Di sisi lainnya, Scarlett mengikuti wawancara di sebuah perusahaan farmasi internasional.Dia sebenarnya menginginkan posisi sebagai manajer penjualan. Namun, karena dia sudah berusia 30 tahun dan belum memiliki anak, serta sudah keluar dari dunia kerja selama dua tahun, dia akhirnya diberikan posisi sebagai asisten penjualan.Gaji pokoknya sembilan juta sebelum komisi. Jika dia tidak berhasil mendapatkan penjualan dalam waktu tiga bulan, dia akan dikeluarkan dari perusahaan ini.Scarlett teringat saat dia mengundurkan diri dua tahun yang lalu, dia adalah tulang punggung perusahaannya. Manajernya terus-menerus membujuknya agar dia tidak buta akan cinta. Namun, dia keras kepala dan langsung menikah secara terburu-buru untuk menyambut kehidupan yang bahagia.Tak disangka, kehidupan yang dia dapatkan malah begitu menderita.Sedangkan sekarang, sudah tidak mudah baginya untuk kembali ke dunia kerja.Inilah pengorbanannya demi pernikahan itu.Scarlett tersenyum getir dan menandatangani kont
Begitu Rebecca mendengar kata-kata "lapor polisi", amarahnya langsung mereda. Dia menatap Caleb dengan agak bersalah. "Kak ...."Jika adiknya berulah, sebagai seorang kakak, Caleb tentu saja tidak akan hanya menonton dalam diam. Dia berjalan maju sambil menatap Scarlett dan berkata, "Aku akan ganti rugi atas kerugian yang dibuat. Nggak usah lapor polisi, nggak ada bagusnya juga bagimu kalau masalah ini dibesar-besarkan."Meskipun dia mengucapkan kata-kata ini untuk bernegosiasi dengan Scarlett, nada bicaranya tidak menerima penolakan.Scarlett mendengar nada peringatan yang tersembunyi di balik ucapan Caleb, jadi dia hanya bisa mengangguk dalam diam.Di Kota Norta, Keluarga Carter menduduki posisi yang sangat tinggi, jadi Scarlett tidak berani, juga tidak bisa bertindak gegabah.Kemudian, Rebecca membayar biaya ganti rugi dan staf itu membersihkan tempat kejadiannya.Scarlett dan Fabian tidak berniat untuk berlamaan di tempat ini lagi, jadi mereka langsung pergi.Setelah keributan ini,
Sherla membelalakkan matanya dan memelototi Scarlett dengan penuh amarah. "Kamu bodoh, ya? Keluarga Carter sangat kaya. Atas dasar apa kalian bercerai begitu saja, tanpa imbalan apa pun?"Dia mendengus, lalu berkata, "Ayahmu menghabiskan beberapa juta untuk pemulihannya tiap bulan, biaya sekolah Samuel juga mahal. Aku nggak sehebat kamu, jadi kalau kalian menikah, mereka harus kasih imbalan! Kalau nggak, kamu saja yang bayar biaya hidup kami!"Scarlett merasa agak tidak berdaya. "Bibi Sherla, akulah yang selalu bayar uang ini.""Itu berbeda. Dulu, kamu mengandalkan Keluarga Carter, jadi kamu mampu memberikan kami uang itu. Sekarang, kamu sudah nggak punya apa-apa. Ke depannya, bagaimana kamu bisa bayar?!" seru Sherla.Scarlett hanya bisa berkata, "Aku nggak pernah meminta sepeser pun uang dari Keluarga Carter. Uang yang kuberikan pada kalian selama dua tahun terakhir adalah tabunganku sendiri. Sekarang, tabunganku masih tersisa sedikit, aku juga akan mendapatkan uang secepatnya. Aku ja
Celine berjalan maju sambil berkata dengan lembut, "Kak Scarlett, jangan bersedih lagi, ya. Percintaan memang nggak beralasan. Kemarin, baru saja kamu bercerai dengan Caleb, kamu sudah langsung menikah dengan pria lain. Bukankah Caleb juga nggak meminta pertanggungjawabanmu karena kamu sudah selingkuh selama kalian menikah? Kenapa kamu nggak bersedia untuk melepas dan merestui hubunganku dengan Caleb?""Berani sekali kamu berselingkuh di balik putraku?!" seru Gianna.Gianna masih belum mengetahui kejadian ini. Begitu dia mendengar ucapan Celine, dia langsung naik darah. "Dasar wanita kotor, licik! Sudah kuduga, dari wajahmu itu, kamu bukan orang baik-baik! Bagus sekali, aku benar-benar sudah memandang rendah dirimu!"Sambil mengumpat, Gianna langsung mendorong Celine dan menampar Scarlett dengan kuat.Sebelum Scarlett sempat bereaksi, dia sudah merasakan rasa sakit di wajahnya.Gianna berkacak pinggang dan menunjuk Scarlett sambil berteriak, "Sudah lama kuduga, kamu memang pembawa sial
