Share

Bab 7

Penulis: Daniza
"Kak Stuart lagi hangatin susu buat kamu. Katanya kamu nggak boleh minum yang dingin. Bukan mau muji, tapi di mana lagi bisa ketemu suami sebaik dia? Birnya belum diangkat semua. Nanti aku masuk lagi dan desak dia."Mata Kate mulai merah, kukunya menancap ke telapak tangan. Berapa kali Ken sudah menipunya sampai bisa seterampil itu tanpa rasa bersalah sedikit pun? Dia sudah tak sanggup berada di sana sedetik pun lagi.

"Aku ngantuk. Aku pulang duluan."

"Mau aku suruh Kak Stuart antar?"

Kate menatapnya lekat-lekat. "Nggak perlu, aku nggak mau merusak suasana hatinya."

Ken merasa agak gugup melihat wajah kakaknya. "Kalau begitu, aku pesenin mobil buat kamu."

Sebelum naik ke mobil, Kate menoleh untuk terakhir kalinya pada adik yang dia besarkan sendiri.

Tatapan Ken sedikit gelisah. "Kenapa, Kak?"

Kate menarik pandangannya, diam saja, lalu langsung menutup pintu mobil.

Begitu sampai rumah, Stuart menelepon. "Kenapa nggak suruh aku antar? Malam-malam begini kamu malah pulang sendirian. Aku khawatir lho."

Bersamaan dengan itu, masuk juga pesan dari Winter.

[ Kalian bercinta pertama kali di ranjang itu ya? Dia bilang kamu terlalu kaku, gayamu itu-itu saja. ]

[ Pantas saja dia nggak puas sama kamu. Pas ketemu aku, dia hampir bikin tubuhku remuk. ]

Di malam pernikahan mereka, Stuart tahu Kate merasa gugup. Dia membawa Kate kembali ke rumah keluarganya sendiri, ke kamar lamanya yang membuatnya merasa nyaman.

Saat pertama kali mereka melakukannya, Stuart sangat menahan diri. Dia benar-benar memikirkan perasaan Kate. Dia penuh kelembutan dan kasih sayang.

Saat Kate menangis, Stuart juga ikut meneteskan air mata. "Sayang, aku cinta kamu. Aku nggak akan pernah buat kamu nyesal karena sudah menikah denganku."

Kini, Kate sungguh-sungguh menyesal.

Di telepon, Stuart memanggil-manggil namanya, mencoba merayu dengan nada lembut. Kate pun menutup mulutnya rapat-rapat, menangis hingga tak sanggup mengeluarkan satu kata pun.

"Sinyalnya jelek ya? Tenang saja, Kak Stuart. Tadi aku yang pesan mobilnya. Di aplikasi tertulis kalau Kakak sudah sampai rumah." Terdengar suara Ken. "Kamu temani Winter saja. Nanti aku kirim pesan ke Kak Kate bilang kamu temani aku minum."

"Hati-hati kalau bicara, jangan sampai keceplosan," tegur Stuart.

Ken tertawa. "Kakakku nggak mungkin curiga sama aku. Lagi pula, kalau dia nggak bisa punya anak, masa orang lain juga dilarang punya anak?"

"Ken! Jaga mulutmu! Jangan ngomong begitu tentang kakakmu!" Stuart langsung naik pitam.

"Iya iya, aku nggak bilang lagi."

Telepon langsung terputus. Kemudian, masuk pesan dari Ken.

[ Kak Stuart jarang keluar, dia janji mau temani aku minum. Aku suruh dia tidur di rumah. Tenang saja, Kak. Aku pantau dia. ]

Setelah itu, menyusul pesan dari Stuart.

[ Sayang, kalau kamu ngantuk, tidur saja dulu ya. ]

[ Ken pertama kali dapat klien besar. Malam ini aku rayain juga atas namamu, jangan tunggu aku pulang ya. ]

Kate tidak membalas apa pun. Saat itu juga, emosi di hatinya yang membara sedari tadi perlahan padam. Dia menghapus air matanya.

