Share

Bab 8

Kini aku hanya merasa lucu.

Aku melepaskan cincin itu dari jari manisku dan langsung membuangnya ke tempat sampah.

“Maaf, Kevin. Cincin murahan seharga belasan ribu ini sudah seharusnya aku buang sejak dulu.”

Aku tersenyum lebar. “Apakah kita boleh berangkat sekarang?”

Begitu mendapatkan surat cerai, aku merasa seolah beban seberat gunung telah terangkat dari pundakku.

Cintaku pada Kevin tanpa sadar telah menjadi beban terberat dalam hidupku.

Seiring beberapa kali kesalahpahaman, cinta semakin memudar.

Kemudian digantikan oleh penderitaan yang tidak ada habisnya.

Sekarang aku telah merelakan semuanya, aku pun tidak ingin menjadi kambing hitam lagi.

Aku ingin menjelaskan untuk terakhir kalinya.

Aku menggenggam USB yang ada di dalam tasku sambil berkata dengan tenang.

“Kevin, kematian ayahmu nggak ada hubungannya denganku. Apakah kamu percaya?”

Dia menundukkan kepalanya dan terdiam lama.

Aku tersenyum pahit.

Diam sudah lebih dari cukup untuk menjelaskan jawabannya.

Tanpa ragu, aku mengel
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status