Share

Bab 143

Setelah selesai sarapan pagi, Hana duduk di ruang televisi bersama dengan Mita.

"Mama mau nonton gosip." Mita tersenyum dan mengambil remote yang ada di atas meja. Jiwa ingin tahunya meronta-ronta dan ingin mendengar berita tentang Berliana.

"Iya ma, sebenarnya Hana malas lihat gosip." Hana memajukan bibirnya.

"Cemburu tanda cinta." Sambil menarik hidung Hana.

"Kalau papa pasti nggak sama seperti bang Daffin, sifatnya." Hana memandang mama mertuanya.

Mita tertawa ketika mendengar ucapan Hana. "Daffin jauh berbeda dengan papa. Kalau papa itu lebih buaya daripada Daffin," ungkap Mita.

Mata Hana terbuka lebar saat mendengar ucapan Mama mertuanya. Tidak terbayang olehnya, betapa sabarnya wanita yang duduk disampingnya, dalam menghadapi suaminya.

"Hana lihat saja, papa itu sangat ganteng. Waktu mudanya, kira-kira seperti Daffin itu gantengnya. Cuman kalau Daffin mukanya banyak mirip ke Mama. Tapi tetap saja, papa itu keren, ganteng. Papa itu banyak penggemar, atlit silat, pinter, IPK
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status