Fabian melepaskannya, lalu menggenggam tangan Scarlett dan pergi begitu saja.Caleb menggosok pergelangan tangannya yang kesakitan dan menggertakkan giginya sambil melihat punggung kedua orang itu.Dia tidak pernah dipermalukan seperti ini seumur hidupnya!Celine meraih tangannya dengan sedih sambil berkata dengan agak kesal, "Kak Scarlett benar-benar keterlaluan, deh. Kenapa dia menyerangmu seperti itu?"Tatapan Caleb menggelap. Dia tidak mengucapkan apa pun.Di seluruh Kota Norta, tidak ada seorang pun yang berani menantang Keluarga Carter.Dia berpikir, 'Scarlett, kali ini, kamu yang cari masalah sendiri!'Di sisi lainnya.Setelah keluar dari kompleks perumahan itu, Scarlett melepaskan tangannya dari pegangan Fabian dan berkata dengan rasa bersalah, "Sebenarnya, aku bisa minta maaf pada mereka, aku nggak apa-apa, kok. Sekarang, kamu malah terlibat, Keluarga Carter nggak akan melepaskan kita dengan mudah."Tanpa disadari, Fabian mengepalkan tangannya yang kosong dan tersenyum sambil
David memalingkan wajahnya dan berkata dengan agak canggung, "Apa hubungannya hal ini denganmu? Jangan berpikir terlalu jauh, aku hanya nggak bisa cocok dengannya."Sherla memelototi David dengan penuh amarah. Dia berkacak pinggang dan menunjuk David sambil berseru dengan amarah yang menggebu-gebu, "Berani sekali kamu mengatakan kata-kata itu! Aku sudah melayanimu dengan susah payah selama tiga tahun. Aku hanya menyuruhmu untuk membujuk putrimu, memangnya ucapanku salah, ya? Bukankah aku hanya memikirkan kebaikannya? Kalau dia bercerai begitu saja, bagaimana dia mau menghidupi keluarga kita?"David adalah pria yang jujur dan baik hati, dia tidak bisa mengucapkan kata-kata kasar. Namun, ekspresinya sangat masam karena amarahnya. Dia memegang sandaran lengan kursi rodanya erat-erat sambil berseru, "Bukan itu yang kamu katakan tadi!"Tidak ada ayah di dunia ini yang mampu mendengar ucapan sekejam itu.Scarlett tidak ingin membuat ayahnya kesusahan, jadi dia pergi mendorong kursi roda ayah
Saat Scarlett keluar dari rumah ayahnya, para bibi di bawah masih main kartu. Mereka pun menyapanya dengan ramah. "Scarlett sudah mau pergi, ya?"Scarlett tersenyum sambil menjawab, "Ya, aku pulang untuk mengunjungi ayahku. Kalau Ayah baik-baik saja, aku pun merasa lebih tenang.""Hati-hati di jalan, ya!""Baik."Scarlett pun merasakan kehangatan dalam hatinya. Namun, sebelum dia bisa pergi jauh, dia mendengar suara gunjingan para wanita itu."Cih, bisa-bisanya dia masih sok hebat! Dia bahkan sudah diusir dari keluarga itu, tapi masih pura-pura mau pulang!""Lihatlah penampilannya. Mana ada gadis baik-baik yang pakai sepatu hak tinggi? Mungkin saja dia mau pergi jual diri!""Sudah jam delapan, dia juga entah mau ke mana. Ke mana lagi kalau bukan pergi cari pria?"Langkah Scarlett terhenti. Tubuhnya juga menegang. Karena amarahnya, napasnya pun menjadi kasar. Dia tidak bisa menyangka bahwa para tetangga yang sudah melihatnya tumbuh besar dari kecil dan bersikap sebaik itu di hadapannya
Begitu Scarlett turun ke lantai bawah, dia langsung melihat Fabian.Aura pria ini tiada duanya, membuatnya sangat menarik perhatian di antara kerumunan orang. Dia mengenakan setelan jas berwarna abu-abu dan terlihat lebih seperti seorang elite tingkat atas daripada seorang agen asuransi.Di belakangnya, terdapat sebuah mobil Volkswagen Jetta berwarna putih, yang sudah agak tua dan tertutup lapisan debu. Pintu penumpang terbuka dan dia bersandar di pintu mobil sambil merokok.Saat dia melihat Scarlett, dia langsung mematikan rokoknya dan membuangnya ke tong sampah. Dia menegakkan tubuhnya dan berkata, "Naik mobil dulu, mari kita bicara di mobil."Seusai berbicara, dia langsung duduk di jok penumpang di depan.Scarlett pun hanya bisa membuka pintu belakang mobil.Orang yang mengemudi adalah seorang pria yang sangat unik. Rambutnya sangat panjang, begitu pula dengan janggutnya. Dia mengenakan kacamata berbingkai emas, membuat penampilannya sangat kontras.Mobil ini melaju dengan suara ber