Short
Buah Cinta Pengkhianatan Suamiku

Buah Cinta Pengkhianatan Suamiku

Oleh:  DanizaTamat
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel4goodnovel
Belum ada penilaian
29Bab
8Dibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi

"Bu Kate, kamu sudah enam kali menjalani program bayi tabung supaya bisa hamil. Kamu benar-benar ingin menyerah? Apa Pak Stuart juga setuju untuk menggugurkan anak ini?""Aku yakin, dia akan setuju." Suara Kate serak setelah semalaman tidak tidur. Namun, pikirannya tidak pernah sejernih ini. "Operasi sudah kami jadwalkan seminggu lagi." Seminggu lagi adalah hari ulang tahun pernikahannya dengan Stuart. Bagus juga. Kalau harus diakhiri, biarlah berakhir dari tempat semuanya dimulai. Setelah memesan tiket pesawat untuk pergi jauh, tangan Kate perlahan menyentuh perutnya. Di dalam sana tumbuh satu kehidupan kecil yang belum terbentuk sempurna. Lima tahun terakhir, dia menantikan kehadiran anak ini dengan penuh harap. Siapa sangka, di hari ketika harapannya akhirnya terwujud, justru dia memilih untuk melepaskan.

Lihat lebih banyak

Bab terbaru

Pratinjau Gratis

Bab 1

Ting tong .... Ponsel kembali memunculkan trending topic yang telah bertahan selama setengah bulan.Stuart membeli sebuah vila mewah dengan harga tinggi, bahkan menanam sendiri taman penuh mawar sebagai persiapan untuk perayaan ulang tahun pernikahan yang kelima. Sekali lagi, dia mengumumkan kepada seluruh dunia bahwa hanya Kate yang dia cintai.Komentar yang tak terhitung jumlahnya, semuanya iri pada kisah cinta mereka.[ Siapa bilang cinta beda usia nggak bisa bahagia? Pak Stuart sangat tergila-gila padanya. Katanya, Bu Kate lebih tua enam tahun dari dia dan Pak Stuart perlu tiga tahun penuh usaha untuk menaklukkan hatinya. ][ Semua orang tahu Pak Stuart sangat mencintai istrinya. Dua tahun lalu saat gempa, Bu Kate terjebak dan Pak Stuart nekat masuk untuk menyelamatkan. Saat berhasil diselamatkan, tubuhnya penuh luka, tapi malah dia yang menenangkan Bu Kate yang ketakutan. Di berita waktu itu, Pak Stuart memeluk istrinya sambil menangis lho! ][ Tahun lalu, ada media yang mengejek ...

