Galaksi menatap pantulan dirinya di cermin besar yang ada di kamarnya, celana panjang dan kemeja yang serba longgar, serta jas yang baru pertama kali ini ia liat mereknya yang jelas bukan dari desainer ternama.
Belumagi kacamata bulatnya,dan tompel di pipi yang dia buat sendiri “Oh my God, saya jadi terlihat seperti nerd kalau seperti ini, jangan sampai salah satu kolega saya melihat saya seperti ini!!” gerutunya, sambil menghela nafas kasar sebelum menambah lagi rentetan gerutuanya.“Dan jas ini, darimana kau mendapatkannya, saya akan membakar pabriknya karena sudah membuat jas tidak berkualitas seperti ini” geram Galaksi kesal“Astaga tuan ini hanya sementara saja sampai kita mendapatkan kepastian tentang anak itu” timpal Kevin sambil mendecakan lidahnyaGalaksi langsung membalik badan dan memberikan tatapan tajam pada Kevin“Apa yang saya dengar tadi adalah gerutuanmu, Kevin? Kau sudah bosen bekerja dengan saya, ajukan segera surat pengunduran dirimu” ujarnya dengan nada dinginKevin langsung terlihat panik “Tidak tuan, saya tidak berani menggerutu pada anda, tadi ada sisa makanan yang menyangkut di atas langit-langit mulu saya” elak Kevin“Baiklah saya tidak akan menyuruh mu mengundurkan diri, tapi gaji mu akan tetap saya potong” tegas Galaksi sambil kembali melihat dirinya di pantulan cerminSementara Kevin menghitung berapa kali dalam bulan ini bosnya itu memotong gajinya, total potongan hampir setengah dari gajinya.“Kapan saya kayanya tuan,kalau setiap bulan saya hanya menerima setengah dari gaji saya, kerena setengahnya habis anda potong setiap kali anda marah!” Rutuk Kevin pada diri sendiri, tapi Galaksi mendengarnya.“Setengah gajimu sudah sebesar gaji CEO perusahaan lain, Kevin. Jadi berhentilah menggerutu atau saya akan benar-benar meminta surat pengunduran diri darimu!!” hardik Galaksi, kemudian Kevin menutup mulutnya rapat-rapat.**********************************A.Z group“Appa sudah menyeleksi calon-calon asisten pribadi mu, Liza, sisanya appa serahkan padamu untuk memilihnya, coba kamu cek emailmu” Seru Jone dan Aliza langsung membuka emailnya, terlihatlah tiga resume dari tiga calon asistennya.“Kenapa semuanya pria appa?” Tanya Aliza“Itu karena selain mereka berpengalaman dalam bidangnya, mereka juga ahli bela diri, pemegang sabuk hitam lebih dari satu cabang bela diri,jadi bisa sekalian menjaga mu sayang” jawab Jone“Aku sudah bisa karate appa,Eomma sendiri yang mengajarkan ku” desah Aliza pelan, ia merasa appanya terlalu mengkhawatirkannya“Bahkan eomma mu pemegang sabuk hitam karate,masih bisa di jebak lelaki hidung belang di cafe saat masih di Paris” ujar Jone mengingatkan Aliza“Ya appa aku mengerti sekarang”“Ya sudah bekerjalah, jangan ragu tanya pada apa kalau ada trouble”“Baik appa”Setelah memutuskan sambungan telponnya, Aliza berdiri dari kursi kerjanya lalu beranjak menuju jendela besar yang memberikan pemandangan gedung-gedung pencakar langit yang mendominasi area perkantoran ini.“Pria ya, aku masih trauma jika berhubungan dengan pria, selain keluarga ku tentunya, tapi wajar apa mengkhawatirkan ku, mengingat apa sudah menipa diriku tiga tahun lalu” Guman Aliza dalam hatiSejurus kemudian ada yang mengetuk pintu ruang kerjanya,dari jumlah ketukan Aliza tau bahwa sekertarisnya yang yang mengetuk pintu ituPintu langsung terbuka dan Cattlen masuk dengan membawa beberapa map di tangannya“Ini ketiga data calon asisten pribadi anda, Bu Liza, apa bisa kita mulai proses interviewnya sekarang juga” tanya CattlenAliza duduk kembali di kursi kerjanya, dan membuka lembar demi lembar catatan pengalaman panjang para pelamar Asprinya itu.Job desk asisten pribadi atau personal asisten tidaklah mudah, dengan ruang lingkup