Dia tak akan menunggu lagi. Orang yang tak pantas, tak layak untuk ditunggu. Termasuk Stuart dan juga Ken.

Kate berdiri, masuk ke kamar, mengenyahkan semua beban di hatinya, lalu akhirnya tidur nyenyak malam itu.

Di hari peringatan pernikahan mereka, pagi-pagi Stuart sudah menyiapkan sarapan cinta untuknya.

"Sayang, malam ini kamu bakal lihat kembang api yang aku siapin buatmu," ucap Stuart.

Kate tersenyum tipis tanpa menjawab.

"Aku ke kantor dulu. Nanti malam kita lihat kembang api bareng ya," lanjut Stuart.

Begitu pria itu berdiri, Kate mengeluarkan surat cerai yang telah disiapkan dan disimpan di laci. Dia mendorong ke hadapan Stuart dan berujar, "Tandatangani surat ini."

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Buah Cinta Pengkhianatan Suamiku   Bab 8

    Halaman terakhir surat perceraian dibuka. Stuart langsung mengambil dan menandatanganinya tanpa ragu."Kamu nggak mau baca dulu isinya?""Bukannya cuma penyesuaian program bayi tabung? Sayang, kalau menurutmu itu yang terbaik, aku ikut saja. Aku percaya kamu sepenuhnya."Kate hanya bisa tersenyum menyaksikan kepergiannya. Senyuman untuk pria yang masih saja mengaku semuanya demi dia.Dia mengambil obat yang sudah enam hari tergeletak di meja tamu, lalu menelannya. Tangannya perlahan mengelus perutnya, tenggorokannya perih dan pahit.'Maaf ya, Nak,' batin Kate. Dia sudah memberikan terlalu banyak kesempatan. Namun, Stuart sama sekali tidak peduli.Kate membereskan koper, lalu pergi sendirian ke rumah sakit."Usia kehamilan empat minggu. Janin sudah ada detak jantungnya, perkembangan normal. Kamu yakin mau digugurin?""Iya ....""Sayang sekali. Dulu kehamilan pertamamu gagal karena salah minum obat tradisional, kamu sudah cukup menderita. Sekarang baru berhasil hamil lagi, malah mau digug

  • Buah Cinta Pengkhianatan Suamiku   Bab 9

    Pesan dari Kate akhirnya dibalas oleh Stuart.[ Sayang, aku akan segera ke sana. Aku nggak sabar mau lihat kejutan darimu. ]Namun, sampai kembang api meledak indah di luar jendela, Stuart tak juga mendapat balasan dari Kate. Hatinya mulai diliputi kegelisahan yang tak jelas asal-usulnya.Ketika Stuart hendak menelepon, tangannya ditahan oleh Winter. "Kak Stuart, kamu janji malam ini temani aku.""Aku nggak bisa ninggalin Kate sendirian." Stuart mengernyit, pikirannya penuh dengan Kate. Dia tahu Kate pasti cemas karena dia tidak ada di sana. Ini adalah tahun kelima pernikahan mereka. Mereka seharusnya menikmati kembang api itu bersama."Tapi, sekarang kamu sudah terlambat. Lagi pula, telat sedikit nggak masalah, 'kan?"Winter menarik pita gaun tidurnya dan melilitkannya ke jari Stuart, lalu perlahan-lahan menarik. Gaun tidurnya meluncur jatuh ke lantai.Napas Stuart mulai berat, tetapi mulutnya tetap berkata, "Jangan main-main."Winter mencondongkan tubuhnya dan berbisik, "Aku sudah bi

