Share

2. Mobil Mewah Siapa?

Penulis: Zoya Dmitrovka
last update Terakhir Diperbarui: 2023-11-06 16:18:04

"Kabar burung berkata, Bu Nulla jadi wanita simpanan Bos,” ujar wanita tadi sambil celingukan.

"Ladies, berhentilah gosip!" tegur Kevan singkat. "Lagipula, Nulla nggak mungkin kayak gitu."

Kevan merasa sangat mengenal Nulla. Dia tidak akan diam begitu saja mendengar beberapa orang menjelek-jelekannya.

“Cih, Bu Nulla pasti lebih memilih Pak Miguel yang kaya raya daripada pria miskin kayak kamu," celetuk si wanita resepsionis. Dia melanjutkan kembali pekerjaannya. “Sana pergi!”

Empat karyawan wanita di sana saling pandang. Mereka melihat Kevan melangkah pergi. Namun, salah seorang diantara mereka memberanikan diri mendekati Kevan.

“Mas, tunggu!” Wanita berkemeja putih memanggil Kevan. "Mas, mau lihat?" tanyanya.

Kevan ragu dan bertanya, "Apa ini?"

"Lihat aja dan kamu akan tahu kelakuan mantan pacarmu itu!"

Dengan ditunggangi rasa ingin tahu yang tinggi, Kevan akhirnya mengambil ponsel wanita itu. Dia melihat sebuah video mengejutkan.

"Dia ... Nulla?!"

Kevan menatap wanita di depannya dengan shock. Detik itu juga, si wanita mengangguk.

"Ya. Wanita di video syur itu Bu Nulla."

***

"Astaga! Aku masih kepikiran Nulla," ujar Kevan sedih. "Uhh … nggak masalah kalau Nulla putus dariku. Tapi, kenapa dia jadi begitu bitchy?"

Setelah menempuh perjalanan selama 5 jam, Kevan sampai di kota Tangoーkota kelahirannya yang berada di pulau Pearl. Selain terkenal dengan keindahannya, Pulau Pearl memiliki tambang emas yang berlimpah.

Kevan melangkah menelusuri jalanan berkerikil kumuh menuju gang rumahnya yang tidak jauh dari stasiun kereta api. Kota Tango terkenal dengan daerah kumuh yang penduduknya didominasi pemulung dan pekerja tambang.

Kevan menatap layar ponselnya. Entah sudah berapa kali dia memutar video syur Nulla bersama seorang pria yang wajahnya tidak jelas. Dia memandangi Nulla dengan jijik.

"Aku nggak peduli mereka dapat video ini dari mana! Tapi, aku yakin pria di video ini Miguel."

Kevan kembali mengingat sosok Miguel yang telah menghinanya. Dia mengembuskan napas dengan kasar.

"Aku akan tunjukkan video ini kepada Tuan Rudi Darwin dan Nyonya Felicia Darwin," ujar Kevan sembari tersenyum sarkas. "Tuan dan Nyonya Darwin harus tahu kelakuan calon menantu mereka."

Kevan memiliki dua pekerjaan paruh waktu sekaligus. Yaitu menjadi bodyguard dan menjadi anak buah rentenir di kota Tango.

Kevan sangat menikmati pekerjaannya sebagai salah satu bodyguard anak tunggal keluarga Darwin sejak 18 bulan lalu. Karena selain gaji yang ditawarkan tinggi, waktu yang dibutuhkan pun fleksibel. Karena saat ini, Kevan masih berkuliah di Universitas Golden Baubau sebagai mahasiswa penerima beasiswa 50%.

"Eh, gembel!"

Kevan sontak menoleh saat mendengar suara sopran wanita berseru padanya. Ekspresi wajah Kevan berubah sumringah melihat sosok wanita dengan make up tebal yang memanggilnya.

"Eh Bu Bos Gallon, ada apa?" tanya Kevan santai.

"Ikut aku ke stasiun Tango 2 sama Gauche dan Glen sekarang!" ajak si bos wanita sambil kipas-kipas.

Kevan memutar bola matanya tanda bahwa dirinya jengah. "Sekarang? Mau nagih ke mana, Bos?"

Kevan melihat dua pria di belakang Gallon. Mereka adalah Gauche dan Glen.

“Mang Imron telat bayar utang 2 Minggu. Kamu harus bisa dapatkan uangnya. Paham?!” Gallon membenarkan rambutnya yang tergerai. “Glen dan Gauche jangan sampai ikut ke warung makan Mang Imron. Karena mereka berdua tergila-gila anaknya Mang Imron yang janda. Bisa kacau urusanku!"

