Share

Bab 154

Surya diam ketika mendengar ucapan istrinya. Pria itu memandang wajah Mita dengan kening yang berkerut. Namun tetap tidak bertanya apa-apa.

"Mama kok gak cerita mau ke Bandung?" Hana memandang Mama mertua.

"Undangannya Minggu semalam, rencananya mau kasih tahu Hana, pagi ini." Mita tersenyum dan meminum susu kalsiumnya.

"O." Mulut Hana membulat. Bila kedua mertuanya pergi keluar kota, itu artinya, ia hanya berdua bersama dengan Daffin. Baru saja membayangkan, sudah membuatnya, merasa gugup dan canggung seperti ini.

"Enggak apa-apa dek, kalau mama sama papa ke Bandung. Soalnya ada abang di sini. Abang bakalan jagain adek." Daffin tersenyum dan mengedipkan sebelah matanya. Sungguh tidak diduganya, bahwa ia akan mendapatkan kesempatan emas berdua dengan istrinya.

Melihat sikap Daffin yang seperti ini, membuat Hana semakin gugup dan salah tingkah. Kini jantungnya, berdegup dengan hebatnya.

"Hana sudah kenyang." Ia menolak ketika Daffin kembali menyuapkan nasi ke dalam mulutnya.

"Kenap
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Ceklis Biyen
gemes sama Hana ...
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status