yang lebih luas dari seorang sekretaris dan harus mengurus pelengkapan pribadi bosnya, seperti membaca dan membalas surat dari klien dan menghandle akun sosial media bosnyaDan asisten pribadi harus mempunyai kualifikasi yang tidak boleh kalah jauh dari bosnya, itu makanya Aliza harus memilih sendiri asisten pribadinya, karena ia akan menghabiskan banyak waktu dengan asisten pribadi itu“Panggil yang pertama datang terlebih dahulu” perintah Aliza“Baik Bu”jawab CattlenAliza tidak suka jika harus berteriak, maka dari itu setiap karyawan yang berhubungan langsung dengannya memiliki jumlah ketukan yang berbeda-beda tadi Aliza sudah mengintruksikan secara langsung pada mereka.Sampai pada akhirnya masuklah peserta ketiga, yang terlihat berbeda sekali dengan kedua pemuda yang sebelumnya, yang terlihat tampan dan gagah seperti pada umumnyaPria ketiga ini jauh lebih lebih tinggi dari kedua peserta sebelumnya, hanya saja pdiaIni menggunakan kacamata,dengan gaya rambut belah pinggir seperti jaman dulu, hingga seperti orang kutu buku,tapi pengalaman pria ini jauh lebih banyak dari kedua pemuda sebelumnya.Dan kalau kedua pria tadi tidak mengalihkan pandangan dari Aliza, pria ini malah justru asik mengamati ruang kerja Aliza seperti team appraisal saja.“Aku akan memilih pria ini,memang terlihat nerd dan kurang menarik,tapi setidaknya matanya tidak jelalatan seperti kedua pria tadi, justru pria seperti inilah yang akan fokus jika di kasih kerjaan dan cenderung pendiam,Jadi tidak akan membuat ku pusing tentunya” guman dalam hati Aliza“Baiklah hemm..”Aliza kembali melihat data diri itu, “Ricko Vanderberg, apa kamu ada keturunan Belanda” tanya AlizaPria itu membetulkan letak kacamatanya sebelum menjawab Aliza “Ibu saya Indonesia dan ayah saya Belanda” jawabnya singkat“Bagus menjawab sesuai dengan apa yang aku tanyakan,tanpa berbelit-belit, berarti dia hanya mengerjakan apa yang aku perintahkan, tanpa harus banyak drama” guman Aliza dalam hati“Saya tidak akan meragukan mu dengan pengalamanmu yang banyak ini,saya hanya akan bertanya, siapkan kau bekerja sehari dua puluh empat jam? Seminggu tujuh hari dan tidak mengenal tanggal merah,karena kamu harus tetap standby jika sewaktu-waktu saya memerlukanmu, itupun hanya bersiap-siap saja,jika ada pekerjaan dadakan nantinya”Pria itu mengangguk-angguk dengan antusias “Ya saya setuju”“Baiklah kalau begitu, besok kamu sudah bisa mulai bekerja,dan disanalah letak mejak kerjamu” Seru Aliza sambil menunjuk meja kerja yang akan di tempati pria itu“Baik nona”Aliza membereskan map data diri pria tersebut,lalu menyerahkan padanya, “Serahkan data diri ini pada bagian HRD dan kamu sudah bisa langsung pulang” perintah AlizaSekilas Aliza mendengar desahan kesal pria itu, tapi saat melihat wajah itu yang sedang tertunduk sambil mengambil map yang Aliza berikan, Aliza jadi merasa pendengarannya yang sedang bermasalah“Saya permisi dulu kalau begitu nona, sampai jumpa besok dan bisa saya pastikan anda tidak akan pernah menyesal memilih saya Sebagai asisten pribadi anda” seru pria itu dengan semangatAliza mengibaskan tangannya “Iya segera serahkan data itu segera ke HRD atau kamu tidak akan pernah menerima gaji” kata Aliza dengan nada setengah mengusirPria itu langsung balik badan, dan baru saja melangkahkan kakinya dua langkah Aliza kembali memangilnya“Rickoo..”Pria itu balik badan dan langsung menghadap Aliza kembali “Ya nona”“Ketuk pintu dua satu dua tiap kali kamu masuk ke ruangan ini supaya aku tau kalau itu adalah kamu” tegas Aliza“Dua satu dua?” tanya pria itu dengan kening berkerut bingung“Ketuk pintu dua kali, kemudian jeda sebentar ketuk satu kali, lalu jeda sebentar lagi dan ketuk kembali dua kali” jelas