"Oh, Neng Inura? Dia janda kembang, Bu Bos.”

“Astaga! Kamu juga suka Inura, Kevan?” tanya Gallon mendadak membuat Kevan tersipu malu.

“Nggak, Bu Bos. Eh, tapi, Bosー”

Kevan segera menutup mulutnya saat melihat Gallon mengeluarkan dua lembar uang ratusan ribu rupiah dari gulungan uang kertas.

"Nih, uang buat udud. Aku tahu kamu belum udud, kan?"

Wajah Kevan kembali sumringah. "Bu Bos memang paling tahu isi hati anak muda," ujar Kevan menggoda Gallon. Dia menerima uang 200.000 rupiah dari Gallon dengan senang hati.

"Terlihat jelas dari muka kamu yang kusut! Ayo jalan sekarang!" seru Gallon menunjuk wajah Kevan.

‘Sialan! Padahal uang ini buat Mama beli beras dan gas di rumah, bukan buat aku,’ keluh Kevan di dalam hatinya. ‘Tapi, biarin aja. Yang penting tugas menagih utang kali ini harus berhasil.’

Baru saja mereka akan melangkah, suara wanita terdengar memanggil nama Gallon.

"Lon! Gallon! Tunggu!"

Datang seorang wanita menggunakan sepatu hak tinggi 7 cm. Dia mengangkat dress panjang merah agar dapat berjalan dengan leluasa.

"Kamu ke mana aja, Nyai Mustika? Aku mau pergi nagih ke stasiun."

Gallon melangkah bersama Mustika menuju mobil yang terparkir tidak jauh hari mereka. Sedangkan, Kevan berjalan bersama Gauche dan Glen.

"Aku juga mau nagih Desi," jawab Mustika. "Tadi Mega bilang kalau Desi beli motor baru. Tapi, dia belum bayar utangnya ke aku. Panas hati ini!"

"Mega Bos pempek yang pelit itu? Dia bilang gitu ke kamu?" tanya Gallon memastikan. "Jadi, kamu tadi gibah sama Mega?"

"Iya. Dia bilang, Desiーsi juragan kepiting beli motor baru. Sialan!" Mustika menggerutu. "Kevan, setelah urusan Mang Imron selesai, kita langsung pergi ke restoran sea food Desi! Paham?"

"Oke, Nyai," jawab Kevan.

Gallon dan Mustika masuk ke mobil. Glen sudah siap di kursi sopir. Sedangkan Kevan berada di atas motor bersama Gauche.

Mobil pun melaju dengan kecepatan sedang. Kevan mengendarai motor sport dengan membonceng Gauche. Dia mengikuti mobil yang ditumpangi Gallon dan Mustika.

***

“Aaarrgghhh!”

Bruk!

Kevan mendorong seorang pria hingga tersungkur. "Mang Imron!" teriak Kevan memanggil nama pemilik warung makan Sunda sederhana. "Cepat bayar utang Bos Gallon! Hari ini udah jatuh tempo."

Gallon dan Mustika duduk di dalam mobil yang terparkir tepat di depan warung makan Imron sambil kipas-kipas karena siang itu sangat terik. Mereka berdua memperhatikan cara Kevan menagih utang. Tidak lama, keluar seorang wanita dengan usia kira-kira 22 tahun.

"Aduh, Gusti! Kang Kevan jangan dorong Abah kayak gitu!" seru si wanita. Dia tampak marah dan ketakutan. Dia ikut terduduk di lantai memeluk Imron.

"Neng Inura geulis pisan!" puji Kevan sambil menyelipkan rokok di tengah-tengah bibirnya. Dia tersadar Gallon sedang menatapnya dari kejauhan. “Ayolah, Mang Imron, cepat bayar utang! Jangan bikin kerjaan saya jadi rumit, dong!” seru Kevan meninggikan nada suaranya disertai wajah memelas yang kontras dengan suaranya.

“Aku nggak punya uang sekarang. Aku minta perpanjangan waktu,” ujar Imron. Dia memegangi dadanya yang terasa sesak.

“Haduh, Mang! Kasihan dikit ke saya, napa? Kalo Mang Imron telat bayar, nanti Bos Gallon bakal mundurin gajian aku! Lah, aku mana bisa makan kalo nggak terima gaji. Kita sama-sama jangan saling merugikan, Mang!” Kevan berjongkok di hadapan Imron dan Inura. “Ngomong-ngomong ….” Kevan melirik Inura, lalu tersenyum sinis.