  • Buah Cinta Pengkhianatan Suamiku   Bab 10

    Kejutan yang ditinggalkan Kate ada di dalam kamar bayi. Kamar bayi itu adalah ruangan yang dulu mereka tata bersama saat Kate pertama kali hamil.Stuart menemaninya menata setiap sudut dengan tangannya sendiri. Namun, setelah bayinya tiada, Kate tak pernah berani masuk lagi. Hanya Stuart yang sesekali masih masuk diam-diam. Namun, lama-kelamaan dia pun tidak masuk lagi.Saat membuka pintu, tangan Stuart gemetar. Kunci sempat terjatuh dua kali. Akhirnya, pintu terbuka.Begitu masuk, matanya langsung tertuju pada sebuah amplop di atas meja. Stuart tersandung dan tak sengaja menjatuhkan kotak penyimpanan di atas meja. Tumpukan hasil pemeriksaan dan ratusan alat suntik berserakan di lantai.Semua itu adalah catatan perjuangan yang dikumpulkan Kate selama bertahun-tahun. Namun, itu belum semuanya. Tulisan di atas kotak itu ditulis oleh Stuart sendiri pada empat tahun lalu.[ Stuart, kamu harus ingat, semua rasa sakit yang Kate alami adalah demi dirimu. Kamu harus memperlakukannya dengan sang

  • Buah Cinta Pengkhianatan Suamiku   Bab 11

    Di sisi foto itu, terlihat sosok Kate berdiri sendirian, menyaksikan semuanya. Foto itu akhirnya menghancurkan sisa harapan di hati Stuart.Kate telah melihat dengan mata kepalanya sendiri, lalu Stuart masih bisa membuat alasan apa?Selama ini, dia mengira bisa merahasiakan semuanya dengan baik. Dia tidak pernah benar-benar mencintai Winter dan memilih Winter hanya karena wajahnya mirip Kate ....Kini, semua terasa jelas. Semua hal aneh yang selama ini diabaikan, kembali muncul satu per satu dalam pikirannya.Apakah Kate mengetahui hubungan dia dan Winter saat makan malam di rumah keluarganya? Atau justru lebih awal dari itu?Lalu, selama hari-hari itu, seberapa besar penderitaan yang harus Kate tanggung sendirian? Stuart selalu merasa dirinya sangat mencintai Kate. Dia bahkan bersumpah tak akan pernah membuatnya menangis. Sejak kapan semuanya mulai berubah?Matanya memerah, penglihatannya mulai kabur oleh air mata. Anak pertama mereka meninggal di usia tujuh bulan kandungan dan harus d

  • Buah Cinta Pengkhianatan Suamiku   Bab 12

    "Nggak mungkin, Kate nggak mungkin memperlakukanku seperti ini." Stuart bergumam pada diri sendiri.Kate punya hati yang begitu lembut, mana mungkin dia sampai sekejam itu terhadapnya? Dia bahkan tak berani membayangkan, sebenarnya dokumen apa yang diberikan Kate kemarin pagi untuk ditandatangani?Stuart yang masih menolak percaya akhirnya menelepon dokter kandungan utama Kate."Bapak nggak tahu? Istri Bapak kemarin pagi datang sendiri untuk menjalani prosedur aborsi."Mata Stuart memerah, suaranya serak. "Lalu, dia ... dia ada bilang sesuatu nggak?""Nggak banyak bicara. Sebelum prosedur, Bu Kate cuma tanya janinnya akan merasa sakit nggak?"Dokter sempat ragu sejenak, lalu meneruskan, "Sepertinya Bu Kate nggak tahu keguguran sebelumnya disebabkan oleh obat tradisional yang salah."Stuart terjatuh di kursinya, lidahnya terasa pahit.Di sampingnya, wajah ibunya tampak sangat suram. "Istri macam apa yang kamu nikahi? Itu anak keluarga kita! Berani-beraninya dia menggugurkannya! Stuart! K

