Dua bulan berlalu...
“Sekarang katakan siapa Ayah dari anak itu? Desak appanya, Jone. Yang nyaris kehilangan kesabarannya itu Karena Aliza benar-benar tidak tau siapa pria yang bersamanya malam itu.“Apa, aku benar tidak tau siapa pria itu, karena dia tidak melepaskan topengnya” Jawab Aliza untuk kesekian kali.Jessy Eommanya Aliza kembali berdiri dan menenangkan suaminya.“Sayang tenangkan dirimu,ingat Aliza sedang mengandung cucu kita” bujuk Jessy manarik tangan Jone untuk kembali duduk di sampingnya“Liza apa sekarang rencana mau?” tanya Jessy“Aku akan tetap mempertahankan anak ini!” tegas AlizaJone kembali berdiri dan jalan hilir-mudik sambil mengacak-acak rambut frustasi.“Kamu bahkan belum menikah, bagaimana mana kamu mengurus anak itu Lizaa? Bagaimana kalau anakmu bertanya siapa ayahnya?” tanya Jone“Aku akan jawab kalau aku hamil dari proses inseminasi dari bank sperma” jawab Aliza santai“Yatuhan Lizaaaa!! Eomma tidak setuju kalau kamu mengatakan hal seperti itu pada cucu ku!” pekik Jessy“Kamu harus menikah Liza, appa akan menyarikan kamu pria untuk menikahi mu” ucap JoneAliza menggeleng keras “Tidak appa,Liza tidak akan menikah dengan pria manapun dan siapapun, aku ingin hidup sendiri,aku ingin hidup bebas, aku hanya ingin hidup berdua saja dengan anak ku ini,aku tidak ingin punya suami yang akan mengatur hidup ku, aku tidak menginginkan itu!” Tegas Aliza“Appa akan tetap mencari tau siapa baj*ngan itu dan appa tidak akan segan-segan membalasnya” Ucap Jone“Appa! pria itu tidak bersalah, aku yang mendesaknya untuk membantu ku dan saat itu pun aku tidak punya pilihan lain, dengannya atau dengan sekumpulan pria di club itu.Jone menatap tajam putrinya itu“Kalau kamu tidak mempunyai kebiasaan kabur dari pengawalmu, semua ini tidak akan pernah terjadi LIZA!”Ya saat itu Aliza kembali mengecoh para pengawalnya hingga bebas pergi ke club itu, Karena salah satu teman kampusnya menggelar pesta lajang di club itu di club itu yang Aliza tidak tau club eksklusif itu bukan club seperti umumnya, disana member bebas melakukan apapun sekehendak hati mereka, tanpa takut mendapatkan hukuman karenanya.Itu makanya appa Jone dan papi Alex tidak dapat menemukan identitas pria yang bersamanya itu,semua tertutup rapi mau sekeras apapun appa Jone dan papi Alex menekan pengurus club itu tetap aja tidak ada satu info pun keluar dari mulut pengurus itu.Bahkan pihak berwajib pun tidak dapat melakukan apa-apa, club itu seperti tidak tersentuh hukum. Entah siapa sebenarnya pemilik club tersebut.Jangan di tanya gimana ekspresi appa Jone saat Aliza pulang dengan keadaan syok dan tertekan. Saat itu Jone di bantu oleh Alex nyari membakar club eksklusif itu, kalau saja pihak berwajib tidak menenangkannya, saat Jone tidak menemukan pria tersebut.Sementara itu temen-temen pria Aliza yang telah menjebaknya, wajah mereka nyari tidak berbentuk lagi saat appa Jone dengan kalap mengintrogasi mereka satu persatu.Dan tidak ada niat jahat lainnya saat mereka menjebak Aliza, selain karena mereka ingin merasakan bagaimana rasanya bercinta dengan wanita dingin dan tertutup seperti Aliza.Jeni, sahabat Aliza pun ikut andil dalam rencana tersebut, hingga appa Jone langsung mempailitkan perusahaan orang tuanya dalam hitungan detik,dan dengan tegas mengancam Jeni untuk tidak menampakkan batang hidungnya lagi di depan Aliza.Melihat Aliza yang tertunduk lesu, Jone merasa terenyuh dan iba, ia langsung melangkah mendekati Aliza dan duduk di dekatnya, kemudian membawa Aliza dalam pelukannya, jemari Jone membelai rambut panjang milik putrinya.