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen

Tidak ada komentar
29 Bab
Bab 1
Ting tong .... Ponsel kembali memunculkan trending topic yang telah bertahan selama setengah bulan.Stuart membeli sebuah vila mewah dengan harga tinggi, bahkan menanam sendiri taman penuh mawar sebagai persiapan untuk perayaan ulang tahun pernikahan yang kelima. Sekali lagi, dia mengumumkan kepada seluruh dunia bahwa hanya Kate yang dia cintai.Komentar yang tak terhitung jumlahnya, semuanya iri pada kisah cinta mereka.[ Siapa bilang cinta beda usia nggak bisa bahagia? Pak Stuart sangat tergila-gila padanya. Katanya, Bu Kate lebih tua enam tahun dari dia dan Pak Stuart perlu tiga tahun penuh usaha untuk menaklukkan hatinya. ][ Semua orang tahu Pak Stuart sangat mencintai istrinya. Dua tahun lalu saat gempa, Bu Kate terjebak dan Pak Stuart nekat masuk untuk menyelamatkan. Saat berhasil diselamatkan, tubuhnya penuh luka, tapi malah dia yang menenangkan Bu Kate yang ketakutan. Di berita waktu itu, Pak Stuart memeluk istrinya sambil menangis lho! ][ Tahun lalu, ada media yang mengejek
Baca selengkapnya
Bab 2
Keesokan siang, Stuart membawa Kate makan siang di rumah keluarganya. Ibu Stuart tidak menyukai Kate. Bahkan saat pernikahan mereka, dia sama sekali tidak hadir.Setelah menikah, Stuart langsung mengajaknya pindah dari rumah dan hanya pulang ke rumah keluarga setiap akhir bulan."Sayang, nanti apa pun yang Ibu katakan, jangan dimasukkan ke hati ya. Suamimu ini selalu di pihakmu. Kita makan sebentar, lalu pulang," pesan Stuart sambil menggenggam tangan Kate.Begitu masuk ke rumah, Kate sudah mendengar tawa ibu Stuart. "Bayinya imut sekali, tangan dan kaki mungilnya itu bikin hati meleleh."Wajah Kate langsung pucat, langkahnya terhenti di tempat. Orang yang duduk di sebelah ibu Stuart adalah perempuan yang sama di foto maternity itu."Dia anak temanku, Winter. Dia sedang hamil, keluarganya di luar negeri. Jadi, temanku minta aku untuk menjaganya. Tadi pagi, aku baru temani dia periksa kehamilan."Ibu Stuart menggandeng Winter mendekat, lalu menyodorkan hasil USG ke Stuart dengan tatapan
Baca selengkapnya
Bab 3
Layar ponsel otomatis mati. Stuart tidak mencurigai apa pun. Dia menarik Kate ke pelukannya dan menepuk-nepuk punggungnya dengan lembut."Sayang, jangan nangis. Aku ikut sedih lho. Ini semua salahku. Aku nggak seharusnya membawamu ke sini dan membuatmu tersakiti.""Dia memang ibuku, tapi kamu nggak punya kewajiban untuk bersikap baik padanya demi aku. Kamu boleh memukul atau memakiku, asalkan kamu bisa lega."Sepanjang perjalanan pulang, Stuart terus berusaha menenangkan Kate. Kate memilih menutup mata dan berpura-pura tidur.Suara notifikasi pesan sesekali terdengar. Stuart pun terus-menerus membalas pesan.Sesampainya di depan rumah, Stuart mengusap kepala Kate dengan lembut. "Sayang, ada urusan mendadak di kantor yang harus kutangani. Kamu tunggu di rumah ya, aku janji malam ini pulang cepat."Kate turun dari mobil dengan tenang tanpa melontarkan sepatah kata. Setelah Stuart pergi, Kate menyetujui permintaan pertemanan dari Winter. Kemudian, dia membuka foto-fotonya.Postingan yang
Baca selengkapnya
Bab 4
