Share

Part 78 : Peluru

“Kami menemukan sesuatu di sini!” Pak Muradi berteriak memanggil Pak Dunto yang berada cukup jauh darinya. Suara teriakannya terdengar oleh seluruh penduduk desa. Pak Dunto dan Pak Karay segera berlari menghampiri suara tersebut, termasuk dengan para warga yang lain.

Api yang membakar rumah di desa itu kini hanya menyisakan bara merah dengan asapnya yang menggumpal tinggi ke langit. Para wanita masih tampak sibuk menyiram api dengan air. Sementara di panggung ritual hanya menyisakan mereka bertiga yang masih dalam kondisi terikat di tiang penggantungan, hampir membeku menahan hawa dingin. Saat itu hari sudah pagi. Pukul lima lewat. Bias fajar mulai terlihat bercahaya di ufuk timur.

“Ada apa dengan anjing-anjing ini? Apakah mereka terluka?” Pak Karay melihat tubuh empat ekor anjing itu yang tergektak penuh darah di tanah. Tubuh mereka tidak bergeming sedikitpun. Mereka telah mati.

“Siapa yang membunuh mereka? Apakah kalian juga menemukan jejak-jejak lain di sekitar sini?” Pak Karay jo
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status