Share

Tamu Mengejutkan

"Kamu mau apa, Mas?" Aku mundur beberapa langkah hingga punggung menempel di dinding kamar.

Mas Toni tersenyum menyeringai, melangkah mendekat padaku.

"Kamu tidak merindukan aku, Fat? Bukankah sudah lama kita tidak melakukannya? Aku saja sangat merindukan setiap sentuhan yang selalu kamu berikan, dulu."

"Pergi! Jangan mendekat!" Aku lempar bantal, guling dan semua barang yang ada di sekitarku. Namun Mas Toni dengan lihai menangkis setiap seranganku.

"Percuma, Fat. Kamu lupa seperti apa aku ini."

Aku menelan ludah dengan susah payah. Pikiran buruk seketika mendominasi. Ya Allah, apa yang harus kulakukan? Bagaimana kuhajar setan berwujud manusia itu?

"Istighfar, Mas. Aku dan kamu sudah berpisah. Tak seharusnya kamu melakukan ini."

"Aku tak perduli, Fatimah. Aku hanya ingin kamu. Kenapa kamu semakin menarik setelah kita berpisah? Kenapa tak dari dulu, saat kamu masih menjadi istriku?"

"Bagaimana mau cantik, jika kamu hanya memberi nafkah seuprit. Kamu biarkan aku mengurus ini dan it
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status