Share

15. Dituduh Hamil Duluan

Riuh terdengar suara Ines yang terus memanggil nama Keyla. Dia tak henti-hentinya menangis sambil berteriak seolah Keyla akan pergi selamanya.

"Berhentilah menangis, kamu membuatku terlihat seperti orang yang paling jahat di sini," ucap Keyla kesal.

Ines menangis tersedu-sedu sampai dia sulit untuk menjawab ucapan sahabatnya itu.

"Kalau libur kamu bisa datang ke Jakarta mengunjungiku atau sebaliknya aku akan datang ke sini mengunjungimu," sambung Keyla.

"Serius?"

Keyla menunjukkan kelingkingnya tanda jika dia setuju. Ines merangkul bahu Keyla dengan lembut sambil menyandarkan kepalanya di bahu Keyla.

"Kalau kamu pergi siapa lagi yang menemaniku ke klub malam, nggak ada yang mentraktirku makan, nggak ada lagi yang mendengarkan curhatanku."

"Apa kamu lahir di jaman primitif? " Seketika Ines mendongak menatapnya sinis. "Kan ada ponsel, kamu bisa menghubungiku kapan saja."

Ines tersenyum kembali memeluk tub
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status