Kartu berobat Kate terdaftar atas nomor Stuart, jadi pesan pengambilan obatnya juga langsung masuk ke ponsel pria itu."Sayang, tolong bicara dong. Aku cemas banget."Kate menyerahkan kantong obat itu kepadanya. "Dokter menyarankanku coba obat baru. Katanya mungkin bisa meningkatkan peluang keberhasilan bayi tabung berikutnya.""Yang penting kamu nggak kenapa-napa, aku hampir mati ketakutan," ucap Stuart sambil menaruh kantong obat begitu saja di meja tanpa melihat isinya.Kate tertawa dingin. Dulu, apa pun obat yang dia minum, Stuart pasti membaca dengan saksama karena takut ada efek samping.Dia selalu bilang, dia memang tidak bisa menggantikan rasa sakit karena program bayi tabung, tetapi setidaknya dia bisa selalu mengingatkan diri sendiri bahwa Kate menderita demi dirinya.Sekarang, Kate sendiri yang menyerahkan obat perawatan sebelum aborsi ke tangan Stuart, tetapi Stuart bahkan tidak sudi untuk meliriknya.Aroma parfum asing bercampur dengan wangi mawar di tubuh Stuart membuat Ka
Baca selengkapnya
Bab 5
Kate tidur larut, jadi bangunnya agak siang. Begitu keluar dari kamar, Stuart kebetulan baru saja mendorong pintu masuk dari luar."Sayang, aku beliin pangsit udang kukus dari restoran favoritmu." Stuart seperti memamerkan harta karun, mengeluarkan bungkusan makanan dari pelukannya. "Aku peluk terus di jalan biar tetap hangat. Makan selagi masih panas ya."Dulu setiap kali Stuart berbuat salah atau membuat Kate marah, dia selalu membelikan pangsit udang kukus sebagai cara untuk meredakan suasana.Sebenarnya Kate tidak begitu suka makanan itu. Dia luluh dan memaafkannya hanya karena dia mencintainya.Namun, hari ini? Apakah karena merasa bersalah setelah semalaman bersama wanita lain?"Sayang, kamu lihat pesan yang aku kirim pas keluar tadi pagi nggak? Kamu bangun jam berapa?" Entah kenapa, sikap Kate dua hari belakangan ini membuat Stuart merasa gelisah."Nggak lihat, aku baru bangun." Kate mengambil garpu. Dia tidak akan menyiksa dirinya sendiri hanya karena Stuart.Melihat wajah Kate
Baca selengkapnya
Bab 6
"Maaf. Kamu boleh marah dan pukul aku. Aku mohon, jangan nangis." Stuart memeluk Kate. "Aku yang ngomong ngawur, aku pantas dihukum seberat-beratnya."Kate tidak bisa melepaskan diri dari pelukannya, air matanya terus menetes. Namun, dalam hatinya dia tahu betul, Stuart bukan tak sengaja dan hanya ingin melimpahkan semua kesalahan padanya, supaya dia punya alasan yang masuk akal atas perselingkuhannya.Sikap Stuart semakin merendah. "Nanti aku akan bicara baik-baik sama Ibu. Kalau kelak dia sudah belajar cara menghormatimu, kamu baru hapus dia dari daftar hitam ya?"Kate menangis sambil tersenyum. 'Stuart, antara aku dan kamu, sudah nggak ada lagi masa depan.'Dua hari berikutnya, Stuart terus berada di rumah menemani Kate. Meskipun Kate jarang meladeni, dia tetap turun tangan sendiri memasak makanan favorit Kate.Namun, di media sosial Winter, muncul lagi unggahan baru.Barang-barang perlengkapan bayi pesanan Stuart sudah sampai.Stuart memesan tempat pemulihan pasca melahirkan kelas a
Baca selengkapnya
Bab 7
"Kak Stuart lagi hangatin susu buat kamu. Katanya kamu nggak boleh minum yang dingin. Bukan mau muji, tapi di mana lagi bisa ketemu suami sebaik dia? Birnya belum diangkat semua. Nanti aku masuk lagi dan desak dia."Mata Kate mulai merah, kukunya menancap ke telapak tangan. Berapa kali Ken sudah menipunya sampai bisa seterampil itu tanpa rasa bersalah sedikit pun? Dia sudah tak sanggup berada di sana sedetik pun lagi."Aku ngantuk. Aku pulang duluan.""Mau aku suruh Kak Stuart antar?"Kate menatapnya lekat-lekat. "Nggak perlu, aku nggak mau merusak suasana hatinya."Ken merasa agak gugup melihat wajah kakaknya. "Kalau begitu, aku pesenin mobil buat kamu."Sebelum naik ke mobil, Kate menoleh untuk terakhir kalinya pada adik yang dia besarkan sendiri.Tatapan Ken sedikit gelisah. "Kenapa, Kak?"Kate menarik pandangannya, diam saja, lalu langsung menutup pintu mobil.Begitu sampai rumah, Stuart menelepon. "Kenapa nggak suruh aku antar? Malam-malam begini kamu malah pulang sendirian. Aku kh