“Sekarang kamu sudah mengerti kan, kenapa appa selalu menempatkan beberapa pengawal di sampingmu, bukan appa ingin membatasi ruang gerakmu, bukan pula ingin mengekangmu sayang, terkadang dunia terasa kejam untuk seorang wanita sayang! Hal itu pernah terjadi pada eommamu dulu dan sekarang kamu mengalami hal sama juga tapi tidak semua pria bisa bersikap terhormat seperti appa, kamu sudah merasakan hasil dari pembangkangan mu sekarang kan?” ucap JoneAliza mengangguk di dada Jone “Iya appa aku minta maaf” serunya lalu melepaskan diri dari pelukan Jone dan kemudian menggenggam kedua tangan Appanya.“Tapi aku mohon appa, jangan cari tau pria itu lagi, aku tidak ingin pria itu tau kalau aku telah mengandung anaknya aku tidak ingin menikah dengannya, dan yang lebih menakutkan lagi pria itu pasti akan merebut hak asuh anak ini aku tidak mau itu terjadi appa”. Pinta Aliza“Apa kamu pikir appa akan diam saja saat pria itu mengambil anakmu,cucu appa,? Tidak appa tidak akan membiarkan itu terjadi sayang” Tegas Jone menenangkan Aliza lalu menangkup kedua pipi putrinya. “Kamu bahkan belum wisuda sayang,apa kamu tidak apa-apa wisuda dalam keadaan perutmu membuncit?”Aliza tersenyum tipis menjelaskan “Tidak apa-apa kok bahkan ada yang wisuda dalam keadaan hamil di semester lalu appa”.Jessy pindah duduk di sampingnya Aliza dan ikut mengelus lembut rambutnya,“Oh baby.... Rasanya baru kemarin eomma melahirkan mu sekarang kamu sudah akan menjadi seorang ibu di waktu dekat, apa kamu merasa mual?”Aliza menggeleng, “Tidak Eomma”“Apa kamu ingin makan sesuatu?”“Emm tidak eomma, emangnya kenapa?” Tanya Aliza sambil mengkerut bingung“Tidak apa-apa, hanya saja biasanya wanita yang sedang hamil muda akan merasakan mual-mual terutama di pagi hari, dan akan ngidam tiba-tiba ingin makan makanan tertentu,atau akan melakukan hal aneh di luar nalar kita” jelas Jessy“Emangnya dulu eomma ngidamnya ingin melakukan hal aneh apa?” Tanya Aliza polos lalu terdengar Geraman kesal Jone dan suara cekikikan Jessy.“Kalian kenapa sih, terus kenapa tuh appa tiba-tiba kesel begitu?”“Dulu eomma ngidamnya kepengen gigit telinga om Vino sayang” kekeh Jessy dan tawa Aliza pecah, membuat Jone semakin geram.“Serius Eomma? Terus gimana reaksi appa saat itu? dan kenapa appa mengizinkannya?” Tanya Aliza sambil menghapus air mata tawa disudut kanan matanya“Oh, appamu harus menurutinya atau kakakmu Devan akan terus mengeluarkan air liurnya, kalau appamu tidak menuruti ngidamnya eomma” jawab Jessy“Kamu senang sekali membahas nostalgia dengan Vino, my Queen!” desis Jone kesal.“Dan kamu masih cemburu dengan sampai kita setua ini sayang?” goda JessySambil menyeringai lebar, Aliza mengangkat kedua tangannya.