Cinta Untuk Sang Pengantin Pengganti

Cinta Untuk Sang Pengantin Pengganti

last updateLast Updated : 2022-08-03
By:  Mrs. W  Ongoing
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
2 ratings. 2 reviews
66Chapters
13.0Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
Leave your review on App

Sean Reviano Anggara adalah sosok pria idaman seluruh wanita. Siapa sangka, jika kisah cinta pria itu tidak semulus karir dan ketampanannya. Wihana Aurelya, gadis yang ia cintai melarikan diri bersama kekasih gelapnya tepat dihari pertunangan mereka dan itu menjadi mimpi buruk yang mengerikan untuk Sean. Hingga sebuah kesalahan terjadi, Sean membawa seorang gadis bernama Yasmin untuk menjadi pelampiasan atas penghiatan yang dilakukan Hana. Yasmin dipaksa untuk menjadi tunangan Sean, namun pria itu sama sekali tidak pernah menganggap jika perempuan itu ada. Sean benar-benar memperlakukan Yasmin layaknya pembantu. Tidak ada kasih sayang, hingga mereka terikat dalam sebuah pernikahan sekalipun. Semua tetap sama. Sampai akhirnya sebuah kecelakaan besar menimpa Yasmin dan perempuan itu mengalami amnesia berat. Semua ingatan tentang. Sean dan kehidupannya lenyap tak bersisa. Sikap Yasmin berubah dan perempuan itu mengatur jarak dari Sean, karena setiap kali melihatnya, Yasmin mengalami sakit kepala yang hebat. Akankah semua kisah mereka berakhir bahagia?

View More

Latest chapter

Free Preview

1. Maaf, aku pergi.

Malam ini adalah sebuah malam yang sudah sangat Sean tunggu-tunggu. Dengan menatap kotak beludru berwarna merah itu, Sean berdiri di depan cermin dan tersenyum.“Sebentar lagi cincin ini akan tersemat di jari manisnya,” gumamnya pelan.Pertunangan anak pertama dari Anggara, digadang-gadang menjadi perhelatan termewah dan termahal di Indonesia. Sean, putra sulung Anggara dan tentu saja semua kerabat atau keluarga besar sedang menunggu kabar bahagia atas rencana untuk melamar wanita pilihannya.Kebahagiaan Sean sudah menyebar ke orang-orang terdekatnya. Kecuali sang ibunda yang sejak lama menolak hubungan Sean dan kekasihnya. Akan tetapi, Sean tidak pernah menyerah sampai akhirnya restu untuk melamar sang pujaan hati ia dapatkan.“Acaranya sudah mau dimulai, Brother! Ayo keluar,” tukas Davin.“Gimana? Penampilanku sudah sempurna?”Davin mengamatai penampilan Sean dari atas hingga ke bawah, kepalanya

Interesting books of the same period

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

default avatar
mirajirizki
lanjut thor
2023-03-03 13:07:47
0
user avatar
Bruce Stelle lee
.......... pemuda yang tidak terduga
2022-02-25 12:50:15
0
66 Chapters

1. Maaf, aku pergi.

Malam ini adalah sebuah malam yang sudah sangat Sean tunggu-tunggu. Dengan menatap kotak beludru berwarna merah itu, Sean berdiri di depan cermin dan tersenyum.“Sebentar lagi cincin ini akan tersemat di jari manisnya,” gumamnya pelan.Pertunangan anak pertama dari Anggara, digadang-gadang menjadi perhelatan termewah dan termahal di Indonesia. Sean, putra sulung Anggara dan tentu saja semua kerabat atau keluarga besar sedang menunggu kabar bahagia atas rencana untuk melamar wanita pilihannya.Kebahagiaan Sean sudah menyebar ke orang-orang terdekatnya. Kecuali sang ibunda yang sejak lama menolak hubungan Sean dan kekasihnya. Akan tetapi, Sean tidak pernah menyerah sampai akhirnya restu untuk melamar sang pujaan hati ia dapatkan.“Acaranya sudah mau dimulai, Brother! Ayo keluar,” tukas Davin.“Gimana? Penampilanku sudah sempurna?”Davin mengamatai penampilan Sean dari atas hingga ke bawah, kepalanya
Read more

2. Salah Paham

Tanpa berpikir panjang, Sean meraih tangan perempuan itu dengan kasar hingga ia tersentak, terkejut setengah mati. Matanya yang indah membulat sempurna saat netranya bertemu tatapan Sean yang begitu tajam.“Siapa kamu? Lepas, lepaskan aku ...” teriaknya.“Tolong...!! Tuan lepaskan aku, anda mungkin salah orang,” gadis itu berusaha sekuat tenaga untuk melepaskan cengkraman Sean pada pergelangan tangannya.Namun semakin ia memohon, Sean semakin murka. Bahkan dengan tega Sean mencengkram pergelangan tangan gadis itu lebih kuat lagi, dapat dipastikan jika pergelangan tangan gadis itu akan membiru.Air mata perlahan jatuh membasahi pipinya. Satu hal yang Ia tanyakan pada Tuhan.‘Kenapa takdirku sepert ini?’‘Aku sudah kehilangan kedua orang tuaku. Pamanku sendiri berusaha untuk menjualku dan sekarang ada pria asing yang menyeretku seperti hewan peliharaan.’“Tuan lepas
Read more