Tangan kanan Kevan menarik kalung dari leher Inura. Seketika itu juga, Kevan berhasil mendapatkan kalung emas milik Inura. Dia berdiri sambil memperhatikan kalung di tangannya.

“Jangan, Kang!” teriak Inura. “Itu peninggalan mantan Suamiku satu-satunya.”

Kevan sedikit menundukkan badan. Dia bertanya, “Memang apa peduliku? Kamu kan banyak yang naksir, kawin lagi aja, Neng.”

Kevan kembali tersenyum sinis. “Berikan semua cincin di jarimu dan anting yang kamu pakai!”

Inura dan Imron saling menatap. “Jangan, Inura!” seru Imron.

“Cepat, Inura, atau kamu mau aku sentil ginjalnya Mang Imron pake tang, nih?!” Kevan mengancam Inura dengan wajah menyeringai.

Inura yang sedang ketakutan dengan cepat melepas semua perhiasan. Kemudian, memberikannya kepada Kevan.

"Bagus." Kevan mengantongi semua perhiasan yang didapatnya. "Semua perhiasan itu bahkan nggak cukup untuk bayar bunganya. Semua total utang mu 120 juta rupiah."

Kevan mengeluarkan sebuah dokumen dari dalam jaket. Dia kembali berjongkok. "Cepat tanda tangan!" perintahnya.

"Apa ini?" tanya Imron curiga.

"Ini adalah surat perjanjian. Bos Gallon akan menjadi pemilik sah atas tanah dan bangunan ini jika bulan depan kamu nggak bisa bayar utangnya."

Kevan menarik pakaian Imron hingga pria 67 tahun itu tersungkur.

"Cepat tanda tangan!"

Inura membelalakkan mata. "Akang Kevan nggak punya hati! Tega sekali terhadap orang miskin seperti kami. Aku bersumpah kamu nggak akan pernah bahagia."

Kevan menelan saliva. 'Aku terpaksa menerima pekerjaan ini. Karena aku butuh uang. Tidak peduli sumpah serapah yang aku dapatkan dari orang-orang,' pikirnya.

"Bagus!" Kevan melipat dokumen tadi setelah Imron selesai tanda tangan. Dia menatap Imron dan Inura sebelum pergi meninggalkan mereka.

***

"Ughh! Rasanya lelah menjadi orang miskin," keluh Kevan tiba-tiba.

Kevan baru saja selesai bekerja menagih utang. Dia berjalan kaki menuju gang rumahnya. Karena batal ke restoran sea food milik Desi, maka Kevan pulang lebih awal dari jadwal.

"Eh?!"

Kevan terkejut. Dia menghentikan langkah. Ada sesuatu yang menarik perhatiannya.

"Mobil mewah siapa yang parkir di depan gang rumah orang tuaku? Apa ini mobil keluarga Darwin? Tapi, untuk apa mereka datang mencari ku?"

Komen (2)
goodnovel comment avatar
Anisa Salsabila P
semangat kevann!
goodnovel comment avatar
Nathan Ryuu
dan di sinilah para figuran keren bermunculan, hahahaha. terutama figuran gauche, super keren dah!
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Bodyguard Muda Itu Ternyata Kaya Raya    3. Bodyguard Muda Itu Ternyata Kaya Raya

    "Aku harus cepat-cepat sampai di rumah," ujar Kevan. Kevan mempercepat langkah menuju rumahnya yang berada di dalam gang. Dia melihat pintu rumah terbuka. Dia lantas sedikit menundukkan kepala saat memasuki rumah sewa sederhana orang tuanya. “Kevan, kamu udah pulang?” tanya wanita bermata sayu dengan kantong mata menghitam. “Kemarilah!”Kevan melihat tiga orang asing di dalam rumahnya. Dua diantaranya adalah sepasang suami istri yang tua renta dan satunya pria muda dengan perkiraan usia awal 40 tahun.Semua mata tertuju pada sosok Kevan. Namun dengan santainya, Kevan berjalan menghampiri ibunya. “Ya, Ma,” jawab Kevan singkat. “Ehem,” si pria tua berdeham. Tingkahnya terlihat arogan. Berbeda dengan wanita tua yang tersenyum ramah ketika Kevan menatapnya.Pasangan tua renta itu duduk berhadapan dengan kedua orang tua Kevan. “Ma, siapa mereka?” tanya Kevan berbisik. Dia menunjuk pasangan tua renta dengan dagunya. “Dan, siapa pria berkumis yang berdiri di belakang mereka?”“Jasmine!”

