Calon Istri yang Melenyapkan Tubuhku

Calon Istri yang Melenyapkan Tubuhku

Oleh:   Devan  Tamat
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel4goodnovel
Belum ada penilaian
11Bab
35Dibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi

Calon istriku adalah dokter forensik. Aku adalah petugas polisi investigasi kriminal. Aku mencintainya dengan sepenuh jiwa dan raga, tetapi dia hanya peduli pada cinta pertamanya. Demi membantu cinta pertamanya lolos dari kejahatan, dia membantunya mengenyahkan bukti. Dia tidak tahu bahwa itu adalah tubuhku. Setelah tahu kebenarannya, dia pun hancur ....

Lihat lebih banyak

Bab terbaru

Pratinjau Gratis

Bab 1

Namaku Willy. Sebelum mati, aku seorang petugas polisi investigasi kriminal.Sekarang aku sudah mati dan menjadi hantu gentayangan yang mengikuti calon istriku, Kamila."Kamila, aku dalam masalah! Bantu aku!"Begitu menerima panggilan telepon dari Ryan, Kamila langsung mengesampingkan pekerjaan untuk mencari Ryan.Ryan adalah cinta pertama Kamila. Keduanya adalah teman masa kecil.Asalkan Ryan meminta bantuan Kamila, Kamila akan membantunya dengan sepenuh hati.Aku pernah bertanya kepada Kamila, apakah dia hanya peduli pada Ryan di dunia ini?Kamila selalu menjawabku dengan tidak sabar, "Aku dan Ryan cuma teman biasa. Jangan cemburu tanpa alasan."Kali ini, Ryan membunuh seseorang dan menyuruh Kamila membereskan jenazahnya. Kamila pun menyetujuinya.Sayangnya, Kamila tidak tahu bahwa itu adalah jasadku....

