Share

Bab 18

Pamela sudah lemas tak berdaya setelah berjam-jam digempur oleh Zero. Tubuhnya serasa remuk dan tercabik-cabik. Dia hanya bisa berbaring pasrah, saking lelahnya sampai terlalu lemah untuk mengeluarkan suaranya.

Maafin aku, Papa … Mama. Aku tidak bisa menjaga kehormatan aku.

Air mata Pamela menetes membasahi pipinya, jiwanya terkoyak oleh perbuatan lelaki yang dulu pernah ditolongnya saat masa kecil.

Zero … Kenapa kamu setega ini terhadap aku? Dan bodohnya aku, tetap saja masih mencintaimu. Andai saja waktu bisa aku putar, aku tidak pernah ingin mengenalmu.

Sementara Zero semenjak tadi hanya tersenyum sendiri, wajahnya begitu cerah menunjukkan jika lelaki itu tengah bahagia dan sangat puas.

Tanpa memikirkan perasaan Pamela, Zero menyingkirkan beberapa helai rambut yang menutupi wajah Pamela. Lalu mengecup keningnya penuh kasih sayang. Tak cukup dengan itu, Zero juga mengelus-elus perut Pamela yang hanya tertutup selimut. Berharap jika di sana akan tumbuh sebuah kehidupan yang membuat P
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status