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-06
  • Bodyguard Muda Itu Ternyata Kaya Raya    4. Cucu yang Terbuang

    'Rasanya nyaman sekali terbang dengan pesawat jet pribadi,' gumam Kevan dalam hati. 'Dan sekarang, aku nggak sangka bisa ngerasain duduk di dalam mobil Rolls-Royce Boat Tail berwarna hitam pekat. Sungguh beruntungnya aku!'Kevan telah sampai di ibukota Paloma yang berada di pulau Orion. Dia dan Cinta duduk di kursi belakang. Sedangkan Christian duduk tepat di samping sopirーDabin Yu."Kita akan sampai sebentar lagi, Kevan," ujar Cinta memberitahu cucunya. Cinta tidak berhenti tersenyum sejak bersama Kevan. Dia juga terus menerus menggenggam tangan Kevan seolah tidak ingin terpisahkan. Mobil yang membawa Kevan berhenti di depan gerbang hitam tinggi. Begitu gerbang terbuka, mobil melaju bebas memasuki area mansion mewah bergaya Victorian. Kevan ternganga melihat pemandangan di depannya. "Astaga! Pemandangan malam di sini sangat indah!" pekiknya."Ha! Ha! Ha!" Cinta tertawa. "Mansion ini akan menjadi tempat tinggal mu mulai sekarang."Mobil berhenti di depan bangunan mansion utama. Beb

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-06
  • Bodyguard Muda Itu Ternyata Kaya Raya    5. Pengumuman Penting Christian

    "Apa maksudnya, Pa?" tanya Julian begitu Christian selesai berbicara. Leon tidak mau kalah. Dia juga memberikan pertanyaan kepada Christian, "Di kantor cabang mana dia akan bekerja dan sebagai apa?"Ken yang sejak tadi hanya diam pun ikut bertanya, "Apa dia punya pengalaman?" Christian meletakkan alat makannya meskipun dia belum selesai. Dia menatap wajah anak-anaknya yang terlihat marah bercampur cemas. Christian melihat Cinta mengangguk kepadanya. "Dabin, panggil mereka!" perintah Christian."Ya, Tuan." Dabin menepuk tangannya tiga kali. Tidak lama kemudian, masuklah dua pria dan satu wanita ke ruang makan. Semua orang menatap ketiga orang asing tersebut dengan curiga."Siapa mereka?" tanya Julian tidak sabar. Dabin mengambil alih situasi. Dia membungkuk di hadapan Kevan. "Tuan Muda, perkenalkan," ujar Dabin memulai pembicaraan. "Pria bermata sipit keturunan Nexterra-Tionghoa ini bernama Ziyad Manantaーasisten Anda."Semua orang terkejut. Begitu juga dengan Kevan. "Wanita di s

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-06
  • Bodyguard Muda Itu Ternyata Kaya Raya    6. Tuan Muda yang Kesiangan

    "Kamu bawa apa, Omar?" Pandangan Kevan menatap sesuatu di tangan Omar. "Ini adalah album foto keluarga Hanindra. Tuan Dabin sudah menyiapkannya untuk Anda," jawab Omar. Dia menyerahkan album foto tersebut kepada Kevan.Terpancar rasa penasaran dari kedua mata Kevan. Dia segera mengambilnya.Kevan membuka album foto perlahan. Namun tiba-tiba, dia mendongakkan kepala. "Maudy, kamu balik aja ke kamar sekarang dan istirahat!" perintahnya.Maudy gugup. "Baーbaiklah, Tuan Muda," ujarnya terbata. "Tapi, sebenarnya saya mau jelasin beberapa poin terkait pekerjaan Anda besok.""Ah, itu gampang. Besok pagi aja." Kevan merespon Maudy dengan santai. Dia melihat-lihat beberapa foto yang tersusun rapi di album. "Kalau gitu, saya permisi, Tuan Muda," ujar Maudy dengan sedikit membungkuk. "Ya, sana pergi!"Kevan mendengar pintu kamarnya tertutup. "Apa kalian semua sudah lama kerja di sini?" tanyanya. Omar dan Ziyad saling menatap satu sama lain. Kevan masih asyik melihat satu persatu foto di album

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-08
  • Bodyguard Muda Itu Ternyata Kaya Raya    7. Spesies Kuyang