“Aku tidak ikutan, aku akan kembali ke kamar ku yaaa, bye byeeee” Ucap Aliza sambil berlalu pergi menuju kamarnyaIa bergegas meninggalkan kedua orangtuanya yang saling mencintai itu, yang terus berdebat tentang masa lalu mereka, hingga ta menyadari Aliza sudah tidak ada di antara mereka berdua.Meskipun tiada hari tanpa diskusi panas diantara mereka, tapi tetap saja pada akhirnya mereka akan kembali sayang-sayangan lagi. Sepertinya mereka sengaja saling mengusik satu sama lain, begitu cara mereka saling mencintai.“Ah kalau ada pria seperti appa Jone aku mau menikah dengannya” gumamnya dalam hati.Sementara itu di negara yang berbeda, Galaksi terbangun dari tidurnya, tiba-tiba merasakan mual-mual yang teramat sangat,hingga ia bergegas ke kamar mandi dan memuntahkan semua isi perutnya ke closet.Merasa perutnya sudah membaik, ia menekan tombol flash dan keluar dari kamar mandi tapi baru beberapa langkah ia merasakan mual-mual lagi dan kembali memuntahkan isi perutnya kembali, walaupun kali ini tidak ada keluar dari mulutnya selain air liurnya sendiri.Galaksi kembali menekan tombol flash kemudian mencuci tangannya di wastafel sambil membersihkan mulutnya dan berkumur-kumur.Galaksi menghela nafas dalam-dalam ia menatap pantulan dirinya di cermin dan bertanya dalam hati, apa ia salah makan semalam?Dan Galaksi baru akan membuka pintu kamar mandi seketika itu mual kembali datang.“Oh my God, what’s wrong with me?”.Dengan langkah gontai, Galaksi mengambil handphone dan menghubungi asisten pribadinya“Kevin, cepat keruangan ku sekarang juga”. perintahnya tanpa menunggu jawaban dari Kevin, Galaksi lalu mematikan sambungan telponnya kemudian merebahkan tubuhnya ke atas tempat tidur.Galaksi mengingat-ingat semalam dia makan apa, tapi sepertinya tidak ada yang salah dalam makanannya,dan sudah beberapa hari ini Galaksi tidak meminum minuman beralkohol tinggi jadi bukan asam lambung masalahnya.Tidak lama kemudian ada yang mengetuk pintu kamarnya “Siapa” tanya Galaksi sambil memijat keningnya“Kevin tuan” seru Kevin“Masuklah Kevin, pintu tidak terkunci” Jawab GalaksiLalu mendengar pintu terbuka dan terlihat Kevin Menentang dokumen di lengannya.“Ini dokumennya tuan,” seru Kevin sambil mengulurkan dokumen ke arah Galaksi.“Dokumen apa” kesel Galaksi “Anda menyuruh saya kesini karena dokumen yang lupa anda tanda tangani kemarin kan, tuan?” jawab Kevin Galaksi kembali duduk lalu menepis semua dok
3 tahun berlaluAkhirnya sesuai dengan target mereka, Aliza, Keizaa, Clarissa berhasil menyelesaikan kuliah pasca sarjana mereka dalam waktu dua tahun,dan gelar magister manajemen sudah mereka sandang sekarang.Lengan mereka saling merangkul, dan senyum manis tersungging di bibir ketiganya ke arah kamera alson,yang mendapatkan tugas mengabadikan prosesi wisuda adek dan istrinya itu.“Mommy,Teriak nyaring Arkana sambil berlari memeluk kaki AlizaBocah dua tahun itu sepertinya berhasil melepaskan diri lagi dari pengasuhnya Aliza menunduk dan langsung menggendong putranya “Sayang mommy kan sudah bilang, jangan lari-lari nanti kalau kamu jatuh gimana?” Tegur Aliza sambil mencubit hidung mancung ArkanaArkana memainkan tali topi toga Aliza,kemudian menarik lepas topi itu dari kepala Aliza hingga jepit rambut Aliza ikut terlepas dan rambut panjangnya tergerai indah di punggungnya.Seperti tidak menyadari akan kerusakan yang di buat olehnya menyebabkan tatanan rambut Aliza jadi beran
