Share

Bab 7

Kami bersama-sama menyambut tamu, sibuk mondar-mandir sepanjang acara.

Di layar LED besar, terpampang foto-foto kenangan ayah Kevin.

Ada pula prestasi dan pencapaiannya.

Aku terpaku melihat layar. Kenangan masa lalu kembali berputar di benakku.

Kenangan-kenangan itu tidak terlalu indah.

Sebenarnya, aku tidak terlalu mengenal ayah Kevin.

Dalam ingatanku, dia selalu tampak serius dan jarang berbicara.

Pada hari pertunangan kami, dia memberiku sebuah gelang giok.

Katanya, gelang itu khusus untuk menantu Keluarga Wijaya.

Kemudian, gelang itu diambil kembali oleh Kevin.

Mengingat hal ini, aku tersenyum getir.

Tiba-tiba, layar LED berubah gelap.

Ketika kembali menyala, video yang muncul bukan lagi kenangan ayah Kevin.

Itu adalah video dari ponsel Sinta.

Ruangan seketika riuh.

Aku terpaku di tempat.

Darahku serasa membeku, lalu aku kencing celana.

“Apa yang kalian lihat? Matikan listriknya!”

Seseorang melilitkan jas ke pinggangku dan menutupi mataku dengan tangan.

Dia melindungiku dari tatapa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status