    "Ha! Ha! Ha!Semua orang menertawakan Kevan. Beberapa pelayan bahkan terlihat menahan tawa agar tuan mereka tidak tersinggung. "Kamu pikir, di sini warung makan!" seru Kafa mengejek Kevan. "Dasar kampungan!" cemooh Gisele. "Kamu nggak pantas makan di sini. Tapi, lebih pantas makan di dapur sama pelayan!" Kali ini yang berbicara Gibran. Dia baru saja tiba di ruang makan.Semua orang menoleh melihat Gibran datang dengan jas coklatnya yang rapi. Dia tinggi seperti Kevan dan tentu saja kulitnya putih bersih. Kevan menoleh ke belakang. Dia menjentikkan jari memanggil Ziyad. "Ya, Tuan Muda?" tanya Ziyad berbisik."Siapa dia? Aku baru pertama kali lihat."Ziyad tahu siapa yang dimaksud oleh tuannya. Dia kembali berbisik, "Dia ... Tuan Gibran, anak dari tuan Ken Hanindra."Kevan mengangguk. "Oke," ucapnya."Tuan Gibran memang jarang pulang. Karena dia lebih banyak habiskan waktu di apartemen pribadi," ujar Ziyad kembali berbisik.Kevan mengangguk. Dia melihat Gibran duduk di samping Ken.

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-09
  • Bodyguard Muda Itu Ternyata Kaya Raya    8. Kejutan apa lagi ini?

    "Apa?! Kamu panggil aku apa?!"Gibran menarik rambut Kevan hingga pria itu terjungkal ke belakang. "Aku ini manajer perencanaan kantor pusat HHC. Kamu harus hormati aku!"Kevan menahan rasa sakit. Dia menatap Gibran geram. "Hei Gembel, kenapa tatapan kamu begitu? Nggak terima? Nggak suka posisiku lebih tinggi? Ha! Ha! Ha!"Gibran tertawa dengan bangga, begitu pula dengan Ken. Keduanya menatap Kevan dengan jijik.Ken berdiri seraya merapikan jasnya. Dia berseru, "Salahin Ibumu yang durhaka! Bisa-bisanya dia nikah sama gembel yang pengangguran!"'Pengangguran? Apa itu alasan Kakek menentang hubungan Mama dan Papa?' tanya Kevan di dalam hati. "Padahal kalau Jasmine mau nikah sama anak relasi Papa, dia nggak akan kelaparan!" seru Ken melanjutkan ucapannya. "Kalau gitu, si gembel ini nggak akan pernah lahir ke dunia, Pa," sela Gibran. "Ya nggak apa-apa, Gibran," sahut Ken. "Kita udah pasti nggak akan punya saudara miskin. Ya nggak, sih?"Gisele mengangguk. "Ya, Paman. Malu-maluin bang

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-10
  • Bodyguard Muda Itu Ternyata Kaya Raya    9. Hari Pertama Bekerja

    "Eh?" Merasa gerak-geriknya diawasi, Nulla menoleh ke arah Kevan. Dia menyipitkan matanya. "Kamu?!"Nulla berdiri. Dia berjalan dengan angkuh menuju Kevan yang masih berdiri memperhatikannya. "Kamu ngapain di sini? Ngelamar kerja?"Nulla merasa ada yang aneh dengan kehadiran sang mantan pacar. "Akuー""Kamu ngelamar office boy?" Nulla menyunggingkan senyum. "Emm, kamu habis masuk gorong-gorong, ya? Kucel banget, sih!"Seperti biasa, Nulla tidak memberikan Kevan kesempatan untuk menjelaskan. Nulla mengangkat kedua bahunya sebagai tanda jijik. Dia juga menatap Kevan sinis. "Maaf, Bu Nulla. Janganー""Nggak apa-apa, Bu Maudy," sahut Kevan memotong kalimat Maudy. Dia terlihat begitu santai menanggapi Nulla. "Saya udah kenal sama Bu Nulla. Nggak ada masalah kok."Ziyad menepuk bahu Maudy seraya berbisik, "Ikuti aja permainan Tuan!"Maudy cepat tanggap. "Kalau begitu, tunggu sebentar ya, Bu Nulla! Nanti saya akan panggil saat meeting akan mulai." Maudy cepat-cepat mengalihkan pembicaraan

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-10
  • Bodyguard Muda Itu Ternyata Kaya Raya    10. HHC Tower

