Share

Sudah Keluar (21+)

“Kau menyukainya?” bisik Ilham. Tias tidak mampu berkata. Ternyata memang sangat berbeda. Dia selalu takut jika Galih menciumnya. Tapi, tidak dengan Ilham. Dia merasa aman dan nyaman di cium dan di belai oleh lelaki itu. Setelah puas dengan ciuman, Ilham memulai menyusuri senti demi senti lehernya, hingga terdiam nyenyak di bagian puncak dada. Dia mengeksplor benda bundar berpucuk merah muda itu. Dia seperti bayi yang meminum ASI ibunya. 

“Mas, ahhh,” cicit Tias.

Dia mulai merasakan sensasi rasa yang begitu nikmat menjalari seluruh tubuh dan juga perasaannya. Rasa takut yang selama ini di deritanya musnah sudah. Tidak ada lagi aura ketakutan yang menyelinap di benaknya. Rasanya, justru sangat nikmat dan bersemangat.

“Teruslah mendesah, Sayang. Aku harap, ini akan membantumu sembuh. Lupakan ketakutanmu.” Ilham terus saja bergerilya merasuki inci demi inci tubuh molek Tias. Rasanya

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status