Share

140. Perdebatan Panjang

Ann terkesiap dan untuk sesaat ia kehilangan suaranya. Bukan ia tidak serius meminta Ben untuk mengikuti program sewa rahim atau apapun sejenisnya, ia hanya kaget melihat reaksi Ben yang spontan itu. Ben tidak menolak, justru mengarah untuk menyetujui usul Ann.

"Kamu kaget kan kalau aku jawab begitu?" gumam Ben tersenyum. "Jangan mancing-mancing aku buat bertindak gila, Ane-san. Aku mencintai Joanna Diajeng Arumdalu dan nggak terpikirkan sedikitpun di kepalaku buat bikin anak sama perempuan lain," tegasnya.

"Kamu ngetest reaksiku, Mas?" geram Ann mencembikkan bibirnya kesal.

"Abis kamu selalu pura-pura rela kasih tawaran sewa rahim. Padahal aku tau banget, jauh di lubuk hati kamu, kamu nggak rela kan?"

"Aku harus realistis sih Mas," sambar Ann. "Kondisiku memaksaku buat sok kuat dan ikhlas. Makasih karena kamu udah memahami situasiku," ucapnya.

"Aku tau kamu pasti bakalan kasih tawaran itu karena kamu ngerasa upset sama kondisimu yang harus kehilangan rahim. Tapi Ann, aku cukup b
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status