Share

Bab 15

Sepanjang perjalanan pulang, Zero kembali ke setelan pabrik. Diam dan cuek.

Sementara Pamela masih belum bisa melupakan kejadian yang semalam. Rasanya gadis itu ingin membenturkan kepalanya di kaca jendela mobil saking malu dan menyesal. Demi apa? Zero sudah sangat keterlaluan.

“Zero, Lo nggak mau minta maaf gitu sama gue? Lo udah keterlaluan banget sama gue,” gerutu Pamela.

“Memangnya apa yang sudah gue lakuin?” tanya Zero dengan santainya.

Kedua mata Pamela terbelalak, bisa-bisanya Zero bersikap tenang seolah tidak terjadi apa-apa. Sementara dirinya terus gelisah.

“Lo udah lecehin gue, dan gue bisa bawa ke jalur hukum!” ancam Pamela.

Tanpa sadar, Pamela sudah melakukan kesalahan. Zero—bukanlah orang yang bisa diancam. Itulah kenapa, Zero ingin memberikan Pamela kepahaman.

Zero langsung menepikan mobilnya di pinggir jalan, mana daerah itu sepi karena masih berada di area lereng perbukitan.

“Lo—mau apa?” Pekik Pamela waspada, menggeser tubuhnya di ujung pintu mobil.

Zero melirik ke s
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Badik Atul
alhmdllah udh slsai maratonx bc zero dr awal tggl tggu up lg.mksh kak udh mau buat crta zero dsn jg smngt trs akak
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status