Share

113. Menuju Kekejaman Dunia

Beberapa hari usai perayaan makan malam, Askara, Kai, dan Sanggapati berkumpul di depan gerbang padepokan. Ketiganya siap berangkat menuju pegunungan Cimungkal.

Anak-anak yang semula dididik para Sepuh, kini telah berubah menjadi sosok pemuda tangguh yang mandiri. Dipaksa keadaan supaya belajar apa arti bertahan hidup. Membuat mereka tumbuh menjadi bakal pendekar muda yang berani.

Hal itu tentu membuat para Sepuh sedikit tak tega melepaskannya.

Para sepuh sangat tahu jika dunia luar itu sangatlah kejam.

Karena itulah, Dwara dan Baduga menyempatkan diri untuk memeluk murid-muridnya.

Pria yang satu ini terkadang bersikap lembut, dia juga terlihat mengusap kecil kepala murid-muridnya itu. "Aku percaya dengan kemampuan kalian," tuturnya.

Lantas tangan Dwara perlahan mulai merangkul bahu Askara dan Kai, lalu menarik keduanya ke dalam dekapannya. "Tetaplah hidup," bisiknya lagi.

Bisikan itu seakan memiliki sima terdiri. Baik Kai maupun Aska

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status