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen

Tidak ada komentar
11 Bab
Bab 1
Namaku Willy. Sebelum mati, aku seorang petugas polisi investigasi kriminal.Sekarang aku sudah mati dan menjadi hantu gentayangan yang mengikuti calon istriku, Kamila."Kamila, aku dalam masalah! Bantu aku!"Begitu menerima panggilan telepon dari Ryan, Kamila langsung mengesampingkan pekerjaan untuk mencari Ryan.Ryan adalah cinta pertama Kamila. Keduanya adalah teman masa kecil.Asalkan Ryan meminta bantuan Kamila, Kamila akan membantunya dengan sepenuh hati.Aku pernah bertanya kepada Kamila, apakah dia hanya peduli pada Ryan di dunia ini?Kamila selalu menjawabku dengan tidak sabar, "Aku dan Ryan cuma teman biasa. Jangan cemburu tanpa alasan."Kali ini, Ryan membunuh seseorang dan menyuruh Kamila membereskan jenazahnya. Kamila pun menyetujuinya.Sayangnya, Kamila tidak tahu bahwa itu adalah jasadku.
Baca selengkapnya
Bab 2
"Ryan, ini terakhir kalinya aku membantumu."Kamila memakai sarung tangannya dengan terampil, lalu mengeluarkan peralatan untuk menghapus sidik jari yang ada di jenazah.Ketika melihat bekas luka di lengan kanan jenazah, Kamila khawatir anggota keluarga akan mengenali jenazah ini. Dia mengeluarkan asam sulfat untuk menghilangkan bekas luka itu.Kemudian, Kamila memeriksa keseluruhan jenazah untuk memastikan jenazah ini tidak bisa dikenali."Ada bekas luka di perut sebelah kiri. Sepertinya bekas operasi." Kamila terbiasa menjelaskan sambil memeriksa.Aku dan Kamila berpacaran selama bertahun-tahun, tetapi tidak pernah bercinta. Kamila bilang dia menolak hubungan seks sebelum menikah, jadi aku menghargai keputusannya. Itu sebabnya, Kamila tidak tahu aku punya bekas luka di lengan dan perut.Adapun Ryan, dia tampak panik mendengar penjelasan Kamila. Dia tidak berani berbicara ataupun menarik napas. Setelah Kamila menghilangkan bekas luka dengan asam sulfat, dia baru merasa lega."Sepertin
Baca selengkapnya
Bab 3
Suara keduanya saat bercumbu menembus gendang telingaku. Aku ingin menutup telingaku, tetapi suara itu menembus rohku. Tidak peduli bagaimana aku berusaha menutup telinga, semua itu tidak berguna.Aku tidak punya cara untuk melarikan diri. Aku seperti tersihir karena rohku terus mengikuti Kamila. Aku tidak bisa ke mana-mana.Aku menyaksikan calon istriku, wanita yang kucintai lebih dari nyawaku sendiri, bercumbu dengan pria yang membunuhku.Aku merasa jijik sampai ingin muntah. Setelah muntah, aku berpikir, cepat atau lambat Kamila akan tahu jasad yang berada di sampingnya itu adalah aku.Suatu hari setelah Kamila tahu dirinya bercumbu dengan pria yang membunuh calon suaminya, bahkan membantu pelaku mengenyahkan bukti di tubuhku, apakah dia akan hancur?Seketika, aku menantikan hari itu tiba. Itu akan menjadi pembalasan dendam yang memuaskan.Kamila dan Ryan bercinta selama sejam lebih. Setelah pulang, Kamila membuka pintu rumahnya. Di dalamnya gelap gulita.Kamila berjalan masuk, lalu
Baca selengkapnya
Bab 4
Sebulan lalu, kantor polisi kami dan kantor polisi di provinsi bekerja sama untuk menangani kasus. Aku bekerja lembur selama sebulan. Aku sibuk sampai melupakan ulang tahun ibu Kamila.Ibu Kamila memaklumi kesibukanku. Karena merasa kasihan melihatku bekerja lembur selama sebulan, dia memasak sup ayam untukku dan mengantarkannya ke kantor polisi.Setelah ditelepon ibu Kamila, aku hendak keluar untuk menjemputnya. Hari itu, ada buronan yang tertangkap dan harus diinterogasi. Aku buru-buru pergi ke ruang interogasi sampai lupa ibu Kamila.Setelah interogasi selesai, aku melihat Kamila menghampiriku dengan marah. Seingatku, belakangan ini tidak ada kasus yang mengharuskan Kamila bekerja lembur. Kenapa wanita ini malah datang ke kantor polisi pada dini hari begini?Ketika melihat wajah marahnya, aku hendak menanyakan apa yang terjadi. Kamila sontak menamparku. "Kamu sudah lupa pada ibuku?"Begitu mendengarnya, aku langsung tersadarkan. Ibu Kamila menungguku di luar sejak tadi. "Maaf, aku b
Baca selengkapnya
Bab 5
"Bu, aku berhasil mengambil DNA korban!"Asisten Kamila bekerja semalaman. Dia akhirnya berhasil mengambil sedikit DNA dari tubuhku."Serahkan kepada departemen teknis. Kita akan segera tahu identitasnya!"Aku melihat Kamila menatap lekat-lekat barang di tangan asistennya. Dia seperti berpikir, apakah harus dihancurkan atau tidak."Aku belum tidur sejak kemarin. Aku mau pulang dan istirahat dulu. Tolong bantu serahkan ke departemen teknis ya!"Usai berbicara, asisten itu menguap dan langsung pergi. Kamila berdiri di tempatnya dengan ragu-ragu. Karena etika profesionalnya, dia tidak boleh menghancurkan DNA itu.Namun, Kamila tahu dirinya telah membuat kesalahan karena membantu Ryan sebelumnya. Kini, dia dan Ryan berada di pihak yang sama. Jika Ryan tertangkap, Kamila juga tidak bisa bebas begitu saja.Ketika Kamila masih ragu-ragu, seseorang tiba-tiba membuka pintu. Pintu dibuka. Ternyata itu adalah Ryan."Ngapain kamu kemari?" tanya Kamila.Sebelum Kamila melanjutkan perkataannya, Ryan
Baca selengkapnya
Bab 6
