Share

110. Ingatan Samar

Fajar mulai memunculkan sinarnya. Suasana bukit pasir nagog mulai terang karena memasuki pagi. Askara, Kai dan Sanggapati masih belum beranjak dari tempat. Diam memerhatikan bangkai cindaku tanpa kepala yang tergeletak di depan mereka.

Melihat tubuh ramping tanpa kelamin, berbadan manusia namun rupa harimau, semakin membuat mereka yakin jika cindaku itu berawal dari manusia.

Mungkin asumsi terdekat yang mereka percaya adalah pendapat Kai. Dia mengatakan jika kemungkinan besar cindaku adalah manusia yang dikutuk menjadi monster harimau.

"Kita harus menyelidiki ini," usul Askara yang penasaran. Semakin terang hutan, semakin jelas pula wujud cindaku yang mereka bunuh semalam.

"Ah, benar-benar tubuh wanita. Lekukan pinggang dan paha yang jenjang. Bahkan aku baru sadar jika benjolan di dadanya itu payudara," tunjuk Sanggapati.

"Kukira awalnya itu otot," lanjut Askara.

"Aneh, cindaku pemangsa tidak seperti ini. Tubuhnya tidak berubah s
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status