    "Minum ini, Tuan!"Omar menyerahkan obat cair kepada Kevan. Tapi, Kevan diam saja."Obat? Ngaco! Aku nggak sakit."Omar menghela napas. "Ini obat anti mabuk di perjalanan," jawab Omar mencoba bersabar. "Apa Anda ingat, Tuan? Anda mabuk saat berada di dalam pesawat. Anda juga mabuk saat naik lift."Kevan melihat Ziyad sedang senyum-senyum. "Kamu kasih tahu Omar kalau aku phobia naik lift? Bagus banget, Ziyad!""Bukan gitu, Tuan," sangkal Ziyad buru-buru. "Omar bodyguard Anda. Jadi saya pikir, dia harus tahu kondisi Anda. Apa itu salah?"Kevan mengambil obat tersebut dari tangan Omar. "Nggak salah, tapi malu-maluin aku."Saat ini, Kevan berada di dalam helikopter bersama Ziyad dan Omar menuju kota Shipyard. Dia pun akhirnya meminum obat anti mabuk pemberian Omar. "Ngomong-ngomong, kenapa Anda lakukan ini, Tuan? Apa Tuan Christian nggak marah?" tanya Ziyad. Baik Ziyad maupun Omar, keduanya begitu penasaran dengan jawaban Kevan. Mereka menunggu Kevan berbicara. Tiba-tiba raut wajah Keva

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-11

Bab terbaru

  • Bodyguard Muda Itu Ternyata Kaya Raya    370. Akhir Perjalanan Hidup Kevan Hanindra

    Donita menyadari ada yang tidak beres dengan suaminya. "Leon, kamu kenapa?" tanyanya, cemas. Donita bergegas lari ke arah Leon. Tangan Leon bergetar hebat. Setelah melototi dokumen kesehatan Christian di tangannya, sekarang Leon sedang menatap wajah ayahnya yang semakin memucat. Kemudian, dia segera membaca laporan keuangan keluarga.Melihat pemandangan itu, tidak ada seorang pun yang berbicara. Mereka menunggu reaksi Leon. Donita menarik paksa dokumen dari tangan Leon. Beberapa detik kemudian, mulutnya menganga lebar. "Ini nggak mungkin!" teriak Donita. "Ini pasti ada yang salah." Donita melirik Cinta yang duduk tenang memandanginya. "Iya kan, Mama mertua? Ini cuma halusinasi aku aja karena terlalu stres." Donita berkata dengan frustasi.Cinta menggeleng. Sedangkan Leon mematung di tempat. "Paman Leon sama Bibi Donita kaget, ya?" Suara Kevan memecahkan keheningan. "Di rumah ini, cuma keluarga kalian dan anak-anak Paman Ken aja yang belum tau."Hati Leon dan Donita semakin terir

  • Bodyguard Muda Itu Ternyata Kaya Raya    369. Masalah Internal Keluarga Hanindra

    Setelah kesalahpahaman dengan Ciara selesai, Kevan meminta tunangannya pergi ke Pink Beach Island lebih dulu bersama Felicia dan Quden untuk mempersiapkan pernikahan. Sedangkan Kevan kembali ke kota Paloma. Dia ingin menjemput keluarganya sebelum menyusul Ciara. Sehari sebelumnya, Ciara sudah mengetahui rencana pernikahan mereka. Karena keduanya melakukan fitting baju pengantin bersama. "Huhhh!" Kevan menghela napas panjang. Dia baru tiba di rumah besar keluarga Hanindra. Dia berjalan menuju ruang tengah di mana semua orang telah menunggunya."Tuan, Anda harus sabar!" Omar senantiasa mengingatkan Kevan. Kevan tidak menjawab. Dia terus berjalan tanpa menoleh.Setibanya di ruang tengah, semua orang sudah duduk bersama Christian dan Cinta. "Silakan duduk, Tuan!" Rofiq mempersilakan Kevan untuk duduk di sisi kanan Christian. "Malam, Kakek, Nenek," sapa Kevan. Lalu, dia menatap kedua Theo dan Jasmine yang duduk di sebelahnya. Rencana Kevan untuk menyusul Ciara tidak berjalan dengan