Baca selengkapnya
Bab 8
Halaman terakhir surat perceraian dibuka. Stuart langsung mengambil dan menandatanganinya tanpa ragu."Kamu nggak mau baca dulu isinya?""Bukannya cuma penyesuaian program bayi tabung? Sayang, kalau menurutmu itu yang terbaik, aku ikut saja. Aku percaya kamu sepenuhnya."Kate hanya bisa tersenyum menyaksikan kepergiannya. Senyuman untuk pria yang masih saja mengaku semuanya demi dia.Dia mengambil obat yang sudah enam hari tergeletak di meja tamu, lalu menelannya. Tangannya perlahan mengelus perutnya, tenggorokannya perih dan pahit.'Maaf ya, Nak,' batin Kate. Dia sudah memberikan terlalu banyak kesempatan. Namun, Stuart sama sekali tidak peduli.Kate membereskan koper, lalu pergi sendirian ke rumah sakit."Usia kehamilan empat minggu. Janin sudah ada detak jantungnya, perkembangan normal. Kamu yakin mau digugurin?""Iya ....""Sayang sekali. Dulu kehamilan pertamamu gagal karena salah minum obat tradisional, kamu sudah cukup menderita. Sekarang baru berhasil hamil lagi, malah mau digug
Baca selengkapnya
Bab 9
Pesan dari Kate akhirnya dibalas oleh Stuart.[ Sayang, aku akan segera ke sana. Aku nggak sabar mau lihat kejutan darimu. ]Namun, sampai kembang api meledak indah di luar jendela, Stuart tak juga mendapat balasan dari Kate. Hatinya mulai diliputi kegelisahan yang tak jelas asal-usulnya.Ketika Stuart hendak menelepon, tangannya ditahan oleh Winter. "Kak Stuart, kamu janji malam ini temani aku.""Aku nggak bisa ninggalin Kate sendirian." Stuart mengernyit, pikirannya penuh dengan Kate. Dia tahu Kate pasti cemas karena dia tidak ada di sana. Ini adalah tahun kelima pernikahan mereka. Mereka seharusnya menikmati kembang api itu bersama."Tapi, sekarang kamu sudah terlambat. Lagi pula, telat sedikit nggak masalah, 'kan?"Winter menarik pita gaun tidurnya dan melilitkannya ke jari Stuart, lalu perlahan-lahan menarik. Gaun tidurnya meluncur jatuh ke lantai.Napas Stuart mulai berat, tetapi mulutnya tetap berkata, "Jangan main-main."Winter mencondongkan tubuhnya dan berbisik, "Aku sudah bi
Baca selengkapnya
Bab 10
Kejutan yang ditinggalkan Kate ada di dalam kamar bayi. Kamar bayi itu adalah ruangan yang dulu mereka tata bersama saat Kate pertama kali hamil.Stuart menemaninya menata setiap sudut dengan tangannya sendiri. Namun, setelah bayinya tiada, Kate tak pernah berani masuk lagi. Hanya Stuart yang sesekali masih masuk diam-diam. Namun, lama-kelamaan dia pun tidak masuk lagi.Saat membuka pintu, tangan Stuart gemetar. Kunci sempat terjatuh dua kali. Akhirnya, pintu terbuka.Begitu masuk, matanya langsung tertuju pada sebuah amplop di atas meja. Stuart tersandung dan tak sengaja menjatuhkan kotak penyimpanan di atas meja. Tumpukan hasil pemeriksaan dan ratusan alat suntik berserakan di lantai.Semua itu adalah catatan perjuangan yang dikumpulkan Kate selama bertahun-tahun. Namun, itu belum semuanya. Tulisan di atas kotak itu ditulis oleh Stuart sendiri pada empat tahun lalu.[ Stuart, kamu harus ingat, semua rasa sakit yang Kate alami adalah demi dirimu. Kamu harus memperlakukannya dengan sang
Baca selengkapnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status