Share

29. Bukan Mimpi

Ahana membuka matanya dan melihat matahari yang perlahan terbit. Menghirup udara dalam-dalam dan kembali menghembuskannya perlahan. la menarik rapat selimut yang menutupinya. Tersenyum karena mimpi buruk yang dialaminya kini berakhir dan mandapati pemandangan begitu indah.

Setelah beberapa kali menghirup udara, ia merasakan hembusan angin semakin mengusiknya. Ia berbalik dan merasakan pembaringannya keras. Tidak empuk seperti kasurnya. Masih dengan mata terpejam ia meraba mencari bantal gulingnya. Namun telapak tangannya justru menyentuh permukaan yang kasar.

Matanya kembali mengerjap dan melihat suaminya bersandar di pohon dengan melipat lengan di dadanya. Mata tajam itu masih terpejam dan tidurnya terlihat begitu pulas. Pandangannya beralih dan mendapati rumput dan batuan. Menyadari mereka tidak berada di kamar ataupun tenda, Ahana bangun dan duduk menyapu pandang sekitarnya. Kini ia sadar jika ini bukan mimpi. Apa yang dialaminya semalam benar-benar terjadi.

Rat!hka saja

Bersambung... Terima kasih masih betah di sini. maaf juga kalau kalau koin buat buka gembok gede, soalnya bingung... mau cut bagian yang mana??? Selamat membaca ya...

| 1
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status