Galaksi menatap pantulan dirinya di cermin besar yang ada di kamarnya, celana panjang dan kemeja yang serba longgar, serta jas yang baru pertama kali ini ia liat mereknya yang jelas bukan dari desainer ternama.Belumagi kacamata bulatnya,dan tompel di pipi yang dia buat sendiri “Oh my God, saya jadi terlihat seperti nerd kalau seperti ini, jangan sampai salah satu kolega saya melihat saya seperti ini!!” gerutunya, sambil menghela nafas kasar sebelum menambah lagi rentetan gerutuanya.“Dan jas ini, darimana kau mendapatkannya, saya akan membakar pabriknya karena sudah membuat jas tidak berkualitas seperti ini” geram Galaksi kesal“Astaga tuan ini hanya sementara saja sampai kita mendapatkan kepastian tentang anak itu” timpal Kevin sambil mendecakan lidahnyaGalaksi langsung membalik badan dan memberikan tatapan tajam pada Kevin“Apa yang saya dengar tadi adalah gerutuanmu, Kevin? Kau sudah bosen bekerja dengan saya, ajukan segera surat pengunduran dirimu” ujarnya dengan nada ding
Galaksi membanting pintu apartemennya hingga membentur dinding, dan menyebabkan benturan keras menggelegar sampai ke balkon samping kolam renang, tempat Kevin sedang bersantai sambil menikmati kopi favoritnya. Dengan tergopoh-gopoh Kevin langsung menghampiri Galaksi dan mengambil tas kerjanya dari tangannya “Bagaimana interviewnya, Tuan?” tanya Kevin “Bagus ya kau duduk santai-santai sedangkan aku harus bekerja!” geram Galaksi sambil membuka jasnya kemudian membantingnya ke lantai Kevin memilih untuk diam, kemudian menunduk kemudian mengambil jas itu dari lantai kemudian memindahkannya ke rak baju kotor,karena keadaan bosnya yang seperti itu ujung-ujungnya dia yang akan tetap salah tidak akan pernah bener walaupun tidak salah,dan pasti kalau bersuara gajinya akan di potong. "Ambilkan aku camphage!” perintah Galaksi sambil menggulung lengan kemejanya dan merebahkan dirinya ke sofa “Tapi anda belum makan tuan” “Ambilkan saja cepat! Atau...” “Baik tuan” Kevin bergegas pergi menuju
Aliza adalah perempuan yang introvert seperti halnya sekarang sudah 2 jam wanita itu duduk di kursi kerjanya dengan keheningan tanpa ada musik atau pun yang lain,bahkan mungkin suara nyamuk terbang pun bakal kedengaran (wkwk).Galaksi belum mengetahui apa yang menjadi sebab seorang Aliza ini menjadi introvert pasalnya seorang CEO harus bisa banyak bersosialisasi dengan para kolega-kolega bisnisnya dan para karyawannya Aliza hanya akan berbicara dengan karyawannya jika keadaan penting saja, dan tidak pernah bercanda dengan para karyawannya, Aliza akan bercanda hanya dengan orang terdekatnya saja.Galaksi akan membiarkan Aliza tetap seperti itu menjadi introvert adalah ketenangan dalam dirinya dan Galaksi tidak mempermasalahkan itu,Lalu tiba-tiba bunyi dering dari handphone memecahkan keheningan, Aliza masih tampak acuh, Galaksi pun tanpa tidak peduli karena sering itu bukan berasal dari handphone miliknya.Kemudian Galaksi teringat bahwa bunyi itu berasal dari handphone milik Aliza
