Share

Bab 19

“Zero, aku sudah kenyang,” cicit Pamela yang sejak tadi terus disuapi Zero.

“Hm.”

Pamela terbelalak saat melihat Zero menghabiskan sisa makan miliknya. Bahkan lelaki itu juga menggunakan bekas sendok miliknya.

“Ze—ro, apakah kamu tidak jijik makan bekasku?” bisik Pamela mereka heran.

“Kenapa harus jijik? Bagian tubuhmu mana yang belum pernah aku jilat?” balas Zero dengan wajah lempengnya.

Pamela malu luar biasa, sontak pikirannya langsung terbang kemana-mana dan sialnya Zero mengatakan hal itu dengan santai.

AC di restoran menyala, tetapi tubuh Pamela mulai gerah. Tidak bisa dibiarkan, diapun beralasan untuk ke toilet.

“Ak-aku ke toilet dulu.”

“Jangan lama-lama,” jawab Zero tersenyum tipis.

“I—iya.”

Mata Zero tidak bisa berpaling dari menatap punggung Pamela yang mulai menjauh, wanitanya itu sangat lucu sekali kala salah tingkah.

Shit! Aku jadi pengen masukin dia lagi.

Zero nyengir sendiri seperti orang nggak waras saat membayangkan hal yang tidak-tidak. Sampai beberapa pengunjung me
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status