Share

32. Sambutan

Jika saja tidak menyaksikan dengan mata kepala mereka sendiri, maka mereka pasti mengira pangeran yang satu itu tengah berdusta. Seorang Ibram Al-Ikram menggandeng tangan seorang wanita untuk pertama kalinya. Pangeran Mahkota Kerajaan Akhtaran itu baru saja menuntun istrinya turun dari kereta kuda. Bahkan menggunakan sepatunya sendiri sebagai pijakan untuk wanita itu turun. Belum lagi pakaian yang mereka kenakan terlihat senada.

Kapten Zain terperangah mendapati jejeran pejabat tinggi kerajaan bersedia menyambut kedatangan Pangeran Ibram dan Putri Ahana siang ini. Mungkin lebih tepatnya, mereka penasaran. Tentu saja karena mereka terkejut mendengar kabar pernikahan Pangeran Ibram yang tiba-tiba. Kembali ke kerajaan ini dengan memboyong istrinya.

Ayah Kapten Zain, Panglima Ahlam sudah mengabari jika para pejabat kerajaan gusar. Pemicunya adalah ketika mendengar kapal hitam dengan dinding berukiran harimau milik Pangeran Ibram meninggalkan dermaga khususnya. Awalnya me

Rat!hka saja

Menurut kalian bagaimana? Tolong bantu koreksi typo-nya ya. Kritik dan saran selalu ditunggu agar bisa mengembangkan karya ini. Selamat membaca!

| 1
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status