Share

Bab 20

Pamela tidak membawa make up, itulah kenapa saat ini dia bingung karena tidak bisa menutupi bekas kissmark di lehernya. Tentu saja dia akan malu bila bertemu dengan Vicenzo.

“Kenapa wajah kamu panik?” tanya Zero.

“Bagaimana cara aku menutupi leherku?” cicit Pamela hampir menangis.

“Cengeng, gitu aja mau nangis,” gumam Zero beranjak menuju kopernya, lalu mengambil salah satu Hoodie warna hitam.

“Te—terima kasih,” ucap Pamela segera mengenakan Hoodie milik Zero yang seperti mau menenggelamkan dirinya.

“Vicenzo sudah menunggu di luar, kamu sudah boleh pulang!”

“Iya,” jawab Pamela.

Tapi saat Pamela hendak beranjak pergi, Zero langsung menahan lengannya.

“Apalagi?” tanya Pamela yang nampak sudah lelah.

“Mau pergi begitu saja? Tidak mau pamitan dulu?” sela Zero kesal.

“Aku pulang dulu, Zero.”

“No, aku tak butuh kata-kata, Sayang.”

Tanpa basa-basi lagi, Zero menarik pinggang Pamela dalam dekapannya. Lalu mulai melumat bibir lembut Pamela dengan segenap perasaan.

Pamela lagi-lagi hanya bisa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Badik Atul
skt tp hrs kuat
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status