  • Buah Cinta Pengkhianatan Suamiku   Bab 13

    Stuart terhuyung dan langsung berlari memeluk wanita itu. "Jangan tinggalkan aku, kumohon ....""Kak Stuart, mana mungkin aku ninggalin kamu?" Suara Winter seolah-olah menyiramkan air es ke seluruh tubuhnya. "Bibi bilang kamu ngurung diri di kamar, aku benar-benar khawatir ... ah!"Sebelum kalimatnya selesai, Stuart sudah mencengkeram lehernya. Tatapannya yang buas seperti ingin melucuti kulit dan meremukkan tulangnya."Kamu masih berani datang ke sini! Kamu yang bilang ke Kate, makanya dia tahu, 'kan?"Ibu Stuart buru-buru masuk dan menarik tangan Stuart dengan panik. "Lepaskan! Dia sedang mengandung anakmu!"Stuart tidak melepaskan cengkeramannya. Ibu Stuart semakin panik. "Kalaupun Winter mati, apa Kate bakal balik?"Satu kalimat itu langsung menguras habis tenaga Stuart. Dia pun melepaskan cengkeramannya.Winter yang ketakutan pun terjatuh lemas ke lantai dan terengah-engah. "Kak Stuart, percayalah padaku. Aku benaran nggak bilang apa-apa...""Aku tahu hatimu cuma buat Kak Kate. Bi

  • Buah Cinta Pengkhianatan Suamiku   Bab 14

    Ibu Stuart dan ayah Stuart adalah pasangan panutan yang terkenal sejak muda karena kisah cinta mereka.Namun, dalam video yang muncul di layar, ayah Stuart yang selama ini selalu menuruti segala kehendak istrinya, tampak sedang merangkul seorang gadis muda.Gadis itu tampak berusia 20-an tahun, senyumannya sangat mirip dengan ibu Stuart waktu masih muda.Ibu Stuart langsung menerobos masuk ke ruang tamu dan menampar suaminya sekuat tenaga. Wajahnya pucat pasi, air mata mengalir deras."Kenapa kamu kayak gini sama aku? Jawab!" bentak ibu Stuart."Aku 'kan cuma belajar dari kamu! Kamu sendiri yang kasih Winter ke anak kita! Aku lebih baik darimu, setidaknya aku nggak sampai punya anak yang nanti bakal manggil kamu ibu." Ayah Stuart mendorong istrinya dengan kesal, lalu langsung pergi.Ibu Stuart berdiri dengan tubuh gemetaran, menangis tak terkendali. "Aku sama dia sudah 43 tahun! Kami pasangan sah! Apa salahku? Ke mana perginya hati nuraninya?""Lalu, Kate? Apa salah dia?" Mata Stuart di

  • Buah Cinta Pengkhianatan Suamiku   Bab 15

    Winter yang mengirimkan foto kehamilan itu. Dia juga yang mengajak Kate ke vila. Dia yang menyusun semuanya, termasuk membuat Stuart keluar tengah malam untuk bersenang-senang dengannya. Kate tahu semuanya.Bahkan kejadian di rumah keluarga Kate hari itu, semua disaksikan oleh Kate dengan mata kepalanya sendiri.Hari-hari yang lalu, semua detail kecil yang dulu Stuart abaikan, kini muncul jelas satu per satu dalam benaknya.Satu menit sebelum Kate memblokir nomor ibu Stuart, ibu Stuart masih sempat mengejek Kate karena tak kunjung bisa punya anak.Sementara itu, Stuart malah berpikir Kate tak akan peduli pada pesan itu dan memilih diam agar tidak memperkeruh keadaan. Setelah itu, dia justru menyalahkan Kate karena berani memblokir ibunya.Stuart mencengkeram dadanya, rasa sakitnya seperti ditusuk dari dalam, sampai-sampai dia sulit bernapas. Satu demi satu, semuanya kembali terputar dalam kepalanya.Kalau itu terjadi padanya, dia pasti sudah gila sejak lama. Dia bahkan tak berani membay

