Share

122. Petuah Sesepuh

Sesampainya Askara, Kai dan Sanggapati di tengah aula padepokan kalong, keduanya disuguhkan dengan beberapa kumpulan pendekar adiwira muda. Mereka tengah sibuk berbincang dengan satu sama lain.

Ketiganya berjalan ke arah tengah, membuntuti jejak Kai yang berjalan paling depan.

"Ya ampun. Terlalu banyak orang di sini. Kemana tujuan kita, Kai?" tanya Askara kisruh dari belakang.

"Yang jelas jangan menghalangi jalan," jawabnya tanpa menoleh. Lantas setelah itu, Kai menemukan tempat yang tak terlihat cukup longgar. Maka ketiganya memutuskan untuk berdiam di salah satu sudut aula.

"Kepalaku pusing, apa aku mabuk lagi?" keluh Sanggapati.

"Makanlah pisang lagi!" Askara segera memberikan bekal pisang yang sempat dibawanya tadi. Ia khawatir jika Sanggapati akan kembali bertingkah gila.

"Sebenarnya aku pusing kepala karena faktor banyak orang di sini. Tapi ya sudahlah, jika kau memberiku pisang, aku tak akan menolaknya," kekeh Sanggapati langsung menyambar pisang Askara.

"Jangan main-main, Sang
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status