Aliza“Oh, I see, saya akan selalu mengingat kode saya itu, nona” sahut pria itu sambil melanjutkan lagi langkahnya hingga keluar dari ruangan Aliza“Kenapa aku melihat pria itu seperti orang yang angkuh ya,ada kesan berkuasa dalam dirinya,tapi mana mungkin pria itu berkuasa, kalau iya kenapa orang itu melamar alih-alih menjadi asisten pribadi harusnya dia yang memiliki asisten pribadi dan ya tuhan pria itu tidak mengucapkan terima kasih sedikitpun saat di terima kerja disini” guman Aliza dalam hati dengan rasa dongkol.Galaksi membanting pintu apartemennya hingga membentur dinding, dan menyebabkan benturan keras menggelegar sampai ke balkon samping kolam renang, tempat Kevin sedang bersantai sambil menikmati kopi favoritnya. Dengan tergopoh-gopoh Kevin langsung menghampiri Galaksi dan mengambil tas kerjanya dari tangannya “Bagaimana interviewnya, Tuan?” tanya Kevin “Bagus ya kau duduk santai-santai sedangkan aku harus bekerja!” geram Galaksi sambil membuka jasnya kemudian membantingnya ke lantai Kevin memilih untuk diam, kemudian menunduk kemudian mengambil jas itu dari lantai kemudian memindahkannya ke rak baju kotor,karena keadaan bosnya yang seperti itu ujung-ujungnya dia yang akan tetap salah tidak akan pernah bener walaupun tidak salah,dan pasti kalau bersuara gajinya akan di potong. "Ambilkan aku camphage!” perintah Galaksi sambil menggulung lengan kemejanya dan merebahkan dirinya ke sofa “Tapi anda belum makan tuan” “Ambilkan saja cepat! Atau...” “Baik tuan” Kevin bergegas pergi menuju
Aliza adalah perempuan yang introvert seperti halnya sekarang sudah 2 jam wanita itu duduk di kursi kerjanya dengan keheningan tanpa ada musik atau pun yang lain,bahkan mungkin suara nyamuk terbang pun bakal kedengaran (wkwk).Galaksi belum mengetahui apa yang menjadi sebab seorang Aliza ini menjadi introvert pasalnya seorang CEO harus bisa banyak bersosialisasi dengan para kolega-kolega bisnisnya dan para karyawannya Aliza hanya akan berbicara dengan karyawannya jika keadaan penting saja, dan tidak pernah bercanda dengan para karyawannya, Aliza akan bercanda hanya dengan orang terdekatnya saja.Galaksi akan membiarkan Aliza tetap seperti itu menjadi introvert adalah ketenangan dalam dirinya dan Galaksi tidak mempermasalahkan itu,Lalu tiba-tiba bunyi dering dari handphone memecahkan keheningan, Aliza masih tampak acuh, Galaksi pun tanpa tidak peduli karena sering itu bukan berasal dari handphone miliknya.Kemudian Galaksi teringat bahwa bunyi itu berasal dari handphone milik Aliza
Jika ingin melihat seorang introvert menjadi ektrovert cobalah mengajaknya bicara terlebih dahulu, biasanya mereka akan mulai terbuka dengan itu apalagi dengan pertanyaan yang berbobot dan merasa asik.‘baiklah aku akan mencoba mengajaknya bicara hitung-hitung mengetes kehokian’ guman Galaksi sambil berjalan mendekati Aliza yang sibuk mencarikan mainan untuk anaknya“Apa Arkana suka mainan tayo dan temen-temennya” tanya Galaksi dengan lembut, itu pun sudah membuat Aliza sedikit kaget dan grogi ya maklum orang introvert memang begitu.“Iyaa” jawabnya sekenanya “Apa tidak ada mainan lain yang di sukai Arkana selain tayo dan temen-temennya?” tanya Galaksi lagi“Tidak” jawab Aliza singkat ‘Ah sial! Belum berhasil juga’ gerutu Galaksi dalam hati“Rick tolong ambilkan itu, tangan ku tidak sampai itu terlalu tinggi” pinta Aliza sambil menunjuk boneka Barbie “Apakah anda ingin membeli boneka Barbie ini untuk
