REVEAL

REVEAL

last updateTerakhir Diperbarui : 2022-05-26
Oleh:  yuiiii  Tamat
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
9 Peringkat. 9 Ulasan-ulasan
60Bab
5.0KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

Seorang laki-laki berkumis tipis yang masuk ke sebuah sekolah perguruan tinggi dengan alasan ingin mencari sahabat kecilnya. Tapi bukannya menemukan sahabat kecilnya yang ia cari, laki-laki itu malah menemukan seorang gadis berambut sebahu yang awalnya ia pikir gadis itu agak aneh. Secuek apapun Rasen, gadis itu tetap mendekatinya hingga pada akhirnya ia menyerah dan mencoba untuk membiarkan gadis itu dekat dengannya. Sampai mereka akhirnya bersahabat dan tak pernah terpisahkan. Hingga suatu saat ada sesosok hantu perempuan yang mengakui bahwa ia adalah sahabat kecil Rasen yang dari waktu ke waktu merubah sikap Rasen pada Eleena. Apakah Eleena bisa membuat Rasen kembali seperti biasanya? Atau malah sosok hantu yang selalu membuntuti Rasen yang akan menang membawa Rasen lebih jauh dari Eleena? Satu pertanyaan Rasen yang ingin ia cari tau jawabannya, apakah sosok hantu perempuan tersebut benar-benar sahabat masa kecilnya yang ia cari?

Lihat lebih banyak

Bab terbaru

Pratinjau Gratis

1. Sial

Bandung, 17 Juli 2018 Sore itu Rasen baru saja mengurusi sisa-sisa registrasi pendaftaran dirinya di salah satu universitas swasta di kota tempat ia tinggal. Rasendriya Abimanyu Sakheel. Dia baru saja keluar dari gedung dan berniat langsung pergi ke parkiran untuk segera pulang kembali ke rumah bertemu anak-anak bulu kesayangannya. Beberapa saat yang lalu, dia sudah mengelilingi kampus barunya itu. Sesampainya di parkiran dia segera memakai helmnya sambil melihat-lihat ke arah gedung kampus itu. Dia teringat akan janji yang pernah ia buat dengan sahabat masa kecilnya, bahwa kelak saat besar nanti mereka akan berkuliah di universitas ini bersama seperti ayah sahabat kecilnya itu. Entahlah, Rasen hanya ingin mengikuti kemanapun sahabatnya itu pergi. Sayangnya, sahabatnya itu pindah ke luar kota saat mereka masih kelas 4 SD. Dan mereka berjanji untuk bertemu lagi di kampus ini saat besar nanti. Rasen tidak sengaja memandang ke arah rooftop gedung tersebut dan dia melihat seorang gadis

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen

user avatar
Zain losta masta
openingnya bikin gua tertarik.. cek juga novel saya ya kak, mohon pendapat dan sarannya dari kakak....
2022-12-25 08:55:15
1
default avatar
nanana
Penasaran bgt, siapa perempuan bju kuning!
2022-07-14 19:26:22
1
default avatar
nanana
Laras psti iri sama eleena ...
2022-07-13 10:39:50
1
default avatar
nanana
seruuu, aq suka Rasen hehe
2022-06-26 19:04:48
1
user avatar
Dewi Safitri
Ceritanya keren banget kak. Kalau bisa liat hantu itu gara-gara kenapa ya? faktor keturunan atau gimana?
2022-04-16 12:23:29
2
user avatar
Novel Terbaik
kapan di lanjutin lagi nih
2022-03-17 14:37:03
3
user avatar
Bruce Stelle lee
baca juga pemuda yang tidak terduga
2022-02-21 13:24:03
3
user avatar
Fit
Mana lanjutannya kak?
2021-09-13 09:09:25
4
user avatar
Fit
Keren banget ceritanya kak. sial banget ya rasen niat mau nolongin orang malah jadi ketemu setan
2021-09-06 19:49:36
3
60 Bab

