Seorang rekan kerja di kantorku hamil dan memintaku membantunya membelikan teh susu. Tapi dia lalu sakit perut dan keguguran setelah meminumnya. Dia terbaring menangis di rumah sakit, menuduhku sengaja menyakitinya. Aku diseret keluarganya dan dipukuli, lalu menuntut ganti rugi dua miliar. Aku lapor polisi dan bersiap mengajukan tuntutan hukum, tapi aku lebih dulu mati dilindas truk karena didorong ibu mertuanya.
View MoreSetelah kematianku di kehidupan sebelumnya, orang-orang itu menjalani kehidupan sendiri masing-masing. Aku tidak menyangka akan membawa perubahan sebesar ini setelah terlahir kembali.Nasib mereka menjadi saling terikat.Kukira, drama mereka sudah cukup sampai di sini. Tapi ternyata masih ada lanjutannya!Setelah Maura hamil, dia tidak bisa diam dan sering bertengkar dengan ibu mertuanya.Dia merasa tidak terima karena pernah dipukuli wanita tua itu sebelumnya. Jadi, dia selalu rewel dan meminta rumah sakit memastikan bahwa anak yang dikandungnya laki-laki.Aku mengikuti akun media sosialnya dan dapat menyaksikan seluruh keributan yang terjadi di keluarganya setiap hari.Orang-orang menasihatinya untuk melanjutkan hidup dengan tenang, tapi Maura bahkan berkata, "Aku hamil sekarang. Aku ratu di rumah, bebas melakukan apa saja!""Kalau ibu mertuaku nggak bisa berhenti cari-cari salah denganku, aku juga nggak akan membiarkan dia hidup tenang!""Kalau ingin anak baik, ibunya juga harus bai
Maura juga buru-buru masuk untuk mengadu setelah mendapat kabar.Aku tidak bisa menahan senyum menyaksikan mereka berdua bertengkar di ruang rapat dan menguak rahasia masing-masing.Di kehidupan sebelumnya, aku benar-benar menderita sendirian. Tidak punya tempat mengadu dan tanpa jalan keluar sama sekali.Setelah Maura mengambil jabatanku, dia menyebarkan omong kosong di internet dan menjelek-jelekkanku.Aku diserang dari semua sisi dan tidak berani keluar rumah. Aku sudah mendapat pengacara dan meminta rekan-rekan kerja untuk bersaksi membelaku. Tapi Maura memutar balik fakta dan memusnahkan semua harapanku.Dia juga punya andil dalam kematianku.Saat Ruslan dan Maura keluar kembali, wajah mereka sama-sama pucat.Perusahaan mengumumkan bahwa mereka berdua dipecat.Ruslan pantas dipecat karena nepotisme, suap, dan kinerja rendah.Maura dianggap lebih tidak kompeten lagi. Perusahaan memang sejak awal tidak ingin memperpanjang kontraknya nanti. Setelah kejadian ini, mereka akhirnya tidak
Aku berkata datar, "Pak Ruslan, ada nyawa yang sedang dipertaruhkan. Mana berani saya kembali kerja?""Kalau kamu terlalu nggak peduli dengan kesehatan mental bawahanmu, bos di atas pasti minta pertanggungjawaban.""Pikirkan nasib dirimu sendiri saja!""Apa jadinya kalau kamu sampai dipecat? Tontonan tadi memang seru, ya!"Ruslan tertegun. "Tontonan? Apa maksudmu?"Aku melirik Jennie. "Buat yang merasa saja!"Aku tidak bermaksud membeberkan segalanya. Aku sengaja mengatakannya agar mereka bertengkar sendiri.Aku segera berbalik pergi. Tapi masalah ini sudah masuk internet. Entah siapa karyawan yang memposting videonya.Kisah Maura yang dibuat putus asa sampai ingin melompat dari gedung menjadi viral.Orang-orang mendiskusikannya dengan antusias!"Ibu hamil memang nggak boleh diapa-apakan. Salah sendiri nggak hati-hati. Bergaul biasa sih nggak masalah, tapi jangan bagi makanan atau memberi tumpangan. Kamu sendiri yang kena kalau kejadian sesuatu!""Manajerku minta dibuatkan kopi, akhirn