  • Bodyguard Muda Itu Ternyata Kaya Raya    368. Move On

    "Apa?! Anak kandung Kak Kevan?!"Ciara mengulangi kata-kata Nulla. Dia merasa hal itu sangat mustahil. Tapi jika dipikir-pikir, tidak ada hal mustahil di dunia ini kan? Bagaimana bisa, Kevan yang begitu bucin kepada Ciara menghamili wanita lain? Apalagi wanita itu adalah Nulla yang notabenenya mantan pacar sekaligus cinta pertama Kevan. Namun, jika sudah berurusan dengan nafsu, apapun bisa saja terjadi, kan?Kevan menghela napas kasar. Dia menatap Nulla yang sedang tersenyum lebar. Kevan beranjak pergi menghampiri Ciara. "Yang, jangan dengerin Nulla!"Ciara menghempas tangan Kevan. Dia memandangi Kevan dan Nulla bergantian. "Kamu belum bisa move on dari Cinta pertama kamu ya, Kak?" Wajah Ciara masam. "Kalo kamu belum selesai sama masa lalu, jangan berani-beraninya mulai sama orang baru."Usai mengatakan hal itu, Ciara pergi. Dia mengambil langkah cepat seolah tidak peduli dengan jantungnya yang terasa sakit. "Eh, Van! Kamu mau ke mana?" Nulla berteriak. Dia mencoba menghalangi Ke

  • Bodyguard Muda Itu Ternyata Kaya Raya    367. Sepasang Kekasih

    "Masuk, Van!"Nulla membuka pintu kamar apartemen nomor 303. Namun, Kevan tidak langsung masuk. Merasa tidak ada pergerakan dari Kevan, Nulla menoleh ke belakang. "Kenapa? Ayo masuk!" ajaknya lagi. Nulla baru selesai mandi. Rambutnya basah dan dia masih memakai jubah mandi. Kevan tidak bodoh. Nulla pasti sedang merencanakan sesuatu. Bisa jadi firasat Omar tadi benar. Untuk sesaat, Nulla sibuk dengan ponselnya. Dia sedang mengetik pesan singkat untuk seseorang.Nulla: Nona Ciara, cepetan dateng ke Grand Hyeth Apartment nomor 303. Kamu pasti penasaran aku dan tunangan kamu ngapain aja, kan?Nulla tidak berniat menunggu pesan balasan Ciara. Dia kembali menatap Kevan. "Ada perlu apa?" tanya Kevan dengan tatapan sinis. "Di sini aja ngomongnya!"Kevan enggan masuk. Dia tidak ingin menimbulkan kecurigaan."Aku mau ngomongin tentang Miguel. Kamu yakin mau ngomong di depan pintu? Kamu nggak takut kalo ada yang nguping?"Nulla berdiri di ambang pintu, lalu celingukan. Sepi. Suasana di kori

  • Bodyguard Muda Itu Ternyata Kaya Raya    366. Grand Hyeth Apartment

    Sesampainya di rumah, Kevan melihat Ciara murung. Ciara berbaring lesu di kamarnya. Dia bahkan tidak menyadari kehadiran Kevan dan Felicia. Felicia menghampiri anak satu-satunya. "Cia!" Ciara terkejut. Dia segera bangun. "Mama kapan pulang?" Sore hari yang redup ini sepertinya kota Baubau akan diguyur hujan. Suasana hati Kevan sedang tidak baik, sama seperti Ciara. Kevan mendekati Quden yang berdiri di dekat pintu. "Apa seharian ini Cia cuma tiduran aja?" tanyanya, penasaran. "Dia nggak bales chat aku sama sekali. Gimana nafsu makannya hari ini?"Quden adalah seorang yang jujur. Dia pun menjawab apa adanya. "Nona sama sekali nggak mau makan. Dia cuma minum susu aja, Bos." Kevan menatap Ciara yang sedang berbicara dengan Felicia. Wajah keduanya sedih. "Seharian ini, Nona Ciara habisin waktu di depan laptop baca-baca berita keluarga Darwin. Jadi, apa rencana Bos selanjutnya? Ngomong-ngomong, Pak Omar ke mana?""Omar masih di pengadilan. Aku balik sama Angga." Kevan terlihat benar-

  • Bodyguard Muda Itu Ternyata Kaya Raya    365. Putusan Sidang

    "Huh!" Kevan melirik Felicia sedang menghela napas berat. Sejak tadi, Kevan berusaha menguatkan hati calon ibu mertuanya. Kevan memberikan botol air mineral kepada Felicia. "Ma, minum dulu!" Kevan lega. Karena setidaknya, Felicia masih mau minum di tengah ketegangan suasana ruang sidang. Dua hari lalu, Ciara sudah membereskan para pemegang saham yang ingin mundur dari Darwin Group. Ciara mentransfer uang sebanyak Rp 10 triliun sebagai ganti saham mereka. Tidak hanya itu, sehari sebelum sidang perdata digelar, keluarga Darwin sudah mengumumkan kebangkrutan mereka. Kini, Darwin Group telah diakuisisi oleh K.C Tobacco milik Kevan. Dengan cara itu, sudah sangat jelas bahwa K.C Tobacco ingin mengambil alih penuh tanpa melibatkan pemegang saham lama dalam struktur kepemilikan baru. Akuisisi ini memang menyakitkan bagi Ciara dan Felicia. Namun, mereka tidak memiliki cara lain. Selain itu, mereka berdua masih memiliki saham di K.C Tobacco. Tentu saja, Miguel tidak tahu hal itu. Denga

