil memijat keningnya“Kevin tuan” seru Kevin“Masuklah Kevin, pintu tidak terkunci” Jawab GalaksiLalu mendengar pintu terbuka dan terlihat Kevin Menentang dokumen di lengannya.“Ini dokumennya tuan,” seru Kevin sambil mengulurkan dokumen ke arah Galaksi.“Dokumen apa” kesel Galaksi “Anda menyuruh saya kesini karena dokumen yang lupa anda tanda tangani kemarin kan, tuan?” jawab Kevin Galaksi kembali duduk lalu menepis semua dok
3 tahun berlaluAkhirnya sesuai dengan target mereka, Aliza, Keizaa, Clarissa berhasil menyelesaikan kuliah pasca sarjana mereka dalam waktu dua tahun,dan gelar magister manajemen sudah mereka sandang sekarang.Lengan mereka saling merangkul, dan senyum manis tersungging di bibir ketiganya ke arah kamera alson,yang mendapatkan tugas mengabadikan prosesi wisuda adek dan istrinya itu.“Mommy,Teriak nyaring Arkana sambil berlari memeluk kaki AlizaBocah dua tahun itu sepertinya berhasil melepaskan diri lagi dari pengasuhnya Aliza menunduk dan langsung menggendong putranya “Sayang mommy kan sudah bilang, jangan lari-lari nanti kalau kamu jatuh gimana?” Tegur Aliza sambil mencubit hidung mancung ArkanaArkana memainkan tali topi toga Aliza,kemudian menarik lepas topi itu dari kepala Aliza hingga jepit rambut Aliza ikut terlepas dan rambut panjangnya tergerai indah di punggungnya.Seperti tidak menyadari akan kerusakan yang di buat olehnya menyebabkan tatanan rambut Aliza jadi beran
Galaksi menatap pantulan dirinya di cermin besar yang ada di kamarnya, celana panjang dan kemeja yang serba longgar, serta jas yang baru pertama kali ini ia liat mereknya yang jelas bukan dari desainer ternama.Belumagi kacamata bulatnya,dan tompel di pipi yang dia buat sendiri “Oh my God, saya jadi terlihat seperti nerd kalau seperti ini, jangan sampai salah satu kolega saya melihat saya seperti ini!!” gerutunya, sambil menghela nafas kasar sebelum menambah lagi rentetan gerutuanya.“Dan jas ini, darimana kau mendapatkannya, saya akan membakar pabriknya karena sudah membuat jas tidak berkualitas seperti ini” geram Galaksi kesal“Astaga tuan ini hanya sementara saja sampai kita mendapatkan kepastian tentang anak itu” timpal Kevin sambil mendecakan lidahnyaGalaksi langsung membalik badan dan memberikan tatapan tajam pada Kevin“Apa yang saya dengar tadi adalah gerutuanmu, Kevin? Kau sudah bosen bekerja dengan saya, ajukan segera surat pengunduran dirimu” ujarnya dengan nada ding
Galaksi membanting pintu apartemennya hingga membentur dinding, dan menyebabkan benturan keras menggelegar sampai ke balkon samping kolam renang, tempat Kevin sedang bersantai sambil menikmati kopi favoritnya. Dengan tergopoh-gopoh Kevin langsung menghampiri Galaksi dan mengambil tas kerjanya dari tangannya “Bagaimana interviewnya, Tuan?” tanya Kevin “Bagus ya kau duduk santai-santai sedangkan aku harus bekerja!” geram Galaksi sambil membuka jasnya kemudian membantingnya ke lantai Kevin memilih untuk diam, kemudian menunduk kemudian mengambil jas itu dari lantai kemudian memindahkannya ke rak baju kotor,karena keadaan bosnya yang seperti itu ujung-ujungnya dia yang akan tetap salah tidak akan pernah bener walaupun tidak salah,dan pasti kalau bersuara gajinya akan di potong. "Ambilkan aku camphage!” perintah Galaksi sambil menggulung lengan kemejanya dan merebahkan dirinya ke sofa “Tapi anda belum makan tuan” “Ambilkan saja cepat! Atau...” “Baik tuan” Kevin bergegas pergi menuju
Aliza adalah perempuan yang introvert seperti halnya sekarang sudah 2 jam wanita itu duduk di kursi kerjanya dengan keheningan tanpa ada musik atau pun yang lain,bahkan mungkin suara nyamuk terbang pun bakal kedengaran (wkwk).Galaksi belum mengetahui apa yang menjadi sebab seorang Aliza ini menjadi introvert pasalnya seorang CEO harus bisa banyak bersosialisasi dengan para kolega-kolega bisnisnya dan para karyawannya Aliza hanya akan berbicara dengan karyawannya jika keadaan penting saja, dan tidak pernah bercanda dengan para karyawannya, Aliza akan bercanda hanya dengan orang terdekatnya saja.Galaksi akan membiarkan Aliza tetap seperti itu menjadi introvert adalah ketenangan dalam dirinya dan Galaksi tidak mempermasalahkan itu,Lalu tiba-tiba bunyi dering dari handphone memecahkan keheningan, Aliza masih tampak acuh, Galaksi pun tanpa tidak peduli karena sering itu bukan berasal dari handphone miliknya.Kemudian Galaksi teringat bahwa bunyi itu berasal dari handphone milik Aliza
Jika ingin melihat seorang introvert menjadi ektrovert cobalah mengajaknya bicara terlebih dahulu, biasanya mereka akan mulai terbuka dengan itu apalagi dengan pertanyaan yang berbobot dan merasa asik.‘baiklah aku akan mencoba mengajaknya bicara hitung-hitung mengetes kehokian’ guman Galaksi sambil berjalan mendekati Aliza yang sibuk mencarikan mainan untuk anaknya“Apa Arkana suka mainan tayo dan temen-temennya” tanya Galaksi dengan lembut, itu pun sudah membuat Aliza sedikit kaget dan grogi ya maklum orang introvert memang begitu.“Iyaa” jawabnya sekenanya “Apa tidak ada mainan lain yang di sukai Arkana selain tayo dan temen-temennya?” tanya Galaksi lagi“Tidak” jawab Aliza singkat ‘Ah sial! Belum berhasil juga’ gerutu Galaksi dalam hati“Rick tolong ambilkan itu, tangan ku tidak sampai itu terlalu tinggi” pinta Aliza sambil menunjuk boneka Barbie “Apakah anda ingin membeli boneka Barbie ini untuk