Share

28. Hadiah Hanan

Prajurit pribadi Pangeran Hanan hanya bisa tertegun saat memasuki sebuah pondok bambu di perbatasan desa. Bagaimana tidak? Puluhan orang dengan luka yang sama sedang merintih kesakitan.

Mereka diikat di tiang dan adapula di dinding. Ada juga yang terbaring di atas lembaran daun pisang dalam keadaan kaki terikat tali yang tertanam ke dalam tanah. Sementara jumlah tabib dan obat yang ada terbatas.

Keenam tabib itu adalah tabib yang dibayar Zain dari beberapa desa sekitar. Pangeran Hanan mengenali bungkusan obat itu dari pusat pengobatan kerajaan. Bungkusan yang pernah dibawa salah seorang prajurit pribadi Pangeran Ibram.

"Yang Mulia Pangeran, tidak salah lagi. Orang yang mereka maksud adalah Pangeran Ibram. Beberapa di antara mereka mengaku tidak melihat wajahnya. Tapi mereka melihat orang itu memegang pedang dengan kepala harimau di ujung gagang pedangnya. Selain itu, ia juga mengendarai kuda hitam yang cukup besar dari kuda pada umumnya. Hal yang membingungka

Rat!hka saja

Bersambung.... Part berikutnya akan fokus kembali ke Kerajaan Akhtaran ya....

| 1
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status