Share

Bab 158

"Apa Abang beneran nggak mau makan?" Hana bertanya ketika memasukkan seblak ke dalam mulutnya.

"Baru habis sarapan dek, mana mungkin bisa makan lagi." Daffin tersenyum memandang istrinya.

"O, iya." Hana tersenyum dan meniup seblak di dalam sendok dan memasukkan ke dalam mulutnya.

"Abang aja yang suapi." Daffin mengambil sendok di tangan istrinya. Bila cara Hana makan seperti ini, bisa lama menunggu. Istrinya hanya memasukkan sebelak seujung sendok saja.

Hana hanya diam ketika Daffin mengambil sendok di tangannya.

Daffin meniup terlebih dahulu dan memasukkan sendok kedalam mulutnya, guna untuk memastikan bahwa makanan sudah dalam keadaan tidak begitu panas. Kini ia menyuapi istrinya seperti sedang menyuapi seorang bayi.

"Jorok, masa dimasukkan ke mulut Abang, dah itu baru masuk ke mulut Hana." Hana protes dan memasukkan sendok kedalam mulutnya.

"Kalau nggak dicicipi dulu, takutnya panas dek. Lidah adek bisa terbakar. Lagi pula, kita sudah terbiasa saling bertukar enzim. Jadi apan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status