3. Dia tunangan ku

Suara barithon Sean membuat langkah Yasmin terhenti, bahkan gadis itu kini sudah gemetar ketakutan. Tubuhnya menegang sempurna saat mendengar ketukan pantopel itu kian mendekat.“Sa-saya... Saya ingin ke toilet, Tuan.”“Jangan berusaha untuk membodohiku, Yasmin! Jika kamu berani kabur, akan aku pastikan jika seumur hidupmu, kau tidak akan pernah mendapatkan ketenangan.”Yasmin ketakutan, ia hanya bisa mengangguk tanpa berani mengangkat kepalanya. Aura Sean benar-benar seperti predator yang siap menghabisinya kapan saja.“Pergi! Tapi ingat kata-kata ku dengan baik.”Yasmin memasuki kamar mandi dengan cepat. Cukup lama ia di dalam sana, menangis dan meratapi nasib diri yang begitu tidak beruntung.‘Ayo Yas! Kamu pasti bisa. Mungkin ini cara Tuhan untuk menolongmu keluar dari pekerjaan kotor yang paman mu berikan.’ Yasmin berusaha untuk menguatkan dirinya sendiri dan yakin jika Tuhan memiliki cara
Read more

4. Aku Sean Reviano Anggara

“Silahkan masuk nona,” petugas hotel itu membuka pintu, tanpa menyerahkan card yang ada di tangannya.“Terima kasih.”Yasmin berjalan masuk, duduk di tepi ranjang mewah yang begitu empuk. Matanya berbinar saat ia melihat televisi besar dan benda-benda mewah. Yasmin naik ke peraduan, ia melopmpat beberapa kali dan tertawa.Kampungan, kata itu sangat cocok disematkan pada Yasmin. Dia hidup dalam keluarga biasa, bahkan bisa makan 3 kali dalam sehari saja sudah untung. Maka sangat wajar, jika Yasmin mengagumi kamar tersebut.“Kamar ini luas banget, bahkan luasnya seperti ruang keluarga di rumah paman,” gumamnya dengan mata yang terus menjelajah ke setiap sudut kamar tersebut.Yasmin menghentikan aksi kampungannya saat melihat sebuah koper. Ia terkejut, kamar ini sengaja di pesan untuknnya dan sudah ada koper di dalamnya. Sedangkan Yasmin sama sekali tidak membawa barang apa pun.‘Apa mungkin mereka yang
Read more

5. Wihana Aurelya

Setelah kepergian Yasmin, seluruh keluarga masih berkumpul untuk membahas apa yang terjadi pada Sean dan gadis yang baru saja dibawa oleh putra sulung mereka.“Ma, apa kamu yakin dengan keputusanmu? Maksudku ...” Anggara menatap istinya. “Kita sama sekali tidak tahu asal usul keluarganya, apalagi saat melihat penampilan gadis itu.” tanya Anggara.“Untuk pertama kalinya Mama merasa yakin! Tapi meskipun begitu Mama akan mencari tahu asal-usul gadis itu. Mama juga tidak ingin mendapatkan masalah dikemudian hari hanya karena keputusan yang Mama ambil malam ini.”Dalam mimpi sekali pun, Claretta sama sekali tidak menyangka jika wnaita itu, Wihana Aurelya akan tega meninggalkan putranya yang nyaris sempurna. Tapi Claretta benar-benar bersyukur, jika Hana sampai meninggalkan Sean setelah mereka menikah, entah apa yang akan terjadi pada putranya.Bukan hanya Claretta, bahkan keluarga tidak percaya jika Hana akan bertindak bodoh
Read more

6. Tiga bukti nyata

Yasmin mulai menggeliat, ia sudah lebih baik dalam selimut tebal. Tangan kekar yang ia jadikan bantal serta dada bidang yang menjadi tempat membenamkan wajanya benar-benar membuat Yasmin bisa tidur dengan nyenyak, seakan ada sang papa yang sedang memeluknya dengan erat.“Papa, Yasmin kangen dipeluk kayak gini,” gumamnya pelan dengan membenamkan wajahnya semakin dalam.Ia menghirup wangi yang begitu khas itu, menikmatinya hingga ia merasa tidak mau membuka mata. Takut jika semua itu akan berakhir, karena sejak lama ia merindukan momen seperti ini.Sean seketika membuka matanya lebar saat ia merasakan sebuah kepala bergerak di dadanya. Jantungnya berdegup kencang, ia mengumpat kasar dalam hati saat melihat posisinya dan Yasmin saat ini.‘Shit! Bagaimana bisa aku tidur di sini dan memeluknya? Sial!’ Sean membatin.Dengan perlahan, Sean menarik tangannya dari perut rata itu dan juga tangan yang digunakan Yasmin untuk me
Read more

