Share

Bab 4

Aku refleks ingin berlutut untuk meminta maaf, tapi dia menahanku dengan kuat.

“Kamu begitu takut padaku?”

“Laras, kenapa kamu jadi begitu pengecut sekarang?”

“Kamu pasti hanya berpura-pura. Putri Keluarga Pradipta yang nggak pernah menderita sedikitpun nggak mungkin bisa tahan menghadapi tempat sampah yang busuk, juga nggak mungkin ketakutan hingga kencing celana.”

“Kamu kira dengan berpura-pura sengsara seperti ini, aku pun akan mengampunimu?”

“Kematian ayahku dan waktu sepuluh tahun yang seharusnya aku habiskan dengan Sinta. Semua ini gara-gara kamu! Beraninya kamu!”

Mata Kevin memerah, cengkeramannya semakin kencang.

Aku menahan air mataku sambil menangkupkan tangan untuk memohon pengampunannya.

Aku belajar hal ini selama bergelandangan.

Setiap dipukul orang, aku akan memohon sehingga mereka membebaskanku karena merasa tidak asyik.

Namun, aku lupa bahwa orang di hadapanku sekarang adalah Kevin.

Orang yang paling membenciku di dunia ini.

“Kenapa dengan tanganmu?”

Kevin tiba-tiba men
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status