Share

129. Tentang Impian

"Luka di bahu, bawah ketiak sama paha belakang itu bukan karena dia latihan sama kamu, Mas," ujar Ann mendesah kesal. "Ada yang nakalin dia di sekolah," ucapnya mengadu.

Ben ikut duduk di sisi ranjang Christ, mengamati bagian tubuh si anak tampan yang tengah tertidur lelap. Memang benar, ada setidaknya tiga titik luka lebam dan dua goresan yang tampak masih baru di sana. Christ tidak mengeluh apapun pada Ann perihal lukanya, toh ia sudah terbiasa terluka karena berlatih pedang dan bela diri dengan Ben juga Bastian serta Benji.

"Dia begitu karena berantem atau ada yang nakalin, kita nggak bisa ambil kesimpulan," desis Ben bijak. "Christ udah punya kemampuan bertarung, dia bisa aja berantem," tambahnya.

"Pas di Jepang, Christ nggak pernah pulang dari sekolah dengan kondisi kayak gini," kata Ann khawatir.

"Nggak pa-pa, anak cowok," ungkap Ben menenangkan istrinya. "Nanti biar kucoba cari tau ke sekolahnya."

"Kalau udah ketemu akar permasalahannya, biar aku aja yang urus Mas."

"Oke,"
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status