1. Sial

Bandung, 17 Juli 2018 Sore itu Rasen baru saja mengurusi sisa-sisa registrasi pendaftaran dirinya di salah satu universitas swasta di kota tempat ia tinggal. Rasendriya Abimanyu Sakheel. Dia baru saja keluar dari gedung dan berniat langsung pergi ke parkiran untuk segera pulang kembali ke rumah bertemu anak-anak bulu kesayangannya. Beberapa saat yang lalu, dia sudah mengelilingi kampus barunya itu. Sesampainya di parkiran dia segera memakai helmnya sambil melihat-lihat ke arah gedung kampus itu. Dia teringat akan janji yang pernah ia buat dengan sahabat masa kecilnya, bahwa kelak saat besar nanti mereka akan berkuliah di universitas ini bersama seperti ayah sahabat kecilnya itu. Entahlah, Rasen hanya ingin mengikuti kemanapun sahabatnya itu pergi. Sayangnya, sahabatnya itu pindah ke luar kota saat mereka masih kelas 4 SD. Dan mereka berjanji untuk bertemu lagi di kampus ini saat besar nanti. Rasen tidak sengaja memandang ke arah rooftop gedung tersebut dan dia melihat seorang gadis
Baca selengkapnya

2. Permulaan

*** "Assalamualaikum," teriak Rasen saat memasuki rumahnya. Dia akhirnya sampai. "Waalaikumussalam, kenapa sih pake teriak-teriak segala? Eh Kak, mukanya kok jelek gitu? Kamu lagi ada masalah ya?" tanya Arsha usil karena melihat raut wajah Rasen seperti habis melihat setan. Arshavina Rahayu Shakeel adalah adik perempuan satu-satunya Rasen, umur Arsha terpaut lima tahun dibawah Rasen. Dia masih menduduki bangku Sekolah Menengah Pertama. "Apaan sih Dek, biasa aja." Rasen berlalu ke dapur meninggalkan Arsha begitu saja. Rasen mencari keberadaan anak-anak bulunya sekalian mengambil minuman dingin di kulkas. "Dih gak jelas banget," ujar Arsha melanjutkan aktivitas yang tadi sempat terhenti, memakan cemilan sambil menonton drama korea kesukaannya. Tapi Arsha merasakan hawa yang sedikit aneh, sepertinya kakaknya itu membawa sesuatu dari luar. *** Rasen merasa dirinya sedikit tidak enak badan apalagi dibagian punggungnya terasa berat dan perasaannya tidak nyaman, anak bulunya, kucing, ya
Baca selengkapnya

3. Bertemu Lagi

Rasen sedang berada di mall besar di kotanya, tepatnya di toko alat musik dan sedang bersama Rizki. Mereka sedang mencari gitar baru untuk Rizki beli. Anggara Rizki Purnama, sahabat Rasen dari SMA sampai sekarang. Sayangnya tempat kuliah mereka harus terpisah sekarang. Rasen kekeuh ingin masuk ke kampus yang ia janjikan dengan sahabat masa kecilnya dulu, Universitas Dwirasa. Padahal Rasen mampu masuk universitas negeri yang lebih baik. Rizki sedikit menyayangkan keputusan Rasen, tapi apa boleh buat? Rasen sudah memutuskannya sedari dulu. Rasen dan Rizki memang memiliki hobi yang sama yaitu bermain alat musik dan bernyanyi. Saat mereka SMA, duo mereka dikenal dengan Double R. Posisi Rasen dan Rizki sama-sama memainkan gitar dan menjadi vokalis. Keduanya sering muncul di acara pentas musik di sekolahnya dulu dan selalu mengikuti lomba-lomba di dalam maupun di luar sekolah. Tak heran mereka berdua agak terkenal karena duet mereka yang sangat bagus dan wajah mereka yang tampan. "Sen, ki
Baca selengkapnya

