Share

Bab 163

Daffin Memandang istrinya dan tersenyum. "Semoga papa dan mama, tenang di sana." Diusapnya punggung Hana.

"Amin, Hana selalu mendoakan mereka." Hana tersenyum.

"Anak yang pintar." Diciumnya bibir istrinya sekilas.

Hana diam ketika melihat mobil yang semakin dekat dengan arah rumahnya. "Abang ini beneran jalan ke rumah Hana. Nanti berhenti sebentar ya di depan rumah Hana." Ia begitu sangat senang, bisa menunjukkan rumah yang pernah ditempatinya bersama dengan papa dan mamanya.

"Iya, nanti kasih tahu, Abang jadi penasaran." Daffin mengulum senyumnya. Istrinya begitu sangat polos, bahkan arah tujuan, yang di datangnya, sudah sangat jelas. Namun tetap saja tidak berfikir, bahwa tujuannya, ke rumah mendiang orang tuanya.

"Tapi kita berhenti di tepi jalan aja, kita gak bisa masuk ke dalam. Soalnya, rumah itu ada yang punya. Nanti, bila uang Hana cukup untuk beli, kita baru bisa masuk ke dalam rumah itu lagi. Hana sangat rindu dengan kamar papa. Kalau kamar Hana, setelah papa meninggal, di
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status