  • Bodyguard Muda Itu Ternyata Kaya Raya    364. Punya Banyak Uang

    Pukul 9:00 malam waktu kota Baubau. Kevan dan Ciara sudah kembali ke rumah 1 jam yang lalu. Ciara tampak kelelahan. Mereka duduk di ruang tamu.Kevan duduk di sofa single menghadap ke pintu utama. Sedangkan Ciara dan Felicia duduk di sofa panjang bersama Arkan. Omar dan Angga berdiri di belakang Kevan. "Cia, kamu hebat. Kamu kuat menghadapi orang-orang. Aku salut sama keberanian kamu." Arkan tidak berhenti membanggakan Ciara. Namun, Kevan berwajah masam saat mendengarnya. Pintu pun terbuka. Quden berdiri di ambang pintu. Dia menatap Kevan. "Tuan, ada jajaran eksekutif di luar mau ketemu Anda dan Nona Ciara." Quden memberitahu. Sorot matanya tajam penuh dengan ancaman."Suruh masuk aja!" perintah Kevan. Kevan menatap Ciara dan Felicia. Lalu, mengangguk kepada Quden."Baik," sahut Quden. Tidak lama, dia menghilang di balik pintu. "Mama sama Cia inget kan rencana kita? Sekarang udah waktunya eksekusi."Kevan melihat Felicia tersenyum dengan paksa. Dia juga melihat sorot mata Felic

  • Bodyguard Muda Itu Ternyata Kaya Raya    363. Mediasi

    Rapat mendadak dengan jajaran eksekutif sudah selesai. Sekarang, Ciara sedang rapat bersama tim public relation dan tim kuasa hukum perusahaan di ruangan yang sama. Kevan tidak beranjak dari kursinya. Dia dengan setia menunggu Ciara menyelesaikan rapat. Di samping Kevan, Arkan duduk dengan tenang. Dia ingin melihat kepiawaian Ciara memimpin rapat.Di ruang rapat, Ciara berbicara. “Kita harus mengambil langkah-langkah yang sudah aku rencanakan untuk memulihkan kepercayaan dan memastikan Darwin Group tetap menjadi perusahaan yang dihormati,” katanya, antusias. Semua orang mengangguk setuju. Mereka tahu bahwa ini adalah tantangan besar, tapi dengan strategi yang tepat, mereka bisa mengatasi dampak negatif dan membangun kembali reputasi perusahaan."Siapa ketua tim public relation di sini?" tanya Ciara. Seorang wanita berambut pirang sebahu mengangkat tangan. "Saya, Nona. Nama saya Susan Arardjo.""Oke, Susan. Pertama-tama, aku mau hari ini kamu buat agenda transparansi dan komunikasi

  • Bodyguard Muda Itu Ternyata Kaya Raya    362. Strategi Ciara

    Hari berikutnya, Ciara dan Kevan kembali ke pulau Pearl. Pagi ini, Ciara akan mengadakan rapat darurat dengan para eksekutif perusahaan Darwin Group. Kevan dan Ciara kembali bersama Arkan yang sekarang sedang rapat bersama pengacara yang dia bawa dan tim pengacara perusahaan di ruangan berbeda. Di ruang rapat Darwin Group, Ciara berbicara kepada tim manajemen. “Kita harus bekerja keras untuk memulihkan reputasi perusahaan. Aku tau, ini nggak akan mudah. Tapi dengan kerja sama dan dedikasi, aku yakin kita bisa mengatasi tantangan ini,” katanya dengan penuh semangat.Tim manajemen mengangguk setuju. Mereka tahu bahwa ini adalah saat yang sulit. Tapi, mereka bertekad untuk membawa Darwin Group kembali ke jalur yang benar. Mereka akan memastikan perusahaan ini tetap menjadi simbol integritas dan kepercayaan.Ciara menatap sekretarisnya. "Sarah, bagiin sekarang!""Baik, Nona." Sarah berdiri. Dia membagikan satu lembar kertas kepada tim manajemen. Kevan dan para jajaran direksi hanya te

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status