Share

Bab 233

Susi memandang nasi yang ada di dalam piringnya. Meskipun perutnya terasa perih, namun tetap saja tidak berselera untuk menyentuh nasi putih dengan menu tempe goreng dan sayur bening. "Aku sangat bosan makan seperti ini. Setiap hari menunya seperti ini selalu," batinnya.

"Sudah beberapa bulan ini, kenapa adik, kamu tidak pernah nganterin lagi makanan ke sini?" tanya seorang narapidana yang sedang menyuapkan nasi kedalam mulutnya.

Berliana hanya diam tanpa menjawab. Dimasukkannya nasi ke dalam mulutnya dan langsung menelan begitu saja. Setelah Hana tidak pernah lagi mengantarkan makanan-makanan enak untuknya, ia murni memakan makanan dari jatah tahanan saja. Meskipun sudah berbulan-bulan berada di sini, namun tetap saja lidahnya belum bisa menerima rasa makanan jatah dari tahanan. Terkadang, ia makan hanya untuk mengisi lambungnya saja.

Susi memandang wajah narapidana yang sedang berbicara tersebut. Telinganya panas ketika orang itu menanyakan tentang anak tiri yang sudah menjebloska
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status