4. Teriakan Arsha

"Nama lo siapa?" tanya gadis berambut sebahu itu. Gadis itu melihat Rasen hanya bergeming seperti sedang berpikir, entah memikirkan apa."Kita satu kampus 'kan? Jadi ga ada salahnya kalau kita kenalan, hehe," lanjut gadis itu tersenyum mencoba menghilangkan rasa sebalnya, berharap Rasen mau berkenalan dan berteman dengannya."Emang penting?" Rasen balik bertanya dengan wajah yang tidak dapat diartikan lalu ia menaiki motornya dan segera meninggalkan gadis tersebut. Eleena.Eleena bersumpah ia tidak merasa sakit hati atau tersinggung, Eleena hanya merasa agak kesal. Kenapa ada laki-laki dingin seperti itu? Apa Eleena salah bila hanya ingin mengajak ia ngobrol dan berkenalan?"Parah banget sih, orang ngajak kenalan doang juga malah ditinggal. Untung ya, untung lo ganteng. Kalau ngga, awas aja." Untung saja di sana sudah tidak ada orang lain lagi selain dirinya, sepasang kekasih yang tadi pun sepertinya sudah pergi, bila masih ada mungkin mereka yang melihat Eleena mengira gadis itu agak
Baca selengkapnya

5. Teman Baru?

"Dek?" panggil Rasen pelan. Sedikit hati-hati, Rasen mendekati Arsha. Tidak, itu bukan Arsha. Saat menyadari itu, Arsha tiba-tiba tertawa sangat kencang membuat Rasen menutup kedua telinganya. Papanya datang dan langsung memegangi Arsha. Di usap punggungnya ke atas lalu ke leher dan ke kepalanya sembari melafalkan ayat-ayat suci yang membuat Arsha terus berteriak seperti kepanasan. Rasen mencoba untuk membantu, ia memegangi Arsha dan menenangkannya. "Dek, dek tahan dek. Istighfar, keluarin dek!" titah Rasen sambil mengusap-usap lengan Arsha. Arsha mulai tersadar dan langsung terbatuk-batuk karena di mulutnya masih ada busa bekas tadi ia menyikat gigi. Rasen dan Papanya membantu nya berdiri membiarkan Arsha berkumur-kumur dan mencuci muka. Rasen menenangkannya. "Kaget, masa tadi aku lagi cuci muka tiba-tiba barang-barang aku jatuh. Terus aku ambil 'kan. Pas aku liat ke atas ada Miss K, melototin aku," terang Arsha tanpa ditanya. Miss K yang dimaksud Arsha adalah Kuntilanak. Sosok y
Baca selengkapnya

6. Sesuatu Yang Orang Lain Tidak Bisa Lihat

Eleena dan kedua teman barunya sudah berada di kantin. Ini pertama kalinya Eleena menginjakkan kakinya di kantin kampusnya. Tidak terlalu penuh hanya terisi sebagian saja. Saat Eleena datang, entah kenapa ia menjadi pusat perhatian beberapa mahasiswa disana. Mungkin karena kecantikannya, hal itu pun disadari oleh Laras dan Bintang. Mereka saling berbisik di belakang Eleena. "Lo liat? Rata-rata mahasiswa di sini merhatiin kita, eh ngga. Lebih tepatnya merhatiin si Eleena." Laras berbisik sangat pelan kepada Bintang seraya mengikuti Eleena yang berjalan santai di depannya. Bintang mengangguk setuju. "Gue udah tau, liat dari mukanya dia yang cantik banget, ini cewek pasti bakal jadi primadona kampus. Dan terbukti 'kan sekarang? Baru masuk kantin aja banyak yang merhatiin dia, dari maba sampai kating. Pokoknya kita harus bisa jadi temen terdekat dia biar kita juga dilirik sama mahasiswa lain," bisik Laras lagi sambil tertawa dengan sangat pelan yang diikuti juga oleh anggukan Bintang sa
Baca selengkapnya

7. Es Krim Rasa Anggur

Rasen sedang berjalan-jalan sendiri di lorong kampusnya. Ia belum begitu mengenal lingkungan ini jadi dia berinisiatif melihat-lihat untuk lebih mengenal lingkungan barunya. Tidak begitu sepi, ada beberapa mahasiswa dan mahasiswi yang berlalu lalang. Ada juga mahasiswi yang sedang mengobrol di kursi lorong dan ketika Rasen lewat, Rasen mendengar samar-samar bahwa Rasen menjadi bahan obrolan mereka setelahnya. Rasen tidak peduli. Tapi Rasen terkejut saat ia melewati lab bahasa. Ia melihat sosok hitam, tinggi, besar dengan penuh bulu disana, Rasen berpaling. Tidak mau sosok itu tahu bahwa ia bisa melihatnya. Rasen lanjut berjalan, terlihat lebih sepi di daerah sini. Entahlah, Rasen sendiri tidak tahu dia dimana. Sebut saja Rasen sedang tersasar di kampusnya sendiri. Rasen berjalan lurus sampai ke ujung, sepertinya itu area belakang kampus ini. Terlihat dari arah Rasen berjalan, ada rumput-rumput yang lumayan tinggi di ujung sana. Rasen penasaran dan terus berjalan sehingga dia sadar
Baca selengkapnya

