Share

115. Ruang Ilusi

Kai pun jongkok di tanah, seiring dengan itu mata birunya yang menghilang.

"Aku tidak bisa melihat apapun, ilusi ini, benar-benar seperti kenyataan ...." gumamnya sendiri.

Lain hal dengan Sanggapati, dia sibuk berteriak tiap ada akar yang menyerangnya.

'Konsentrasi ....'

Askara masih tetap dalam lilitan akar, dia berusaha melepaskan energi dari sekujur tubuhnya.

Bugh!

Beberapa kali Askara dilempar lalu ditarik kembali. Konsentrasinya sempat buyar, namun dia paksakan untuk fokus.

"Cih, merepotkan! Maafkan aku, Sobat! Aku sudah berusaha semaksimal mungkin untuk mendekatimu. Semoga kau tidak mati hanya karena terbanting!" oceh Sanggapati lagi.

"HEI KAI! JANGAN DIAM SAJA! BANTU AKU! AKU KEREPOTAN!" Pemuda itu nyaris marah melihat Kai termenung di kejauhan.

"Ck, berisik! Aku sedang berpikir," decak Kai sambil kembali lanjut merenung.

"Demi apapun! Kau dari tadi diam saja! Cepat ke sini dan bantu Askara ... whoa!" Sanggapati hampir terkena pecut, dia coba mengelak dengan berlari ke arah lek
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status