Bab terbaru

  • Buah Cinta Pengkhianatan Suamiku   Bab 29

    Tidak mungkin seperti yang dia pikirkan, 'kan? Namun, kenyataannya memang begitu.Kate bahkan sulit membayangkan bagaimana mungkin Adam, pria pendiam dan lembut seperti itu, bisa membuat begitu banyak rencana hanya untuk menggodanya agar dia berselingkuh.Dia membalik halaman, tidak tahu harus tertawa atau menangis, sampai pandangannya tertuju pada satu kalimat.[ Lebih baik jangan, dia pasti akan sedih. ]Jantung Kate berhenti berdetak untuk sedetik."Sejujurnya, waktu aku pertama kali lihat semua ini, aku bahkan lebih kaget dari kamu," ujar Flora sambil mengangkat bahu. "Orang bisa kelihatan baik, tapi siapa tahu dalamnya kayak gimana. Keluargaku sampai curiga dia punya kelainan ...."Kate tertawa."Tapi aku juga tahu, dia sudah jatuh cinta, bahkan selama 12 tahun. Kami sebenarnya sudah coba segala cara, tapi tekadnya terlalu kuat.""Maaf ya, Kate. Waktu pagi itu aku telepon dia, aku benar-benar nggak tahu kamu ada sama dia.""Aku juga minta maaf karena adikku kayak gitu. Kalau bisa,

  • Buah Cinta Pengkhianatan Suamiku   Bab 28

    Satu kalimat ringan itu justru membuat mata Stuart memerah."Kita sudah bersama begitu lama, masa kamu nggak bisa maafin aku sekali saja?""Bisa kok, aku maafin kamu."Stuart tertegun, tak menyangka dia akan berkata begitu. Matanya langsung berbinar."Asal kamu juga bisa terima kalau aku nanti juga cari pria lain. Waktu aku sama kamu, aku akan kirim pesan ke dia, terus like postingannya.""Aku akan temani dia semalaman pas kamu tidur. Bahkan, mungkin aku akan hamil anak dia, terus minta kamu bantu besarkan."Setiap kata yang keluar dari mulut Kate membuat wajah Stuart semakin pucat. Baru mendengarnya saja, Stuart sudah nyaris hancur."Kamu bisa terima?"Stuart langsung menggeleng."Kate, aku nggak sanggup ....""Makanya, kamu juga nggak layak minta dimaafkan. Kalau kamu mau aku mencintaimu, kamu juga harus balas dengan kesetiaan yang sama. Kalau nggak, kamu nggak pantas."Kate menatapnya dingin saat Stuart mulai menangis tersedu-sedu."Stuart, kamu gagal jadi suami, gagal jadi ayah. Sat

  • Buah Cinta Pengkhianatan Suamiku   Bab 27

    Kate menggigit pelan bibirnya. Pintu lift terbuka. Adam berjalan keluar beberapa langkah, lalu menoleh meliriknya. "Kenapa?"Kate menyimpan ponselnya dan menyusul. Kamar mereka berhadapan langsung. Kate membuka pintu, tetapi tidak langsung masuk."Adam.""Mau masuk sebentar?"Kate berbalik. "Maksudku, gimana kalau kita coba dulu?"Adam sempat bengong. Di saat Kate mulai tenang dan hendak menarik ucapannya, Adam segera mendahuluinya."Aku mau."Adam melangkah cepat, menutup pintu, dan menahan tubuh Kate di dinding. Adam yang selalu dikenal tenang dan terkendali, malah memperlihatkan tatapan yang membara."Mau lanjut, Kate?" Suaranya serak dan dalam, membuat telinga Kate memerah.Kate gugup, tetapi dia tidak ragu. "Mau ...."Adam terkekeh-kekeh, lalu memegang wajahnya dan menciumnya. Ciuman itu awalnya lembut, tetapi berubah menjadi dalam dan penuh gairah. Segalanya pun lepas kendali.Keesokan pagi, Kate terbangun karena dering ponsel Adam. Adam yang masih setengah sadar pun mengangkatnya