Jika ingin melihat seorang introvert menjadi ektrovert cobalah mengajaknya bicara terlebih dahulu, biasanya mereka akan mulai terbuka dengan itu apalagi dengan pertanyaan yang berbobot dan merasa asik.‘baiklah aku akan mencoba mengajaknya bicara hitung-hitung mengetes kehokian’ guman Galaksi sambil berjalan mendekati Aliza yang sibuk mencarikan mainan untuk anaknya“Apa Arkana suka mainan tayo dan temen-temennya” tanya Galaksi dengan lembut, itu pun sudah membuat Aliza sedikit kaget dan grogi ya maklum orang introvert memang begitu.“Iyaa” jawabnya sekenanya “Apa tidak ada mainan lain yang di sukai Arkana selain tayo dan temen-temennya?” tanya Galaksi lagi“Tidak” jawab Aliza singkat ‘Ah sial! Belum berhasil juga’ gerutu Galaksi dalam hati“Rick tolong ambilkan itu, tangan ku tidak sampai itu terlalu tinggi” pinta Aliza sambil menunjuk boneka Barbie “Apakah anda ingin membeli boneka Barbie ini untuk
Hari ini malam terakhir Galaksi di Jakarta Miliarder blasteran Eropa-Asia itu menghabiskan malamnya di club ternama, hanya CEO dari perusahaan besar yang menjadi member clu ekslusif ini,baik pria maupun wanita. Hanya member tertentu yang di perkenankan membawa satu saja non member untuk mendampinginya.Syarat memasuki club itu juga harus mengunakan topeng setengah wajah, dan anggotanya bebas melakukan apa saja.Topeng itu menutupi identitas mereka, dan tentu saja identitas mereka akan aman di tangan pengurus club.Galaksi sendiri sudah menjadi member di club tersebut sudah sejak 2 tahun yang lalu, dan ia selalu menyempatkan untuk datang ke club itu setiap kali berkunjung ke rumah Omanya, sekaligus mendatangi kantor cabang yang ada di Jakarta.“Tuan, Mr.Alex berhalangan hadir malam ini, tapi ia berjanji akan mendatangi anda ke Amsterdam.” Seru Kevin asisten pribadi sekaligus tangan kanan Galaksi.“Kau percaya dengan omong kosong pria tua itu? Saya menjamin dia tidak akan pernah me
Jika ingin melihat seorang introvert menjadi ektrovert cobalah mengajaknya bicara terlebih dahulu, biasanya mereka akan mulai terbuka dengan itu apalagi dengan pertanyaan yang berbobot dan merasa asik.‘baiklah aku akan mencoba mengajaknya bicara hitung-hitung mengetes kehokian’ guman Galaksi sambil berjalan mendekati Aliza yang sibuk mencarikan mainan untuk anaknya“Apa Arkana suka mainan tayo dan temen-temennya” tanya Galaksi dengan lembut, itu pun sudah membuat Aliza sedikit kaget dan grogi ya maklum orang introvert memang begitu.“Iyaa” jawabnya sekenanya “Apa tidak ada mainan lain yang di sukai Arkana selain tayo dan temen-temennya?” tanya Galaksi lagi“Tidak” jawab Aliza singkat ‘Ah sial! Belum berhasil juga’ gerutu Galaksi dalam hati“Rick tolong ambilkan itu, tangan ku tidak sampai itu terlalu tinggi” pinta Aliza sambil menunjuk boneka Barbie “Apakah anda ingin membeli boneka Barbie ini untuk
Aliza adalah perempuan yang introvert seperti halnya sekarang sudah 2 jam wanita itu duduk di kursi kerjanya dengan keheningan tanpa ada musik atau pun yang lain,bahkan mungkin suara nyamuk terbang pun bakal kedengaran (wkwk).Galaksi belum mengetahui apa yang menjadi sebab seorang Aliza ini menjadi introvert pasalnya seorang CEO harus bisa banyak bersosialisasi dengan para kolega-kolega bisnisnya dan para karyawannya Aliza hanya akan berbicara dengan karyawannya jika keadaan penting saja, dan tidak pernah bercanda dengan para karyawannya, Aliza akan bercanda hanya dengan orang terdekatnya saja.Galaksi akan membiarkan Aliza tetap seperti itu menjadi introvert adalah ketenangan dalam dirinya dan Galaksi tidak mempermasalahkan itu,Lalu tiba-tiba bunyi dering dari handphone memecahkan keheningan, Aliza masih tampak acuh, Galaksi pun tanpa tidak peduli karena sering itu bukan berasal dari handphone miliknya.Kemudian Galaksi teringat bahwa bunyi itu berasal dari handphone milik Aliza
