Share

BAB. 84 Erlan Dinasihati

Setelah selesai sarapan, Tuan Fred pun meninggalkan ruangan mewah itu. Diikuti oleh putranya.

Tanpa pamit kepada istrinya, Erlan pun meninggalkan ruangan itu dan mengikuti langkah ayahnya menuju ke sebuah ruangan tertutup di kastil itu.

"Mampus Lo, Bro! Disidang, Lo!" tukas Vito menakut-nakuti sang kakak.

"Hei, Lo pikir gue takut?" sergah Erlan kepada adik sepupunya.

"Semangat, Bro!" Bara, sang sepupu juga ikut menimpali.

"Semangat?" ulan Erlan.

"Maksud, Lo? Kenapa gue harus semangat?"

"Semangat, mendengarkan ceramah dari Uncle Fred!" ucap Bara lagi.

Yang disambut oleh tawa keduanya,

"Ha-ha-ha-ha!" Tawa Vito dan Bara benar-benar membahana di seluruh area ruangan itu.

Opa Robi tak kuasa menggeleng-gelengkan kepalanya, melihat tingkah para cucunya yang masih seperti anak kecil.

"Sialan Lo, berdua!" ucap Erlan kepada keduanya. Lalu benar-benar keluar dari ruangan itu.

"Cih, memangnya Papi mau ngomongin apa sih? Bikin bt saja, deh!" gerutunya, dalam hati.

Sesampainya di ruangan itu, Tuan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status