Share

Bab 150

Hana hanya diam dan memandang keluar jendela. Tidak ada satu katapun yang diucapkannya. Berada di dekat Daffin seperti ini, sungguh membuat jantungnya berdegup dengan sangat hebat. Dipandangnya secara diam-diam wajah tampan suaminya. Wajahnya begitu sangat merah, menahan rasa malu, ketika tertangkap basah menatap wajah Daffin.

"Kalau mau lihat Abang, lihat aja dek." Daffin mengulum senyumnya.

Mendengar ucapan Daffin, membuat Hana semakin malu. Sedangkan suaminya tampak begitu sangat bahagia dengan senyum yang tidak pernah hilang dari bibirnya.

Pria itu mengemudikan mobilnya dengan kecepatan yang sangat rendah dan sebelah tangannya memegang tangan istrinya. Berulang kali diciumnya punggung tangan Hana. " Rindu sekali dek." Daffin berkata dengan jujur.

Hana hanya diam tanpa menjawab. Bila Daffin, begitu sangat entengnya mengatakan rindu, namun tidak dengan dirinya, yang begitu sangat malu untuk mengatakan rindu. "Ini kapan nyampenya sih?" Dipandangnya wajah suaminya sekilas dan kemu
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status