Galaksi membanting pintu apartemennya hingga membentur dinding, dan menyebabkan benturan keras menggelegar sampai ke balkon samping kolam renang, tempat Kevin sedang bersantai sambil menikmati kopi favoritnya. Dengan tergopoh-gopoh Kevin langsung menghampiri Galaksi dan mengambil tas kerjanya dari tangannya “Bagaimana interviewnya, Tuan?” tanya Kevin “Bagus ya kau duduk santai-santai sedangkan aku harus bekerja!” geram Galaksi sambil membuka jasnya kemudian membantingnya ke lantai Kevin memilih untuk diam, kemudian menunduk kemudian mengambil jas itu dari lantai kemudian memindahkannya ke rak baju kotor,karena keadaan bosnya yang seperti itu ujung-ujungnya dia yang akan tetap salah tidak akan pernah bener walaupun tidak salah,dan pasti kalau bersuara gajinya akan di potong. "Ambilkan aku camphage!” perintah Galaksi sambil menggulung lengan kemejanya dan merebahkan dirinya ke sofa “Tapi anda belum makan tuan” “Ambilkan saja cepat! Atau...” “Baik tuan” Kevin bergegas pergi menuju
Galaksi menatap pantulan dirinya di cermin besar yang ada di kamarnya, celana panjang dan kemeja yang serba longgar, serta jas yang baru pertama kali ini ia liat mereknya yang jelas bukan dari desainer ternama.Belumagi kacamata bulatnya,dan tompel di pipi yang dia buat sendiri “Oh my God, saya jadi terlihat seperti nerd kalau seperti ini, jangan sampai salah satu kolega saya melihat saya seperti ini!!” gerutunya, sambil menghela nafas kasar sebelum menambah lagi rentetan gerutuanya.“Dan jas ini, darimana kau mendapatkannya, saya akan membakar pabriknya karena sudah membuat jas tidak berkualitas seperti ini” geram Galaksi kesal“Astaga tuan ini hanya sementara saja sampai kita mendapatkan kepastian tentang anak itu” timpal Kevin sambil mendecakan lidahnyaGalaksi langsung membalik badan dan memberikan tatapan tajam pada Kevin“Apa yang saya dengar tadi adalah gerutuanmu, Kevin? Kau sudah bosen bekerja dengan saya, ajukan segera surat pengunduran dirimu” ujarnya dengan nada ding
3 tahun berlaluAkhirnya sesuai dengan target mereka, Aliza, Keizaa, Clarissa berhasil menyelesaikan kuliah pasca sarjana mereka dalam waktu dua tahun,dan gelar magister manajemen sudah mereka sandang sekarang.Lengan mereka saling merangkul, dan senyum manis tersungging di bibir ketiganya ke arah kamera alson,yang mendapatkan tugas mengabadikan prosesi wisuda adek dan istrinya itu.“Mommy,Teriak nyaring Arkana sambil berlari memeluk kaki AlizaBocah dua tahun itu sepertinya berhasil melepaskan diri lagi dari pengasuhnya Aliza menunduk dan langsung menggendong putranya “Sayang mommy kan sudah bilang, jangan lari-lari nanti kalau kamu jatuh gimana?” Tegur Aliza sambil mencubit hidung mancung ArkanaArkana memainkan tali topi toga Aliza,kemudian menarik lepas topi itu dari kepala Aliza hingga jepit rambut Aliza ikut terlepas dan rambut panjangnya tergerai indah di punggungnya.Seperti tidak menyadari akan kerusakan yang di buat olehnya menyebabkan tatanan rambut Aliza jadi beran