  • Buah Cinta Pengkhianatan Suamiku   Bab 26

    "Aku nggak mau karena ... aku jijik padamu."Stuart terbangun seketika, lalu panik berlari ke kamar mandi, membersihkan tubuhnya berulang kali. Dia hampir saja mengelupas kulitnya sendiri. Matanya dipenuhi urat merah, mulutnya terus bergumam."Sayang, aku sudah bersih sekarang. Aku nggak kotor lagi, aku nggak menjijikkan lagi .... Makanan yang aku makan juga sudah kumuntahkan, kamu jangan jijik sama aku ya? Aku akan suruh mereka pergi, nggak akan ada yang datang lagi."Setelah hampir setengah jam, Stuart akhirnya keluar. Melihat kondisinya, ibu Stuart hendak masuk, tetapi langsung dihalangi olehnya."Jangan masuk. Kate nggak suka kamu. Aku harus jaga semua barang-barangnya di sini. Aku nggak bisa buat dia marah lagi."Ibu Stuart hanya bisa duduk di depan pintu, hatinya penuh keputusasaan."Kalau aku nggak bisa menghentikanmu, biar aku temani kamu di sini. Aku nggak sanggup melihat situasimu. Stuart, aku lebih baik mati daripada melihatmu begini. Sebenarnya, harus kayak gimana biar kamu

  • Buah Cinta Pengkhianatan Suamiku   Bab 25

    "Kamu sepertinya lupa, aku sudah pernah kasih kamu banyak kesempatan. Tapi, kamu sendiri yang nggak becus, sekali pun nggak bisa kamu manfaatkan dengan baik."Suara Stuart bergetar. "Sayang, aku benar-benar sadar aku salah ....""Terus kenapa?" Kate terkekeh-kekeh. "Kamu bisa hidupkan dua anak kita kembali? Atau kamu bisa buat kejadian kamu tidur dengan Winter seolah-olah nggak pernah terjadi?""Sejak aku pergi, aku nggak pernah berniat balik lagi. Stuart, aku jijik sama kamu."Kate menoleh ke arah ibu Stuart. "Waktu lima menit sudah habis. Maaf, aku harus pergi.""Jangan ... jangan, Sayang. Kita sudah bersama begitu lama, kamu nggak bisa ...."Kate melangkah keluar pintu. Suara tangisan memohon itu tertinggal sepenuhnya di belakangnya.Ibu Stuart menghela napas berat. "Stuart, dia sudah pergi."Ucapan itu seperti vonis mati bagi Stuart. Tatapannya langsung kosong. Saat berikutnya, dia sontak berlari ke arah pintu. Jarum infus tercabut, darah memercik, tetapi dia seperti tak merasakan s

  • Buah Cinta Pengkhianatan Suamiku   Bab 24

    Suara di ujung telepon sangat sunyi.Stuart semakin terdengar hati-hati dan rendah diri. "Aku tahu aku salah. Aku seharusnya nggak menipumu. Aku dan Winter sudah nggak ada hubungan apa-apa dan anak itu juga sudah tiada.""Sayang, aku mohon, tolong maafkan aku kali ini. Aku benar-benar nggak bisa hidup tanpa kamu. Selama kamu mau balik, aku akan melakukan apa saja."Tak ada respons dari seberang."Sayang, jangan ...." Suara Stuart mulai bergetar. Namun, sebelum kalimatnya selesai, panggilan sudah terputus.Dengan panik, Stuart buru-buru mencoba menelepon ulang. Namun, ternyata nomornya sudah diblokir. Keputusasaan yang begitu mendalam menyelimuti dirinya, membuatnya sulit bernapas.Tepat saat itu, panggilan dari ibunya masuk."Ibu, bisa tolong bantu cari dia? Aku benar-benar kangen banget sama dia. Dia sudah nggak mau angkat teleponku."Ibu Stuart merasa getir. Selama ini, anaknya begitu berwibawa. Kalau bukan karena putus asa, dia tidak mungkin memohon seperti ini padanya."Gimana kala