Maura menarik-narik tangan Ruslan dengan cemas. "Pak Ruslan, kasihani saya. Mereka minta saya membayar ganti rugi. Kalau saya dipecat juga, mau bagaimana lagi nasib saya?"Dia menangis histeris dan berteriak tidak mau, tapi Ruslan tidak peduli. Dia langsung memanggil HRD untuk membuatnya tanda tangan secara paksa.Maura tiba-tiba mendapat kekuatan entah dari mana dan melepaskan diri dari cengkeraman. "Ruslan bajingan, tunggu saja pembalasanku! Kalau aku menderita, kalian semua juga harus menderita!""Aku akan menjatuhkan diri dari gedung ini. Kita lihat siapa yang akan menang!"Dia lalu berlari tanpa menghiraukan apa pun menuju atap gedung. Kebetulan keluarga Jennie datang pada saat ini.Mereka mengira Maura ingin lari, jadi mereka cepat-cepat mengejar.Aku mengambil ponselku dan menelepon polisi. Jika masalah ini menyebar, nasib Ruslan juga akan berakhir.Semua orang pergi ke atap. Maura berdiri di tepi gedung, masih bersikukuh.Jennie pun cemas melihatnya seperti ini. "Maura, mau apa
Tamparannya sangat berat sampai polisi saja tidak tahan melihatnya. Wanita itu tiba-tiba ketakutan dan memelototiku. "Sialan. Kamu tunggu pembalasanku!"Aku tertawa ringan. "Ya sudah kalau kamu nggak mau."Aku hendak keluar ketika Ruslan tiba-tiba datang, membuatku sedikit terkejut.Melihat dia datang, wanita tua itu bergegas menerkamnya."Ruslan, syukurlah kamu datang. Perempuan sialan ini mau memeras 100 juta dariku!""Pecat dia!"Aku tercengang. Mereka saling mengenal?Ruslan menatapku dan mengerutkan keningnya. "Tante, jangan khawatir. Serahkan padaku."Aku benar-benar terkejut. Ternyata mereka satu keluarga. Tidak heran Ruslan sangat melindungi Jennie.Aku pun tersenyum sinis. "Pak Ruslan mau jadi mediator?""Dewita, kalau kamu masih mau kerja di perusahaan, berdamai sekarang juga.""Jadi buat apa aku sakit-sakit ditampar?"Aku menunjuk wajahku. "Aku sudah membuat laporan visum. Aku pusing, mual, dan gegar otak setelah ditampar. Aku mau ke rumah sakit setelah ini!""Ruslan, kamu m
Saat itulah polisi tiba dan segera mendorongnya ke lantai!"Diam! Jangan bergerak!"Wanita tua itu tercengang. Perlu beberapa saat sampai dia akhirnya tersadar. "Sialan, bicara apa kamu!"Aku dibantu berdiri sambil menutupi wajahku. "Pak Polisi, kepala saya pusing. Saya cuma menonton dari jauh, tapi dia tiba-tiba menamparku. Tanya semua orang, dia yang memfitnah saya!"Aku menunjuk ke arah Maura.Aku tidak lupa bahwa di kehidupan sebelumnya, Maura tidak sabar ingin menyebarkan kabar ke kantor saat keluarga Jennie menuduhku. Membuatku dipecat dari perusahaan dan dia mengambil posisiku.Dia ingin menyeretku lagi sekarang. Aku tidak akan membiarkannya."Bohong!"Suami Jennie juga ikut berteriak, "Dia yang memberi buah busuk kepada istriku dan membuatnya keguguran!"Aku mengeluarkan ID card karyawanku. "Bukan aku. Di kantor juga ada rekaman CCTV-nya. Aku bisa membuktikannya sekarang juga!""Maura, aku sudah bilang buah potong itu diambil dari buah busuk. Kamu nggak mau mendengarkan!"Maura
Dia bekerja kontrak di sini dan sedang mencari cara untuk menjadi karyawan tetap.Saat Jennie cuti melahirkan, maka dia punya kesempatan untuk menggantikannya.Perkataanku memberi pikiran berbeda kepada dua orang itu.Saat Maura sedang berpikir, Jennie mendengus dan keluar membawa ponselnya.Aku mengangkat bahu dan bangkit pergi ke kamar mandi.Tidak lama setelah aku masuk, aku mendengar suara langkah kaki, diikuti suara Jennie."Sudah kubilang, dia nggak akan tertipu! Aku harus apa sekarang?""Kalau kamu nggak punya uang ya utang! Perempuan sialan itu licik, nggak memberiku celah sama sekali. Susah ditipu!"Perempuan sialan yang dibicarakan Jennie itu aku?Aku segera mengeluarkan ponsel dan mendengarnya memelankan suaranya di bilik toilet. "Iya, aku cari kesempatan lagi nanti! Maura jelas kelihatan bodoh. Dia saja!""Pokoknya anakku harus seharga dua miliar!"Mendengar kata-kata itu, hatiku terasa hancur!Tidak heran dia menggangguku terus, bahkan sampai meminta ganti rugi dua miliar
