Share

Part 81 : Gigitan Ular

Meri langsung membalikkan wajahnya itu ke kursi bus. Ia tidak mau pria itu menyumbat mulutnya dengan paksa seperti yang telah ia lakukan terhadap Sindi. Akan tetapi pria itu dengan kasar memutar tubuhnya dengan mudah. Meri memberontak dan menutup mulutnya itu dengan sekuat tenaga.

“Cup.. Cup.. Cuuuup.. Mengapa kau menutup mulutmu seperti ini? Bukankah tadi kau bilang sedang lapar? Ayo bukak mulutmu itu, cepat! Aku akan memberimu beberapa potong roti yang lezat ini” Pria itu tertawa jahat bermain-main dengan Meri. Ia membuka mulut wanita itu dengan paksa. Tangan pria itu sangat kuat, sehingga Meri tidak sanggup menahannya. Ia berhasil membuka mulut Meri, dan kemudian menyumbatnya dengan roti-roti tersebut. Ia memasukkan semua jari-jarinya itu ke dalam mulut Meri, sehingga membuat Meri lemas dan tercekik.

“INI! MAKAN!” Pria itu mendorong roti-roti itu dengan kasar ke dalam kerongkongan Meri.

“Huuuk Huukkk Huukkk..” Meri terbatuk-batuk memuntahkan roti-roti tersebut. Sementara itu pria
Zain losta masta

Ular berbisa diibaratkan oleh Rameng pada Meri yang menggigit tangannya.

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status