Share

126. Tiada Yang Lebih Penting

Ann menggeram ringan saat Ben tiba di puncaknya, mereka bermandi peluh. Meski sudah tidak lagi bisa memiliki keturunan, Ben masih mencintai Ann seperti sebelumnya. Ia tidak pernah menyinggung masalah anak, dan aktivitas mereka dalam bercinta pun masih semesra dulu.

"Aku berharap kita bisa terus kayak gini selamanya, Mas," kata Ann sembari mengenakan pakaiannya.

"Aku bakalan wujudin harapan itu," balas Ben meraih rokok di nakas setelah sebelumnya mengenakan boxer hitam seksinya. Ia berjalan menuju balkon, menyulut rokoknya dan duduk santai di kursi kayunya.

Ann menyusul sang suami setelah keluar dari kamar mandi, ia ikut menyalakan sebatang rokok, mengisapnya dalam-dalam. Lalu ditolehnya Ben yang melamun, sungguh pemandangan seksi dari ketua perkumpulan yang tidak lagi bisa dinikmati oleh banyak perempuan lain selain seorang Ane-san.

"Aku takut suatu saat kita bakalan kehilangan lagi. Apa kita nggak bisa berhenti terlibat sama orang-orang Adyaksa, Mas?" tanya Ann membahas hal yang
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status