  • Buah Cinta Pengkhianatan Suamiku   Bab 23

    Namun, yang Stuart lihat hanyalah punggung orang-orang yang sedang menarik koper. Dia menurunkan pandangannya. Dengan membawa foto Kate di ponsel, dia mulai bertanya ke setiap orang yang dia temui.Di bandara asing itu, dia tak peduli lagi dengan citra atau harga diri. Dia terus memanggil, "Kate! Kate!"Dia hampir menyusuri seluruh area bandara, sampai akhirnya mendapat jawaban dari seseorang."Dia duduk di sini setengah jam yang lalu, sekarang pesawatnya sudah terbang. Tadi pas kamu masuk, dia sempat lihat ke arahmu. Kalian saling kenal ya? Tapi, kenapa dia nggak nyahut waktu kamu teriak-teriak barusan?"Stuart berdiri mematung. Dia terlambat setengah jam. Padahal dia sudah begitu dekat untuk bisa bertemu dengan Kate. Hanya tinggal sedikit lagi, kenapa harus terlewat?Seluruh tubuh Stuart basah oleh keringat, tetapi hatinya seperti jatuh ke dasar jurang yang dingin.Kate menyaksikannya berlari seperti orang bodoh mencari ke sana sini, tetapi tetap tidak mau melangkah sedikit pun untuk

  • Buah Cinta Pengkhianatan Suamiku   Bab 22

    Pesawat mendarat.Dalam perjalanan menuju restoran itu, perasaan Stuart diliputi kegembiraan yang semakin lama semakin memuncak. Namun, ketika dia benar-benar berdiri di depan restoran, dia justru merasa takut.Sudah tiga bulan sejak Kate pergi. Dia yakin Kate pasti sudah melihat semua permintaan maaf dan janji-janjinya di internet. Mungkin amarahnya sudah sedikit mereda.Sebelumnya, semua informasi yang dia dapat hanyalah kabar burung. Baru kali ini dia mendapatkan foto dan lokasi yang benar-benar jelas. Dia yakin Kate pasti sudah memaafkannya, makanya memberinya kesempatan seperti ini.Ya, pasti begitu. Mereka sudah saling mencintai selama bertahun-tahun. Kate memiliki hati yang lembut, tidak akan tega meninggalkannya.Stuart memaksakan diri untuk tidak mengingat sikap dingin dan tegas Kate sebelumnya. Dia berkali-kali menenangkan dirinya sendiri.Kemudian, dia membawa masuk sekotak pangsit udang kukus kesukaan Kate, yang dibawanya jauh-jauh dari negara asalnya. Dia menunjukkan foto K

  • Buah Cinta Pengkhianatan Suamiku   Bab 21

    Sejak kecil, Kate punya mimpi untuk keliling dunia. Namun, sejak kedua orang tuanya meninggal dalam kecelakaan, mimpi itu harus terkubur selama 19 tahun. Setelah dia pergi, mimpi itu bisa dia wujudkan kembali.Di bulan pertama kepergiannya, Kate pergi ke kota yang dulu paling dia impikan untuk memulihkan kesehatannya. Di sana, dia bertemu dengan kakak kelasnya semasa kuliah, Adam.Karena Kate masih asing dengan tempat itu dan kesehatannya juga kurang baik, Adam pun banyak membantunya selama sebulan penuh.Kate sangat peka terhadap perasaan orang lain. Saat dia menyadari tatapan Adam padanya sudah melebihi sekadar teman, dia memutuskan pergi ke kota berikutnya.Lima tahun pernikahan tidak sepenuhnya sia-sia. Setidaknya, kini Kate tak perlu lagi khawatir soal uang.Adapun permintaan maaf yang terus Stuart unggah di media sosial, meskipun Kate tidak pernah mencari tahu, selalu ada orang-orang yang membahasnya di perjalanan.Saat sedang makan, dua gadis di meja sebelah kembali membicarakan

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status