Share

190. Kekhawatiran Untuk Tamara

**

"Nggak apa-apa, Ris. Nggak usah overthinking begitu. Kenapa jadi kamu yang kepikiran?" Sagara mengelus surai panjang sang istri. Tersenyum menatap wajah teduh yang kali itu sedang mendung kelabu seperti langit di luar sana.

"Kasihan," desah Rissa pelan. Awangnya tak mampu melupakan kejadian beberapa waktu yang lalu. "Aku nggak tahu dia bisa sampai seperti itu."

"Iya juga," sahut Gara pelan. "Aku nggak ngira kalau justru dia yang trauma. Padahal kamu korbannya."

"Dia begitu karena terlalu cinta sama kamu nggak sih, Kak?"

Mendengus pelan, Gara memilih tetap fokus kepada kemudi mobilnya alih-alih menanggapi kata-kata sang istri.

Gara dan Rissa dalam perjalanan bertolak pulang setelah kunjungan ke tempat di mana Tamara ditahan tadi. Kunjungan yang mungkin akan membekas dalam ingatan Carissa selamanya.

Bagaimana bisa Rissa lupakan, perempuan cantik itu bersimpuh di kaki Gara. Memohon-mohon untuk tidak membencinya. Memohon untuk Carissa memaafkan perbuatannya pula. Ini jelas berbanding t
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Dhivia Rifki
hahaha si mami ngrrasa ga enak hati jg
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status