7. Siapa Hana

Claretta ke kembali ke kamar hotel dan bersiap. Beberapa keluarga sudah pulang lebih dulu, sekarang hanya menyisakan dirinya, Anggara dan Davin.Mereka berkumpul di lobi, hanya dua orang yang belum terlihat di sana, Yasmin dan Sean.“Oh ya, dimana Sean? Bukannya dia juga harus ikut pulang bersama kita?” Anggara melirik istrinya sebelum mereka benar-benar meninggalkan hotel.“Hampir saja lupa. Ya udah, kalau begitu Mama mau nyusulin dulu Sean dan Yasmin. Kalau Papa sama Davin duluan, silahkn.”“Anak itu kalau nggak dilangsung ditodong mana mau ikut pulang,” gerutu Claretta setelah meninggalkan suaminya.Hanya butuh waktu beberapa menit, sampai akhirnya Claretta berdiri di depan pintu kamar hotel di mana Sean tidur. Kening Claretta berkerut, ia heran kenapa pintunya tidak tertutup dengan rapat, membuat pikiran Claretta kemana-mana.“Jangan-jangan ada yang berniat tidak baik,” gumamnya pelan.
Read more

8. Posisi yang salah

Yasmin masih berdiri di depan pintu kamar mandi, tetesan air dari tubuh dan pakainnya mulai menggenang, membasahi tempat di mana gadis itu berpijak. Sekuat apa pun Yasmin, dia tetaplah wanita yang lemah dan menangis menjadi salah satu jalan untuk mengobati rasa kecewanya pada takdir. “Oke, Yasmin! Enggak ada gunanya kamu menangis. Hapus air matamu dan tunjukkan jika kamu kuat.” Gadis itu menenggakkan punggungnya dan menarik napas dalam. Rasanya sedikit lebih baik setelah ia menangis. Merasa lebih baik, sekarang Yasmin kembali di repotkan dengan dirinya sendiri. Dengan segala kebodohannya. Bagaimana ia bisa keluar dan ikut bersama keluarga Sean dengan keadaan seperti ini. Lebih tepatnya Yasmin sama sekali tidak memiliki pakaian untuk bisa ia gunakan. Tidak mungkin ia harus memakai gaun pertunangannya bersama Sean, sedangkan gaun itu sendiri masih sangat basah karena ulah pria itu. “Ya Tuhan … Ambil saja nyawaku, ambil!” teriak Yasmin frustasi dengan meletakkan
Read more

9. Wedding's day

Hari pernikahan Yasmin dan Sean akhirnya tiba. Dua hari harusnya itu menjadi waktu yang cukup untuk Yasmin mempersiapkan diri. Namun kenyataannya Yasmin tidak pernah siap. Pertemuan, pertunangan, dan pernikahan dadakan, semua itu tidak pernah terbayangkan oleh Yamsin, gadis yatim piatu yang tertipu oleh pamannya sendiri.Karena pernikahan ini digelar dengan tergesa-gesa, maka Claretta memutuskan membuat acara sederhana di taman rumahnya yang begitu luas. Semua keluarga hadir, mereka sudah tidak sabar untuk mejadi saksi kebahagiaan Sean. Meskipun mereka tahu benar apa yang terjadi. Tapi Yasmin, dari pihak gadis itu hanya akan ada sang paman dan tidak ada lagi siapa pun.Kemarin, Yasmin sudah menemukan alasan yang tepat untuk membatalkan pernikahannya dengan Sean. Namun gagal, karena ternyata Claretta sudah menghubungi pamannya tanpa sepengetahuan Yasmin.Yasmin tidak tahu apa yang terjadi, bagaimana cara Claretta menemukan pamannya tanpa bertanya padanya. Namun y
Read more

10. Wanita kelas bawah

Setelah melakukan sedikit pemberontakan, akhrinya Sean melepaskan pagutan bibirnya pada Yasmin. Tanpa peduli sedikit pun, Sean meninggalkan istrinya dan keluar menuju balkon, pria itu butuh udara segar untuk bisa kembali berpikir dengan akal sehatnya. “Wanita kelas bawah!” cibir Sean. Gemuruh dalam dadanya tak kunjung reda, membuat Sean mengeluarkan nikotin yang sudah sangat lama tak pernah ia sentuh. Sekarang hanya itu yang bisa ia gunakan sebagai pelampiasan atas kekesalannya. Selama Sean dan Yasmin ada di rumah Anggara, maka tidak ada yang bisa Sean lakukan pada Yasmin. Claretta akan sangat marah besar jika melihat wanita yang berstatus sebagai menantunya itu menangis. “Aku akan segera pergi dan membawa wanita itu ke apartemen. Ya, itu akan lebih menyenangkan.” Sementara Sean berpikir, mencari alasan yang tepat tanpa celah untuk dibantah saat keluar dari kediaman Anggara—Sang Papi. Yasmin, gadis itu justru duduk di samping ranjang, rambut d
Read more
DMCA.com Protection Status