Share

Bab 149

Daffin tersenyum melihat istrinya makan dengan lahap. Makan sepiring berdua, membuat suasana makan malamnya semakin romantis. Ini untuk yang ke 3 kalinya, ia memasukkan nasi ke dalam piring dengan porsi yang banyak. Bukan hanya Hana saja yang makan dengan banyak, ia juga makan dengan lahap. Setelah beberapa hari ini selera makannya menurun drastis.

"Apa masih mau tambah?" Daffin tersenyum menawarkan Hana.

"Hana sudah kenyang. Kalau makan terlalu banyak, nanti perut sesak." Hana tersenyum.

Hatinya senang, melihat istrinya yang sudah mau tersenyum seperti ini. "Abang juga."

"Kok tahu Hana di sini?"

"Oh tadi kebetulan Abang datang ke restoran ini. Niatnya mau makan di sini. Soalnya sudah beberapa hari ini gak ada selera sama sekali. Tiba-tiba aja kepengen sekali makan nasi padang. Eh gak tahunya, tadi sewaktu di parkiran ketemu mama dan papa. Mama cerita kalau adek ada di sini, ya terus abang langsung ke sini dong," ucapnya dengan tersenyum dan mengarang cerita.

Mulut Hana membula
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status