8. Selama Ini Diikuti?

Rasen terbangun dari tidurnya ketika mimpi yang ia alami benar-benar terasa seperti nyata.Badannya berkeringat, jantungnya berdegup dengan kencang dan tangannya bergetar. Sebelumnya ia tidak pernah mimpi seperti itu.Rasen ingat persis mimpinya, itu kejadian saat Rasen masih SD bersama sahabat kecilnya dulu. Dan juga Rasen ingat dulu mereka benar-benar pergi membeli es krim bukan seperti yang terjadi di mimpi Rasen tadi.Rasen melihat gadis kecil itu berubah menjadi lebih tinggi darinya, wajahnya tersayat-sayat dan mengeluarkan banyak darah, tatapan matanya yang menyeramkan, rambutnya yang sangat panjang, memakai dress berwarna kuning terang dengan bercak darah yang sangat banyak di bagian dadanya dan di akhir sosok tersebut berteriak sangat keras hingga membuat Rasen akhirnya terbangun dari tidurnya.Rasen merinding, sangat menyeramkan. Bila diingat-ingat sosok tadi hampir mirip dengan sosok hantu yang ia temui akhir-akhir ini. Sosok hantu gadis rooftop. Rasen melihat jam di dinding
Baca selengkapnya

9. Perihal Helm

Rasen dan Rafa sedang asik bermain game mobile di taman depan kampusnya. Suasana di sana benar-benar sejuk, pohon-pohon pun terlihat rindang menghalangi sinar matahari yang ingin menyinari mereka secara langsung."Kalian gue cariin di kantin gak ada, ternyata lagi asik ngadem di sini," ujar Eleena yang tiba-tiba duduk di kursi kosong bersebrangan dengan Rasen. Rasen dan Rafa melirik sekilas ke arah Eleena lalu kembali fokus ke game yang mereka mainkan."Eh, Len, bentar ya gue lagi fokus ngegame dulu nih. Sen! Sen, lord nya itu dikit lagi sampah aja," cetus Rafa tanpa menatap Eleena di sebelahnya.Eleena cemberut dan memakan cemilan yang ia bawa tadi dari kantin. Ada satu notifikasi pesan masuk ke ponselnya.Laras :Eleena lo dimana? Gak makan bareng gue sama Bintang?Eleena:Sorry, gue udah makan. Lo makan aja sama Bintang, oke.Eleena mengembuskan napasnya. Sedikit bosan, ia lanjut melihat-lihat postingan teman-temannya di media sosial."Sorry, Len, nih kita udah selesai mainnya."Ele
Baca selengkapnya

10. Perasaan Yang Tidak Bisa Disembunyikan

Hari ini hari di mana Double R mengikuti lomba pada siang hari nanti. Untung saja Rasen hari ini hanya ada kelas pagi. Pagi ini Rasen, Rafa dan Eleena sedang berada di dalam kelas menunggu dosen masuk. "Tumben lo bawa gitar, Sen," ujar Rafa menghadap belakang ke arah Rasen, Rafa duduk di depan Rasen dan Eleena di sebelah kiri Rasen. Rasen mengangguk, "Iya, mau ikut lomba abis kelas selesai." "Hari ini? Lomba dimana? Gue boleh liat ga?" tanya Eleena terlihat excited mengetahui Rasen sepertinya jago bermain gitar. "Di kampus temen saya," balas Rasen. "Wah, gue nonton boleh gak nih? Mumpung hari ini kita cuma ada kelas pagi doang," cetus Rafa, sebenarnya ia hanya ingin menemani Eleena untuk menonton Rasen. "Boleh kayanya, nanti saya tanya temen saya dulu." "Yeay, lo pasti jago banget main gitarnya. Pokoknya gue mau liat, ya,
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status