Dengan langkah gontai, Galaksi mengambil handphone dan menghubungi asisten pribadinya“Kevin, cepat keruangan ku sekarang juga”. perintahnya tanpa menunggu jawaban dari Kevin, Galaksi lalu mematikan sambungan telponnya kemudian merebahkan tubuhnya ke atas tempat tidur.Galaksi mengingat-ingat semalam dia makan apa, tapi sepertinya tidak ada yang salah dalam makanannya,dan sudah beberapa hari ini Galaksi tidak meminum minuman beralkohol tinggi jadi bukan asam lambung masalahnya.Tidak lama kemudian ada yang mengetuk pintu kamarnya “Siapa” tanya Galaksi sambil memijat keningnya“Kevin tuan” seru Kevin“Masuklah Kevin, pintu tidak terkunci” Jawab GalaksiLalu mendengar pintu terbuka dan terlihat Kevin Menentang dokumen di lengannya.“Ini dokumennya tuan,” seru Kevin sambil mengulurkan dokumen ke arah Galaksi.“Dokumen apa” kesel Galaksi “Anda menyuruh saya kesini karena dokumen yang lupa anda tanda tangani kemarin kan, tuan?” jawab Kevin Galaksi kembali duduk lalu menepis semua dok
Dua bulan berlalu...“Sekarang katakan siapa Ayah dari anak itu? Desak appanya, Jone. Yang nyaris kehilangan kesabarannya itu Karena Aliza benar-benar tidak tau siapa pria yang bersamanya malam itu.“Apa, aku benar tidak tau siapa pria itu, karena dia tidak melepaskan topengnya” Jawab Aliza untuk kesekian kali.Jessy Eommanya Aliza kembali berdiri dan menenangkan suaminya.“Sayang tenangkan dirimu,ingat Aliza sedang mengandung cucu kita” bujuk Jessy manarik tangan Jone untuk kembali duduk di sampingnya“Liza apa sekarang rencana mau?” tanya Jessy“Aku akan tetap mempertahankan anak ini!” tegas AlizaJone kembali berdiri dan jalan hilir-mudik sambil mengacak-acak rambut frustasi.“Kamu bahkan belum menikah, bagaimana mana kamu mengurus anak itu Lizaa? Bagaimana kalau anakmu bertanya siapa ayahnya?” tanya Jone“Aku akan jawab kalau aku hamil dari proses inseminasi dari bank sperma” jawab Aliza santai“Yatuhan Lizaaaa!! Eomma tidak setuju kalau kamu mengatakan hal seperti itu pada cuc
Hari ini malam terakhir Galaksi di Jakarta Miliarder blasteran Eropa-Asia itu menghabiskan malamnya di club ternama, hanya CEO dari perusahaan besar yang menjadi member clu ekslusif ini,baik pria maupun wanita. Hanya member tertentu yang di perkenankan membawa satu saja non member untuk mendampinginya.Syarat memasuki club itu juga harus mengunakan topeng setengah wajah, dan anggotanya bebas melakukan apa saja.Topeng itu menutupi identitas mereka, dan tentu saja identitas mereka akan aman di tangan pengurus club.Galaksi sendiri sudah menjadi member di club tersebut sudah sejak 2 tahun yang lalu, dan ia selalu menyempatkan untuk datang ke club itu setiap kali berkunjung ke rumah Omanya, sekaligus mendatangi kantor cabang yang ada di Jakarta.“Tuan, Mr.Alex berhalangan hadir malam ini, tapi ia berjanji akan mendatangi anda ke Amsterdam.” Seru Kevin asisten pribadi sekaligus tangan kanan Galaksi.“Kau percaya dengan omong kosong pria tua itu? Saya menjamin dia tidak akan pernah me