Share

Bab 144

Berliana terbangun ketika mendengar suara ribut-ribut di dalam apartemennya. Meskipun kepalanya masih terasa sakit dan juga pusing, ia tetap berangsur duduk dan keluar dari kamar. Betapa terkejutnya, ketika melihat mamanya yang sedang menangis-nangis dan menolak untuk dibawa polisi. Sedangkan para wartawan sudah ramai dan masuk ke dalam apartemennya, memberikan berbagai macam pertanyaan.

"Ada apa ini?" Melihat mamanya yang diperlakukan seperti ini oleh pihak kepolisian, tidak bisa diterimanya. Di dorongnya tubuh pria nan tegak tersebut.

"Kami memiliki surat perintah untuk menangkap ibu Susi dan juga Mbak Berliana." Pria berseragam coklat itu, menunjukkan surat perintah di tangannya.

Wajah Berliana memucat ketika mendengar apa yang disampaikan oleh polisi itu. Tanpa mengetahui kesalahan yang dilakukannya, ia d ini dijemput paksa seperti ini "Kalian pasti salah," tolaknya. Ditepisnya tangan petugas yang akan memegang tangannya.

"Kami tidak punya salah dengan siapapun. Kami juga ti
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status