Wajah Jennie memerah, dan orang-orang di kantor tertawa saat melihatnya.Seseorang mengirim pesan pribadi kepadaku: "Dewita, kamu pemberani!"Aku membalas: "Kenapa harus takut? Aku bukan suaminya! Buat apa aku memanjakannya?""Kamu benar, aku mau tiru kamu saja. Dia berlagak kayak ratu sejak hamil. Kalau di rumah sih silakan, tapi kenapa dibawa sampai ke kantor?"Aku tersenyum. Ternyata semua orang pernah mengalaminya dan mengerti perasaanku.Aku tidak bermaksud menjelek-jelekkan Jennie, tapi aku pernah mati tragis karena dia. Aku tidak mau diam saja menelan kemarahanku.Jennie panik. "Dewita, hapus sekarang!"Aku merentangkan tanganku. "Waktunya sudah lewat, nggak bisa dihapus!"Dia menatapku dengan tajam dan berbalik pergi ke ruangan supervisor.Setelah beberapa menit, supervisor Ruslan memanggilku.Saat aku tiba, Jennie keluar dari ruangan itu."Dewita, tunggu saja!"Hah? Memangnya aku takut?Aku mengetuk pintu dan berjalan masuk. Ruslan menatapku dan berkata, "Dewita, yang namanya
Aku membuka mataku lagi. Seluruh tubuhku gemetar. Segalanya masih utuh, tidak ada yang patah. Tidak ada rasa sakit yang tajam karena tulang-tulang yang remuk.Aku pun menyadari bahwa aku hidup kembali!Rekan kerjaku yang bernama Jennie datang menghampiriku. "Dewita, ayo beli teh susu! Siang ini panas banget!"Dia sedang hamil lima bulan dan mudah kepanasan. Dia suka beli minuman dingin hampir setiap hari.Pengajuan kartu kreditku disetujui minggu lalu. Setiap kali orang-orang di kantor ingin membeli sesuatu bersama-sama, mereka selalu memintaku memesan atas namaku.Aku juga tidak keberatan membantu. Tapi aku tidak menyangka Jennie sakit perut setelah minum teh susu. Kami langsung melarikannya ke rumah sakit.Keluarganya lalu datang dan menuduhku bersalah atas hilangnya cucu kesayangan mereka, kemudian memintaku membayar ganti rugi sebesar dua miliar.Memikirkan kematian tragisku, aku cepat-cepat mengambil ponselku dan menolak. "Aku nggak kepingin minum teh susu. Aku sedang diet, nggak
Aku membuka mataku lagi. Seluruh tubuhku gemetar. Segalanya masih utuh, tidak ada yang patah. Tidak ada rasa sakit yang tajam karena tulang-tulang yang remuk.Aku pun menyadari bahwa aku hidup kembali!Rekan kerjaku yang bernama Jennie datang menghampiriku. "Dewita, ayo beli teh susu! Siang ini panas banget!"Dia sedang hamil lima bulan dan mudah kepanasan. Dia suka beli minuman dingin hampir setiap hari.Pengajuan kartu kreditku disetujui minggu lalu. Setiap kali orang-orang di kantor ingin membeli sesuatu bersama-sama, mereka selalu memintaku memesan atas namaku.Aku juga tidak keberatan membantu. Tapi aku tidak menyangka Jennie sakit perut setelah minum teh susu. Kami langsung melarikannya ke rumah sakit.Keluarganya lalu datang dan menuduhku bersalah atas hilangnya cucu kesayangan mereka, kemudian memintaku membayar ganti rugi sebesar dua miliar.Memikirkan kematian tragisku, aku cepat-cepat mengambil ponselku dan menolak. "Aku nggak kepingin minum teh susu. Aku sedang diet, nggak ...
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
Comments