Ketika Kamila keluar dari kamar mandi, Ryan sudah pergi. Dia menghela napas lega, lalu menuju ke meja kerjanya. Setelah berpikir sejenak, dia bertekad menyerahkan sampel DNA untuk diuji.Ketika di kamar mandi tadi, Kamila menyadari dirinya bersalah sejak awal. Dia tidak seharusnya membantu Ryan mengutak-atik jenazah. Dia tidak boleh terus membuat kesalahan dan harus memberi korban keadilan.Tidak peduli dirinya akan terlibat atau tidak, dihukum atau tidak, Kamila menerima semuanya. Saat hendak membawa sampel DNA ke departemen teknis, Kamila tiba-tiba bertemu Diaz.Diaz yang melihat Kamila pun bertanya dengan cemas, "Bu, Willy nggak menghubungimu akhir-akhir ini? Dia nggak menjawab semua panggilan kami."Setelah mendengarnya, Kamila baru sadar dirinya sudah tidak menerima pesan atau panggilan dari Willy selama seminggu.Diaz merasa agak panik melihat Kamila menggeleng. "Willy bukan orang yang menghindar kalau ada masalah. Dia hilang selama seminggu. Apa mungkin terjadi sesuatu padanya?"
Baca selengkapnya
Bab 7
Kamila mengeluarkan semua pakaian di dalam lemari, lalu akhirnya menemukan kartu nama yang berada di paling belakang. Pada saat yang sama, dia menemukan sebuah dokumen di lemari paling bawah. Di dalamnya adalah surat perjanjian donor ginjal.Beberapa tahun lalu, Kamila didiagnosis menderita gagal ginjal, jadi harus melakukan transplantasi. Aku diam-diam melakukan tes dan ternyata ginjalku cocok dengannya. Makanya, aku mendonorkan satu ginjalku kepada Kamila.Namun, aku tidak pernah memberi tahu Kamila soal ini. Aku tidak ingin Kamila pacaran dan menikah denganku hanya demi membalas budi. Aku mencintainya, tidak ingin dia merasa terbebani.Setelah melihat dokumen itu, Kamila baru tahu aku pernah mendonorkan ginjal."Ginjal kiri?" Begitu melihatnya, Kamila bak disambar petir. Dia ingat korban itu juga mendonorkan ginjal kiri."Ini nggak mungkin!" Sekujur tubuh Kamila gemetaran. Firasat buruk dalam hatinya makin kuat. Apa mungkin itu jasad Willy?Saat ini, ponsel Kamila berdering. Departe
Baca selengkapnya
Bab 8
Keesokan hari, Kamila terlihat tidak bersemangat saat bekerja. Ketika makan di kantin, rekan dari departemen teknis menggoda, "Kamu kenapa? Pak Willy cuti, jadi jiwamu ikut cuti?""Sembarangan!" Kamila mengerlingkan matanya dengan kesal, lalu hendak mengambil bayam."Bu Kamila, itu jahe!" seru asisten. Asisten juga menyadari ada yang aneh dari Kamila sejak pagi tadi."Sebaiknya kamu cuti. Sampel DNA yang kamu kasih kemarin kotor sekali. Untung aku hebat. Kalau nggak, aku nggak bakal bisa mengekstraknya," keluh rekan dari departemen teknis itu."Nggak mungkin! Aku yang menyerahkan sampel DNA itu. Aku 100% mengikuti standar!" Asisten itu sangat percaya pada kemampuannya.Begitu mendengarnya, Kamila teringat pada sesuatu. Ada CCTV di ruang kerjanya. Jika ketahuan Ryan datang mencarinya kemarin, hasilnya akan gawat.Kamila segera meletakkan peralatan makannya dan tidak makan lagi. Dia bergegas kembali ke ruang kerja untuk menghapus rekaman CCTV kemarin.Setelah kembali ke ruangannya, Kamil
Baca selengkapnya
Bab 9
Ketika melihat pesan Diaz, aku langsung paham apa yang terjadi. Departemen teknis pasti sudah mencocokkan hasil tes DNA dengan pangkalan data di komputer. Mereka sudah tahu jasad itu adalah aku.Aku menatap Kamila yang terburu-buru. Wajahnya dipenuhi senyuman. Dia belum tahu aku sudah mati.Begitu masuk, Kamila melihat Diaz dan lainnya telah menunggunya. Kamila mengamati ke sekeliling, tetapi tidak menemukanku. Dia bertanya dengan heran, "Bukannya Willy sudah ketemu? Mana dia?"Para rekan kerja menunduk mendengar pertanyaan ini. Tidak ada yang berani bertatapan dengan Kamila."Kenapa kalian diam saja? Mana Willy? Dia terluka ya? Bawa aku ke tempatnya dong!" pinta Kamila.Karena tidak ada yang merespons, Kamila menatap Diaz dan bertanya lagi, "Pak Diaz, mana Willy?"Diaz menunduk dan menunjuk ruang kantor Kamila. Kamila merasa aneh, tetapi tidak berpikir terlalu jauh. Dia berlari ke arah yang ditunjuk Diaz, tetapi tidak menemukanku."Di mana dia? Pak Diaz, kamu menipuku ya?"Kamila meno
Baca selengkapnya
Bab 10
Asisten tidak tahu harus bagaimana menghibur Kamila. Dia hanya menunduk karena tidak berani menatap Kamila.Kamila awalnya tertegun. Kemudian, dia tertawa dan membentak, "Jangan bercanda denganku! Di mana Willy?"Tidak ada yang menyahut. Kamila mematung di tempat, tidak berani maju. Dia tidak bisa menerima kenyataan ini. Dia mengenyahkan bukti yang ada pada jasad calon suaminya.Diaz menghampiri dan menepuk bahu Kamila. "Aku tahu kamu nggak bisa menerima semua ini. Aku akan membantumu minta cuti. Istirahatlah untuk sementara waktu ini."Usai berbicara, Diaz tidak melihat respons apa pun pada Kamila. Jadi, dia menepuk bahu Kamila lagi untuk menenangkannya.Bam! Pandangan Kamila menggelap. Dia kehilangan kesadaran. Aku buru-buru menjulurkan tangan untuk memapahnya, tetapi aku hanya roh yang tidak bisa apa-apa.Tubuh Kamila menembus lenganku dan jatuh ke lantai. Aku menatap Kamila dengan sedih. Kalau itu dulu, aku pasti sudah mendekapkannya ke pelukanku.Pada akhirnya, Kamila diantar pula
Baca selengkapnya
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status