Hari ini malam terakhir Galaksi di Jakarta Miliarder blasteran Eropa-Asia itu menghabiskan malamnya di club ternama, hanya CEO dari perusahaan besar yang menjadi member clu ekslusif ini,baik pria maupun wanita. Hanya member tertentu yang di perkenankan membawa satu saja non member untuk mendampinginya.Syarat memasuki club itu juga harus mengunakan topeng setengah wajah, dan anggotanya bebas melakukan apa saja.Topeng itu menutupi identitas mereka, dan tentu saja identitas mereka akan aman di tangan pengurus club.Galaksi sendiri sudah menjadi member di club tersebut sudah sejak 2 tahun yang lalu, dan ia selalu menyempatkan untuk datang ke club itu setiap kali berkunjung ke rumah Omanya, sekaligus mendatangi kantor cabang yang ada di Jakarta.“Tuan, Mr.Alex berhalangan hadir malam ini, tapi ia berjanji akan mendatangi anda ke Amsterdam.” Seru Kevin asisten pribadi sekaligus tangan kanan Galaksi.“Kau percaya dengan omong kosong pria tua itu? Saya menjamin dia tidak akan pernah me
Dua bulan berlalu...“Sekarang katakan siapa Ayah dari anak itu? Desak appanya, Jone. Yang nyaris kehilangan kesabarannya itu Karena Aliza benar-benar tidak tau siapa pria yang bersamanya malam itu.“Apa, aku benar tidak tau siapa pria itu, karena dia tidak melepaskan topengnya” Jawab Aliza untuk kesekian kali.Jessy Eommanya Aliza kembali berdiri dan menenangkan suaminya.“Sayang tenangkan dirimu,ingat Aliza sedang mengandung cucu kita” bujuk Jessy manarik tangan Jone untuk kembali duduk di sampingnya“Liza apa sekarang rencana mau?” tanya Jessy“Aku akan tetap mempertahankan anak ini!” tegas AlizaJone kembali berdiri dan jalan hilir-mudik sambil mengacak-acak rambut frustasi.“Kamu bahkan belum menikah, bagaimana mana kamu mengurus anak itu Lizaa? Bagaimana kalau anakmu bertanya siapa ayahnya?” tanya Jone“Aku akan jawab kalau aku hamil dari proses inseminasi dari bank sperma” jawab Aliza santai“Yatuhan Lizaaaa!! Eomma tidak setuju kalau kamu mengatakan hal seperti itu pada cuc
Dengan langkah gontai, Galaksi mengambil handphone dan menghubungi asisten pribadinya“Kevin, cepat keruangan ku sekarang juga”. perintahnya tanpa menunggu jawaban dari Kevin, Galaksi lalu mematikan sambungan telponnya kemudian merebahkan tubuhnya ke atas tempat tidur.Galaksi mengingat-ingat semalam dia makan apa, tapi sepertinya tidak ada yang salah dalam makanannya,dan sudah beberapa hari ini Galaksi tidak meminum minuman beralkohol tinggi jadi bukan asam lambung masalahnya.Tidak lama kemudian ada yang mengetuk pintu kamarnya “Siapa” tanya Galaksi sambil memijat keningnya“Kevin tuan” seru Kevin“Masuklah Kevin, pintu tidak terkunci” Jawab GalaksiLalu mendengar pintu terbuka dan terlihat Kevin Menentang dokumen di lengannya.“Ini dokumennya tuan,” seru Kevin sambil mengulurkan dokumen ke arah Galaksi.“Dokumen apa” kesel Galaksi “Anda menyuruh saya kesini karena dokumen yang lupa anda tanda tangani kemarin kan, tuan?” jawab Kevin Galaksi kembali duduk lalu menepis semua dok
3 tahun berlaluAkhirnya sesuai dengan target mereka, Aliza, Keizaa, Clarissa berhasil menyelesaikan kuliah pasca sarjana mereka dalam waktu dua tahun,dan gelar magister manajemen sudah mereka sandang sekarang.Lengan mereka saling merangkul, dan senyum manis tersungging di bibir ketiganya ke arah kamera alson,yang mendapatkan tugas mengabadikan prosesi wisuda adek dan istrinya itu.“Mommy,Teriak nyaring Arkana sambil berlari memeluk kaki AlizaBocah dua tahun itu sepertinya berhasil melepaskan diri lagi dari pengasuhnya Aliza menunduk dan langsung menggendong putranya “Sayang mommy kan sudah bilang, jangan lari-lari nanti kalau kamu jatuh gimana?” Tegur Aliza sambil mencubit hidung mancung ArkanaArkana memainkan tali topi toga Aliza,kemudian menarik lepas topi itu dari kepala Aliza hingga jepit rambut Aliza ikut terlepas dan rambut panjangnya tergerai indah di punggungnya.Seperti tidak menyadari akan kerusakan yang di buat olehnya menyebabkan tatanan rambut Aliza jadi beran