Share

210. Kunjungan Kedua

**

“Boleh aku berkunjung ke tempat Tamara, Kak?” Pagi ini sebelum Gara berangkat ke kantor, Rissa meminta izin kepadanya. Rissa bosan di rumah sendirian, sebab Yasmin, Henry, atau Abian, semuanya juga harus pergi bekerja. Ah, ya. Pasangan suami istri itu masih berada di rumah besar, omong-omong.

“Itu kan jauh?” sela Yasmin sebelum Gara sendiri sempat menjawab. “Kamu mau pergi sendirian? Yang bener ajalah!”

“Kan dianterin sama driver, Mam. Kalau Mami masih khawatir, Rissa juga nggak keberatan ditemenin sama staff rumah.”

Yasmin berdecak. Jelas sajalah ia keberatan. Rumah sakit jiwa tempat Tamara dirawat agak jauh dari rumah. Sekitar satu jam perjalanan, dua jam pulang pergi.

“Mau aku temani?” Giliran Abian yang menawarkan bantuan. “Pesawatku ke Makassar masih siang nanti. Aku bisa temani kamu–”

“Nggak!” Namun, Sagara memotong dengan kejam. “Kalau kamu harus banget pergi, minta temenin Santi sama bawa satu staff buat nemenin selain driver. Everybody except you, Abian!”

“Dih.” Abian berd
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status