Share

141. Lubuk Hati Ann

Ann bungkam, Masayu juga tak membuka suara. Fokus keduanya ada pada Ben yang terlihat kesal, marah karena merasa tidak dianggap. Sementara Taka tampak memilih untuk menyantap hidangannya, tak mau peduli.

"Aku yang mutusin soal sewa rahim itu, kalian nggak perlu repot-repot berdebat!" desis Ben berusaha untuk memelankan suaranya agar Christ tak kehilangan selera makan. "Dan keputusanku udah bulat, nggak akan ada sewa rahim atau apapun itu, berhenti saling merasa benar!" tegasnya.

"Kalian udah denger?" Taka angkat bicara. "Sekarang makan, jangan ada yang bahas soal itu lagi," pintanya.

Ann mengangguk. Ben saat marah memang jauh berkharisma dan penuh pesona, ia bahkan terbius oleh aura dominan sang suami meski sudah menikah lama dengannya. Sedangkan Masayu memilih untuk menyuap makanannya, ia tidak mau melawan Ben karena rasa bersalahnya dulu masih bersisa hingga kini.

"Taka-sama, memang sewa rahim itu apa?" celetuk Christ memecah kebekuan.

"Nggak ada, kamu belum perlu tau," jawab Ta
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status